Trinity Entertainment Group Suntik Dana Startup Kuliner Wahyoo

Mancode - Trinity Entertainment Group (TEG), melalui unit bisnis Corporate Venture Capital (CVC), terus menambah portfolio partner. Melalui Trinity Ventures, pihaknya menjadi salah satu investor strategis di startup enabler UMKM Kuliner Wahyoo.

Diketahui, Wahyoo baru saja mengantongi pendanaan seri B sebesar US$6,5 juta atau sekitar Rp99,4 miliar di November 2022.

CEO TEG, Yonathan Nugroho memaparkan, keterlibatan perusahaannya di Wahyoo lebih dari penempatan dana investasi, tetapi juga dukungan pada promosi proyek-proyek yang akan datang. Untuk pendanaan, pihaknya memiliki dua skema. Pertama yang murni pendanaan.

“Kedua, pendanaan disertai support business and management. Salah satunya yang kita lakukan bersama Wahyoo, yakni bekerja sama dengan artis kami, Rara dari Liga Dangdut Indonesia dan Aulia dari Dangdut Academy 4 untuk melahirkan private label Ayam Paduka,” kata Yonathan.

Wahyoo saat ini mengembangkan beberapa brand private label, salah satunya Ayam Paduka. Outlet ini tersebar di Jabodetabek, Bandung dan Solo dengan jumlah outlet hampir 50 unit dan terus bertambah.

CEO Wahyoo Peter Shearer menyebut, keputusan Wahyoo menambah model bisnis private label adalah memastikan UMKM ikut terlibat dan terdampak positif pada seluruh ekosistem kuliner yang tengah dibangun.

“Kami menyambut baik masuknya TEG ke dalam ekosistem bisnis Wahyoo, karena kami menghargai visi dan value serta keseriusan mereka dalam membangun industri kuliner di Indonesia,” jelas Peter.

Melalui kekuatan para talent Trinity, sambung Peter, pihaknya optimis bisa sangat membantu jalannya promosi proyek private label Wahyoo ke depan. Bahkan, juga menerima respon positif dari para mitra, di mana mereka turut bangga bisa bekerja dengan para talent ternama.

Salah satu poin plus dalam kerjasama ini, menurut Peter, adalah kesempatan untuk mengajak artis-artis berkolaborasi melahirkan sebuah brand baru. Rara dan Aulia kini merupakan Face Of The Brand dari Ayam Paduka, di mana keduanya tidak hanya bertindak untuk promosi, tetapi juga memiliki bisnis tersebut.

“Saat ini eranya kolaborasi, tidak melulu harus di industri yang sejenis. Semua saling memberi akses untuk menambah value. Tantangannya adalah menyamakan visi bersama, untuk saling menyempurnakan bisnis model sehingga tercipta bisnis yang sustainable dan iklim usaha yang sehat,” tuturnya.

Wahyoo mempunyai kekuatan dari sisi bisnis model dan teknologi, Peter menambahkan, sedangkan TEG punya kekuatan dari sisi marketing dan komersial. Ini adalah kolaborasi sangat penting untuk kedua belah pihak, termasuk stakeholders mitra UMKM yang dinaungi.

Dari sisi kinerja bisnis, Yonathan menyebut pertumbuhan Wahyoo secara year on year menunjukkan performa baik, yakni mencapai dua kali lipat dilihat dari jumlah mitra yang bergabung. Hal inilah yang membuat TEG optimis Wahyoo bisa menjadi partner strategis di dalam ekosistem entertainment.

“Wahyoo punya visi yang sangat baik dan mencerminkan sustainability dalam pergerakan bisnisnya, yakni menjadi platform end-to-end bagi UMKM Kuliner yang terbesar di Indonesia,” tutup Yonathan.

Baca Juga: Startup Xurya Raih Suntikan Dana dari Mitsui & Co dan PT Surya Semesta Internusa

Baca Juga: Platform P2PL Syariah Alami Group Umumkan Penutupan Putaran Pendanaan

Baca Juga: East Ventures dan Vertex Ventures SEA & India Suntik Dana Platform Pintarnya