The BOBATIME Indonesia Tawarkan Bisnis Kemitraan

Mancode – Keberadaan minuman kekinian dengan topping boba semakin menjamur di Indonesia. Ini wajar, mengingat prospek bisnis ini memiliki market yang luas, terutama kaum milenial. Meski digerus pandemi, permintaan akan minuman boba nyatanya terus meningkat.

Kondisi ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang untuk menggeluti bisnis minuman boba. Untuk membangun bisnis ini memang butuh tenaga ekstra, mulai dari mempersiapkan tempat, bahan baku, dan lainnya. Namun, bagi yang tak ingin repot dengan hal tersebut, solusinya adalah menggandeng kemitraan.

Peluang inilah yang ditangkap The BOBATIME Indonesia, yang coba memperluas pasar melalui kerja sama kemitraan. Pemilik The BOBATIME Indonesia Ryan mengatakan jika bisnis yang dirintisnya menjadi teman bagi kaum milenial.

“Kini sudah hadir hampir 100 gerai di pelbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Bali, Samarinda, Depok Tangerang Purwokerto serta kota-kota lainnya,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Mancode.

Dia sangat terbuka mengajak generasi muda yang ingin menggeluti bisnis ini untuk bekerja sama membangun The BOBATIME Indonesia. Terlebih, dalam situasi pandemi yang serba menyulitkan ini, mereka memberi beberapa tawaran menarik untuk memberikan keuntungan bagi mitranya.

"Pola bisnis dari kami merupakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama. Kami menawarkan modal yang cukup terjangkau, dengan balik modal kurang dari enam bulan," tambah Ryan.

Dia menyebut, sejauh ini tingkat penjualan The BOBATIME Indonesia berkisar antara 40 ribu sampai 50 ribu cup per hari. Bisa dibilang, omzet setiap gerai yang ada bisa mencapai Rp5 juta-Rp10 juta per hari. Itu bisa jadi daya tarik siapapun yang mau berbisnis dengannya.

Paket Kemitraan

The BOBATIME Indonesia, menawarkan cukup banyak paket kemitraan. Ryan memang belum menyebutkan nilai investasi yang dibutuhkan mitranya untuk membuka satu gerai, karena banyak pilihan paket yang bisa diambil. Dia hanya memastikan bakal menjelaskan secara gamblang terkait proposal dan perhitungan bisnisnya kepada siapa pun yang ingin bermitra.

Ryan menjelaskan ada beberapa model kerja sama yang ditawarkan. Salah satunya adalah sistem kemitraan bagi hasil, yakni pemilik brand dan investor bekerja sama membangun usaha sebuah gerai The BOBATIME Indonesia.

Selain itu, ada juga kemitraan pasif, di mana seluruh kegiatan operasional, manajemen dan kebijakan dipegang sepenuhnya oleh pihak manajemen The BOBATIME Indonesia. Peran serta investor dalam sistem ini lebih kepada bertanggung jawab dalam pengadaan tempat, renovasi besar, sampai dengan memenuhi standar kebutuhan outlet.

"Sementara, dari segi modal, setiap daerah memiliki perbedaan. Yang pasti, kerja sama kemitraan ini berdasarkan asas saling memperkuat, saling menguntungkan, saling membutuhkan dan saling berkesinambungan," lanjut dia.

Ada sejumlah syarat yang diberikan The BOBATIME Indonesia untuk calon mitra yang siap membuka gerai baru, mulai dari lokasi hingga kondisi daerah yang seperti apa. Mereka tak sembarangan asal membuka gerai, sehingga mereka hanya memberikan beberapa slot kemitraan di setiap daerahnya atau slot terbatas disesuaikan dengan demografi wilayahnya.

Di tengah pandemi ini, Ryan paham dengan kendala yang bakal dialami calon mitranya. Tetapi, dia optimistis bisnis boba bakal tetap merebak dan membuat mitranya bisa meraup untung besar.

“Kami bakal terus membantu memberikan inovasi baru dan promosi menarik dalam bisnis boba di tengah pandemi ini, sehingga mitranya tak usah khawatir. Mereka bisa tetap stabil mengembangkan bisnis, sambil menunggu kondisi krisis pandemi berakhir,” tutup Ryan.

Baca Juga: Pantera Siap Rilis Minuman Bir pada 2021

Baca Juga: KFC Bikin Produk Minuman Kopi Penangkal Nyamuk

Baca Juga: Tak Perlu Mahal untuk Mencicipi Kesegaran Minuman Boba