
Setelah 30 Tahun, Spike Lee Meraih Oscar untuk Pertama Kali
oleh: inggil Entertainment Thursday, 11 July 2019 10:00 a.m.
Setelah lebih dari tiga dekade berkecimbung di industri perfilman, Spike Lee akhirnya mendapatkan Piala Oscar pertamanya. Spike Lee sendiri sudah aktif menjadi sutradara pada 1989, selama berpuluh-puluh tahun tersebut pria 62 tahun ini hanya memiliki nominasi skenario asli terbaik untuk film Do the Right Thing (1989) serta dokumenter panjang terbaik untuk 4 Little Girls (1997). Hingga akhirnya, karya Spike Lee yang berjudul Blackkklansman membuatnya meraih Piala Oscar pertama untuk film dan sutradara terbaik.
Pria bernama lengkap Shelton Jackson Lee ini terkenal sebagai aktivis anti-rasialisme di ranah film. Ia juga kerap membuat film bertemakan dunia basket dan gaya hidup di lingkungannya. Dirinya juga berperan penting dalam kepopuleran Air Jordan 4 pada aset film yang ia kerjakan pada 1989. Selain aktif menjadi sutrada, terhitung Spike Lee juga jago berperan sebagai aktor. Sudah banyak film ternama yang ia perankan selama karirnya dalam industri film. Sebut saja Oldboy (2013), Chi-Raq (2015), dan Rodney King (2017).

Saat berlangsungnya acara Piala Oscar, turut hadir pula Charlie Watchel, David Robinowitz, dan Kevin Willmott menemani Spike Lee. Mereka juga turut berperan dalam membantu seluruh proses penggarapan film Blackkklansman.
Bersama ketiga nominasi film lainnya, A Star is Born, The Ballad of Buster Sruggs, dan Can You Forgive Me? Film Blackkklansman akhirnya bisa mengalahkan ketiga nominasi tersebut. Selain itu, film yang dirilis pada 2018 ini juga masuk nominasi lainnya, berupa sutradara terbaik, film terbaik, pemeran pendukung terbaik, musik terbaik, dan editing film terbaik.
Samuel L. Jackson pembaca nominasi sekaligus sahabat akrab dari Spike Lee pun mengumumkan dengan penuh emosional. Saat pidato, Spike Lee menyebutkan, bahwa kemenangan Piala Oscar ini dipersembahkan untuk sang istri dan nenek moyangnya dari Benua Afrika. Perjuangan nenek moyang Spike di tengag lingkungan rasialisme yang kejam menjadi motivasi Spike Lee untuk membawa perubahan tersebut. Ia juga menyebutkan pemilu Amerika Serikat 2020 sebagai momen perubahan.

“Saya mempersebahkannya juga untuk nenek moyang saya. Bersama kawan-kawannya, mereka semua pernah berjuang melawan rasialisme di negara ini. Mereka semua dibawa jauh dari benua Afrika atas dasar prakter perbuadakan demi membangun negara ini,” tutur Spike di atas panggung, seperti dilansir dari NYtimes.
Share To

inggil
July 11, 2019, 10 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Jakarta Concert Week 2023 Siap Digelar
94 2 weeks ago
Jakarta Concert Week 2023 mengusung kolaborasi spektakuler yang dikonsepkan untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan gaya hidup yang sejalan dengan pecinta otomotif di Indonesia.

10 Musisi Pendatang Baru Siap tampil di Evoria Festival 2023
53 1 week, 5 days ago
Evoria Music & Conference Festival akan hadir akhir pekan ini (11-12 Maret 2023)

Viral di TikTok, Aulia Rahman Hadirkan Lagu Baru ‘Bukan Lagu Mellow Yang Indah’
51 3 weeks, 2 days ago
Dari lagu ini, Rahman ingin bercerita tentang kesetiaan dalam hubungan yang awalnya bahagia namun seketika hilang.
YOU MAY ALSO LIKE
Life Style 22 March 2023 11:00 a.m.
Weddingku dan Dyandra Promosindo Kembali Helat IDWF 2023
Technology 14 March 2023 11:00 a.m.
Platform Telehealth Medigo Hadir Bantu Temukan Apotek Berlisensi
Fashion Style 12 March 2023 10:00 a.m.
Marks & Spencer Luncurkan Kampanye Global ‘Hello New Prices’
Life Style 28 February 2023 6:00 a.m.