
The Panturas Luncurkan Film Pendek “All I Want”
oleh: galih Entertainment Monday, 27 September 2021 7:00 a.m.
Mancode – Sekira dua pekan lalu, band bergenre musik surf-rock asal Jatinangor, Jawa Barat, Indonesia, The Panturas merilis album bertajuk “Ombak Banyu Asmara”. Kini, mereka kembali hadir dengan karya terbarunya dengan membuat versi visual dari salah satu lagu dalam album ini.
Lagu “All I Want” dipilih untuk diadaptasi ke dalam bentuk visual video klip. Menariknya, video klip tersebut 'disulap' ke dalam versi film pendek yang disutradarai drummer band Seringai, Edy Khemod. Para pemerannya pun merupakan sejumlah aktor ternama, seperti Prisia Nasution, Dimas Danang, dan Tio Pakusadewo.
Ide tentang film pendek ini pertama kali dicetuskan oleh Khemod. Selanjutnya The Panturas datang melempar topik pembunuhan, dengan basis khayalan mengadaptasi kasus Setiabudi 13. Kisah ini tentunya jauh dari kesan komikal yang sejauh ini sangat identik dengan The Panturas.
“Setiabudi 13 adalah kasus yang masih menjadi misteri hingga hari ini. Siapa pembunuhnya, apa motifnya, kenapa bisa seperti itu, tidak ada yang pernah tahu. Karena ada area abu-abu tersebut, kami berpikir menarik jika kami bersama Khemod membuat cerita fiksi dari kejadian nyata tersebut,” ujar dramer Surya ‘Kuya’ Fikri Asshidiq.
Narasi film pendek ini mengekspos kisah balas dendam seorang perempuan bernama Ida yang diperankan Prisa Nasution, kepada seorang tukang jagal (Tio Pakusadewo) pembunuh orang tuanya pada masa pemberangusan komunis 1965.
Terkait premis cerita yang mengambil latar kelam sejarah genosida komunis pada 1965 sebagai motif utama pembalasan dendam, Edy Khemod menanggapinya dengan menyelipkan pesan khusus. "Ketika tengah mengembangkan cerita, kami sadar kalau ternyata violence breed violence. Susah untuk memutus mata rantai lingkaran kekerasan, makanya sebaiknya dihindari,” kata Khemod.
Meski bergaya fiksi, lanjutnya, film ini mengandung pertanyaan tentang sejarah yang terus ditutupi. “Kita tidak pernah terbuka sebagai sebuah bangsa setiap kali menghadapi masalah itu. Jadi, bukan tidak mungkin kejadian berdarah seperti di film ini bisa terwujud di kehidupan nyata,” jelas Khemod.
Sementara lagu "All I Want" sendiri tampak ‘nyelip’ di rangakaian adegan dengan mood kelam ala thriller di film pendek tersebut. Padahal, lagu ini tidak ada sangkut pautnya sama kisah sejarah ataupun adegan pembunuhan.
Menurut Manajer The Panturas, Iksal R. Harizal, film pendetik ini merupakan formula eksperimen baru yang tepat untuk mengenalkan lagu The Panturas setelah sebelumnya sudah mencoba hampir semua hal dalam menangani video musik. Dari mulai treatment stop motion, warna yang vibrant, warna hitam-putih dan lain-lain. “Dan The Panturas tidak pernah melakukan sesuatu dengan setengah hati. Makanya kami mengajak orang-orang terbaik di bidangnya,” ujarnya.
Film pendek All I Want sudah bisa dinikmati serentak via saluran ofisial YouTube The Panturas mulai 24 September 2021.
Share To

galih
Sept. 27, 2021, 7 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

10 Musisi Pendatang Baru Siap tampil di Evoria Festival 2023
65 2 weeks, 6 days ago
Evoria Music & Conference Festival akan hadir akhir pekan ini (11-12 Maret 2023)

Hammersonic 2023 Catatkan Prestasi Emas di Industri Musik Indonesia
35 1 week, 2 days ago
Gelaran Hammersonic membuktikan keberadaannya sebagai festival musik cadas yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Soundrenaline 2023 Siap Digelar, Catat Tanggal!
28 2 days, 19 hours ago
Ravel Entertainment sebagai penyelenggara Soundrenaline 2023 melakukan langkah progressive dengan mendatangkan kembali line-up artis luar negeri yang semakin berkualitas.
YOU MAY ALSO LIKE
Life Style 22 March 2023 11:00 a.m.
Weddingku dan Dyandra Promosindo Kembali Helat IDWF 2023
Technology 14 March 2023 11:00 a.m.
Platform Telehealth Medigo Hadir Bantu Temukan Apotek Berlisensi
Technology 10 March 2023 10:00 a.m.
Sony Luncurkan Dua Model Headphone Terbaru, WH-CH720N dan WH-CH520
Travel 9 March 2023 10:00 a.m.