
TRAH Fokus Berkarya di Momentum Bersejarah
oleh: galih Entertainment Friday, 10 September 2021 7:00 a.m.
Mancode – Ganasnya pandemi tak menyurutkan kreativitas musisi untuk berkarya. Salah satunya yang dilakukan Swara Wimayoga bassist J-Rocks. Pria yang akrab disapa Wima ini membentuk gerakan kolaboratif bernama TRAH.
Dalam formasi TRAH, Wima mengajak beberapa rekannya untuk mewujudkan ide dan gagasan berkarya. Mereka adalah Mahardhika ‘Didi’ Soekarno, Rizki M. H., Dimas Pandu serta Nanda Persada. Sedangkan nama TRAH sendiri bermakna ‘keturunan’ atau ‘anak bangsa’.
“Kami mencari ide nama bahasa Indonesia yang punya arti bagus, namun jarang dipakai,” ujar Wima mengungkapkan asal-usul nama proyeknya itu.
Para personel TRAH bukan sosok yang asing. Bisa dibilang mereka adalah sekumpulan produser dan penulis lagu yang sudah berteman lama. Mahardhika Soekarno khususnya, cucu dari tokoh proklamator sekaligus Presiden RI pertama, Ir. Soekarno tersebut sejak dulu memang seorang musisi di balik layar untuk beberapa musisi Indonesia, termasuk J-Rocks.
Sejak awal karier J-Rocks, mereka pernah tinggal di satu atap yang sama, sebelum tempat tersebut bertransformasi menjadi studio kreatif untuk konten YouTube bernama 1945 studio pada awal 2020 lalu. Kemudian, sejak pertengahan 2021, tempat itu berkembang menjadi sebuah label bernama 1945MF Record.
Pada Agustus lalu, TRAH berhasil merilis single debut berjudul “Untuk Indonesia Raya”. Sebuah karya lawas yang diciptakan oleh Dimas Pandu dengan tema berbeda dan kemudian digubah notasi dan liriknya bersama TRAH pada 3 November 2020 lalu menjadi tema nasionalisme.
Video musik dari lagu ini juga sudah bisa dinikmati di YouTube, tepatnya di kanal 1945MF Record selaku label rekaman yang menaungi. “Kami sepakat untuk tidak me-monetize video ini sebagai bentuk sumbangsih kami kepada negara,” ungkap Wima.
Di video yang disutradarai Anggi Andriyana tersebut, beberapa lokasi bersejarah dan ikonik di Jakarta menjadi sentral pengambilan gambarnya. Di antaranya Bunderan HI, Gedung DPR, Museum Satria Mandala, Gelora Bung Karno dan Monumen Nasional. Proses syuting video dikerjakan hanya dalam waktu dua hari, yaitu pada 15 dan16 Agustus lalu. Konsep videonya pun bahkan baru diputuskan pada 15 Agustus dini hari.
“Canggih sih menurut saya si Anggie, dengan segala keterbatasan baik waktu, perijinan dan lainnya, dia bisa meng-capture banyak message dari lagu dengan baik. Keren konsepnya, tanpa asisten pula. Belum lagi proses editing-nya yang juga dikerjakan oleh Anggie dibantu oleh Rizki dalam waktu seminggu. Nggak ada capeknya tuh dua anak….,” tambah Wima.
Selain itu, TRAH juga melibatkan teman-teman musisi yang sering tampil di konten kanal YouTube 1945 Studio untuk ambil bagian di scene video dan beberapa artis untuk mengisi suara dan tampil di video klip tersebut sebagai bentuk dukungan. Di antaranya ada Guruh Soekarno Putra, para personel J-Rocks, Ipang Lazuardi, Buluk ‘Superglad’, Bagus ‘NTRL’ dan bahkan artis pelaku seni di luar dunia musik seperti Deny Sumargo, Astrid Tiar, Sarah Azhari, Deny Cagur dan masih banyak lagi.
Lewat video tersebut, TRAH ingin menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan di lagu “Untuk Indonesia Raya” berlaku untuk seluruh kalangan.
“Lagu ‘Untuk Indonesia Raya’ itu lebih kepada menguatkan sesama untuk jangan menyerah dengan keadaan, dengan tetap bersatu tidak terpecah belah. Untuk selanjutnya kami menyiapkan lagu baru buat (tema) Sumpah Pemuda. Temanya lebih kepada menguatkan janji kita lagi di masa sekarang. Untuk generasi sekarang. Jadi kami tak ada tema cinta-cintaan. Hanya (tentang) cinta kepada negara,” urai Wima semangat.
Sesuai pesan di lirik single pertamanya, TRAH memang seterusnya memproyeksikan memusatkan orientasi konsep musiknya terhadap hal-hal yang bertema perjuangan kebangsaan.
Menurut Wima, konsep musiknya kali ini jauh berbeda dibanding yang biasa ia kerjakan bersama bandnya, J-Rocks. “Kami gabungin referensi musik kami yang bisa dibilang beda-beda, dengan tetap menampilkan sound yang mengikuti zaman dengan aransemen lagu yang menyesuaikan tema di lirik-lirik lagu TRAH. Poin penting sih di message-nya,” jelas Wima.
TRAH berharap, lagu “Untuk Indonesia Raya” bisa menjadi sebuah karya musik yang dapat dinikmati secara audio serta visual, dan pesannya bisa tersampaikan ke seluruh masyarakat Indonesia. Ke depannya, TRAH sendiri akan terus melahirkan karya baru, dan fokus pada momen-momen bersejarah.
Share To

galih
Sept. 10, 2021, 7 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

10 Musisi Pendatang Baru Siap tampil di Evoria Festival 2023
62 2 weeks, 5 days ago
Evoria Music & Conference Festival akan hadir akhir pekan ini (11-12 Maret 2023)

Grup Band Grindcore NOXA Bakal Kembali Gelar NOXA FEST V
49 2 weeks, 6 days ago
Festival yang direncanakan digelar pada 4 Juni 2023 ini akan menghadirkan tiga band death metal asal Polandia, yaitu Vader, Hate, dan Thy Disease.

Tiket.com Jadi Exclusive Partner Tiket Konser SUGA
21 3 days, 13 hours ago
Konser yang akan diselenggarakan pada 26-28 Mei 2023 di ICE BSD, Tangerang ini menjadi pembuka konser Agust D TOUR 2023 di Asia.
YOU MAY ALSO LIKE
Technology 29 March 2023 11:00 a.m.
Social Bread Hadir Bantu Pemanfaatan Media Sosial Bagi UKM
Travel 9 March 2023 10:00 a.m.
Inspirasi Destinasi Liburan dan Budgetnya Versi Tiket.com
Technology 7 March 2023 10:00 a.m.
Sony Indonesia Menambah Jajaran Lensa Full-Frame G Master Terbaru
Life Style 4 March 2023 11:00 a.m.