
TikTok Terancam Dicekal Amerika Gara-gara Tuduhan Spionase
oleh: fachrul Technology Wednesday, 26 February 2020 14:00 p.m.
Mancode - Administrasi Keamanan Transportasi (The Transportation Security Administration/TSA) telah menjadi agensi AS terbaru yang melarang TikTok, mengutip kekhawatiran keamanan dengan aplikasi yang sangat populer tersebut.
Senator New York, Chuck Schumer menulis kepada administrator TSA, David Pekoske untuk menyampaikan kekhawatirannya terhadap aplikasi milik Cina tersebut yang diduga mencuri data pengguna. TikTok sudah dilarang oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri, serta perangkat seluler yang dikeluarkan pemerintah yang digunakan oleh Angkatan Darat AS dan Angkatan Laut AS.
TSA menanggapi surat Chuck Schumer dengan mengumumkan bahwa karyawan tidak akan lagi menggunakan aplikasi TikTok sebagai bagian dari strategi media sosial agensi.
"TSA tidak pernah mempublikasikan konten apa pun dalam TikTok dan juga tidak pernah mengarahkan pemirsa ke TikTok," jelas agensi itu dalam sebuah pernyataan.
"Sejumlah kecil karyawan TSA sebelumnya telah menggunakan TikTok pada perangkat pribadi mereka untuk membuat video yang digunakan dalam penjangkauan media sosial TSA, tetapi praktik tersebut segera dihentikan."
Sejak diluncurkan pada tahun 2016, TikTok telah mengumpulkan lebih dari 800 juta pengguna di seluruh dunia. Masalah keamanan berasal dari klaim bahwa undang-undang Tiongkok memaksa perusahaan untuk menyerahkan data pengguna untuk membantu badan intelijen.
Gugatan baru-baru ini di AS juga mengklaim bahwa TikTok telah diinstal sebelumnya dengan "perangkat lunak di bawah pengawasan Cina".
Menurut gugatan itu, "TikTok secara sembunyi-sembunyi telah menyedot dan mentransfer ke server di China sejumlah besar data pribadi dan pengidentifikasi pribadi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, profil, dan melacak lokasi dan kegiatan pengguna di Amerika Serikat sekarang dan di Amerika Serikat".
ByteDance, pemilik TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang larangan terbaru tetapi secara konsisten membantah bahwa data pengguna AS disimpan di Cina.
"Kami menyimpan semua data pengguna TikTok AS di Amerika Serikat, dengan cadangan di Singapura. Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pengalaman aplikasi yang aman dan ekspresif bagi komunitas kami," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan tahun lalu.
Share To

fachrul
Feb. 26, 2020, 2:38 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Survei Ramadan: Upgrade Smartphone Jelang Lebaran Jadi Tren 2022
49 3 weeks, 3 days ago
Dari survei Ramadan Xiaomi, sebanyak 43,1 persen responden memilih periode Ramadan untuk upgrade ke smartphone yang lebih baru.

DPR RI Minta Masyarakat Waspada Kejahatan Digital dan Rekayasa Sosial
23 1 day, 11 hours ago
Ruang digital saat ini menyimpan ragam kejahatan siber hingga rekayasa digital. Untuk itu, masyarakat dituntut lebih waspada saat berselancar di internet.

Tangkal Kejahatan Siber dengan Penguasaan Literasi Digital
21 3 days, 11 hours ago
Kejahatan siber semakin merajalela. Masyarakat harus waspada, salah satu cara menangkalnya dengan literasi digital.
YOU MAY ALSO LIKE
Entertainment 19 May 2022 13:00 p.m.
Synchronize Fest Bagikan 100 NFT Tiket Gratis Seumur Hidup
History 12 May 2022 9:00 a.m.
Berawal Seragam Militer, Kini Celana Chino untuk Gaya Kasual
Life Style 9 May 2022 8:00 a.m.
Hyundai Hadirkan Program Layanan Purna Jual
Life Style 27 April 2022 17:00 p.m.