
The Brandals Sindir ‘Kekerasan’ Politik Indonesia dalam “Era Agressor”
oleh: galih Entertainment Friday, 17 December 2021 13:00 p.m.
Mancode – The Brandals akhirnya merilis album penuh terbarunya bertajuk “Era Agressor”. Dibanding album sebelumnya, album terbaru ini bisa dibilang sebagai album yang paling tajam dan sarat dengan kritik sosial.
Dinamika sosial politik Indonesia memang menjadi perhatian khusus para personel The Brandals. Sejak 2011 hingga 2021, Indonesia telah melalui berbagai peristiwa penting yang hampir membelah persatuan dan kesatuan bangsa.
Poin pemilihan Presiden di 2014 dan 2019, merupakan titik krusial yang mengadu domba dua kubu oposisi. Lalu, ada juga berbagai macam kasus kekerasan berbasis militer, agama dan antargolongan. Belum lagi perusakan alam berukuran masif yang terus bergulir sampai sekarang. Sedangkan isu korupsi, oligarki, nepotisme, dan manipulasi publik pun terlihat makin eksplisit.
Semua faktor di atas memengaruhi kuartet rock yang beranggotakan Eka Annash (vocal), PM Mulyadi (guitar), Raditya Syaharzam (bass) dan Firman Zaenudin (drum) ini untuk merefleksikan kondisi tersebut di dalam album terbarunya. Beberapa lagu di album memberi ilustrasi bagaimana jika kondisinya makin memburuk dan akhirnya menuju desktruksi massal. "Era Agressor" adalah album yang lahir dari era kekerasan ini.
Pengerjaan album efektif dimulai pada 2017, di mana personel mulai merajut demo yang telah disimpan sejak 2014. Tergabungnya Firman Zaenudin sebagai drummer membantu proses lahirnya lagu-lagu baru dengan karakter berbeda. Ada nuansa Post-Punk di lagu "Momentum", pengaruh "Motown Soul di Back Pages", juga funk di lagu "Into Madness".
Album "Era Agressor" ini juga melibatkan sejumlah musisi. Dalam "Retorika" dibantu oleh produser Jonathan Mono dan Petra Sihombing. Sedangkan di "Back Pages dan Way Down Below", dibantu Jonathan Pardede dan Bernarduz Fritz dari band Sunmantra.
Sedangkan proses mixing dan mastering dipercayakan Harmoko Aguswan. Sementara desain grafis, serta ilustrasi sampul album dibantu oleh seniman muda asal Yogjakarta Dhito Saputro yang sudah terlibat pengerjaan beberapa sampul single sejak perilisan The Truth is Coming Out (Okober 2020) dan Belum Padam (Maret 2021).
Secara musikalitas, "Era Agressor" merangkum spektrum musik The Brandals era awal sampai kelanjutan babak setelah album DGNR8. Di depertemen lirik, Eka Annash kembali menunjukkan kompetensinya menulis berbagai tematik.
“Era Agressor” terdiri dari 10 lagu. Lagunya merupakan rangkuman perjalanan The Brandals selama 10 tahun. Bukan sekadar sebagai band atau musisi tapi juga sebagai warga negara Indonesia yang merefleksikan keresahannya dan sebagai pengingat supaya skenario terburuk yang terjadi di Indonesia bisa dihindari.
Share To

galih
Dec. 17, 2021, 1 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Duo EDM HONNE Konser di Indonesia, Tiket.com Jadi Mitra Penjualan Tiket
54 2 weeks, 3 days ago
Konser yang diselenggarakan pada 7 Juli 2023 di Beach City International Stadium, Ancol ini menjadi pengobat rindu fans untuk bersenandung bersama HONNE.

Dream Theater Ajak Penonton Indonesia ke DreamSonic Usai Tutup Tur ‘Top of The World Tour’
44 2 weeks, 2 days ago
Cuaca panas tidak menghalangi Dream Theater untuk memberikan aksi panggung luar biasa dalam menutup rangkaian turnya.

Kim Young Dae Gelar Fan Meeting di Jakarta
41 1 week, 6 days ago
Kim Young Dae mengaku sering memutar lagu Hati-Hati di Jalan milik penyanyi Indonesia, Tulus
YOU MAY ALSO LIKE
Travel 24 May 2023 10:00 a.m.
Tiket.com Luncurkan Fitur Tiket Multi – Currency, Dorong Transaksi Internasional
Life Style 18 May 2023 10:00 a.m.
Dukung Pengembangan Karakter, Datascrip Beri Bantuan CSR Kepada Catholic Center Ketapang
Technology 12 May 2023 10:00 a.m.
OPPO Resmi Kenalkan OPPO Find N2 Flip di Indonesia
Life Style 5 May 2023 10:00 a.m.