Sosok Hebat HS Dillon, Pejuang Petani dan Pegiat Anti Korupsi

Indonesia kembali kehilangan sosok hebat setelah sebelumnya BJ Habibie meninggal dunia, kini ada HS Dillon seorang pegiat anti korupsi yang telah berpulang kepada sang pencipta. Almarhum wafat di usianya yang ke-74 tahun. Anggota komnas HAM ini terkena penyakit yang menjerat paru-paru beserta jantungnya.

Baca Juga: Sosok BJ Habibie Salah Satu Orang Terpintar Indonesia

Kabar meninggal HS Dillon pun disampaikan langsung oleh Ketua Amnesty International Indonesia, Usman Hamid.

“Telah pergi dengan damai orang tua, abang, sahabat kami HS Dillon, hari ini Senin 16 September pukul 18:277 WITA di RS Siloam Bali,” ujar Usman Hamid seperti yang dilansir Republika.

Bernama lengkap Harbinderjit Singh Dillon atau kerap disapa HS Dillon adalah salah satu tokoh HAM dan anti korupsi terdepan di Indonesia. Lahir di Medan pada 23 April 1945, HS Dillon merupakan putra dari pasangan Partap Singh dan Dhan Kaur, salah satu keluarga Singh terkemuka di Medan.

HS Dillon menikah dengan seorang lulusan dokter FKUI, Drupadi Harnopidjati yang memiliki minat besar pada sejarah dan kultur Indonesia. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai tiga orang anak, yakni Haryasetyaka Singh Dillon, Mahawira Singh Dillon, dan Mahareksha Singh Dillon.

Dirinya juga terkenal sebagai pakar pertanian dan sosial ekonomi. Kecintaannya terhadap isu ekonomi pertanian telah ia mulai sejak masih kecil. Semasa muda dulu, HS Dillon melihat secara langsung pergulatan hidup para petani, orang desa, dan buruh perkebunan dalam mengarungi hidup.

Baca Juga: Mengenang 4 Pesawat Buatan BJ Habibie yang Membanggakan

Sosok Aktivis HAM ini seringkali terheran dan sangat kagum terhadap para petani dan buruh perkebunan di Sumatera Utara yang tetap bekerja keras, meski dalam keadaan sakit. Sebaliknya, para administrator dan elite perkebunan justru hidup berfoya-foya. Karena itulah dirinya termotivasi terjun ke bidang pertanian untuk menyuarakan kesengsaraan para petani dan buruh perkebunan.

Atas kegigihan HS Dillon dalam dunia pertanian, ia pun mengambil studi Doktor di bidang tersebut di Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat pada tahun 1983. Disertasi doktoralnya yang berjudul Growth with Equity: the Case of the North Sumatera Smallholder Development Project pun telah mengantarkannya meraih gelar doktor di bidang ekonomi pertanian.

Semangat serta usaha kerasnya dalam menegakkan keadilan terhadap dunia pertanian dan nasib para petani di Indonesia, membuatnya menganggap bahwa pertanian harus menjadi prioritas dalam proses pembangunan Tanah Air. Berkat ide-idenya yang cemerlang itu pula, Dillon terpilih menjadi orang Indonesia dan Asia pertama yang berhasil memenangkan pemilihan Presuden, Graduate Students of Agriculture Economics di Cornell University.

Baca Juga: Selain Chrisye, Ini Sosok yang Tutup Usia Akibat Kanker Paru

Semasa hidupnya, mendiang HS Dillon diangkat menjadi Staf Ahli Menteri Pertanian di bidang Pengembangan dan Perdagangan Komoditas. Ia juga dipercaya Menlu Ali sebagai utusan khusus untuk membantu Jacques Diouf menjadi Dirjen Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 1993.

Dirinya pula yang menjadi sosok didirikannya agroindustry dan Bank BUMN Perkebunan, PTP Agrintara dan Agrobank. Pada 1999 hingga 2000, almarhum juga menjadi Anggota Dewan Ekonomi Nasional, ia sempat pula dipercaya sebagai utusan khusus Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dari 2011 hingga 2014.

Baca Juga: Adama Barrow, Mantan Satpam yang Kini Menjadi Presiden