
Kompleks Jongaya, Lahan Khusus untuk Penderita Kusta
oleh: inggil Travel Monday, 2 December 2019 15:00 p.m.
Mancode - Tepat pada 1934, Pemerintahan Hindia-Belanda membangun kompleks yang ditujukan untuk para penderita kusta di Kota Makasar. Pembangunan tersebut bertujuan untuk mengisolasi para penderita kusta dari seluruh penjuru daerah. Bertempat di Jalan Dangko No. 31, Kelurahan Balla Parang, Kecamatan Tamalate, di kompleks itu sebagian besar penduduknya ialah penderita atau mantan penderita penyakit kusta.
Dahulu, sebelum ilmu kesehatan tidak seperti sekarang ini, penyakit kusta dianggap sebagai sebuah kutukan. Banyak masyarakat yang tidak ingin bersosialisasi dengan para penderita. Oleh sebab itu, Pemerintah Belanda dan Kerajaan Gowa menghibahkan tanah untuk mengucilkan penderita kusta. Mereka khawatir penyakit itu akan menyebar luas ke masyarakat.

76 tahun sudah berlalu, saat ini Kompleks Jongaya telah dihuni lebih dari 800-an kepala keluarga yang datang dari berbagai daerah. Sudah tidak ada sekat antara para warganya, baik yang mempunyai penyakit kusta ataupun tidak, mereka semua bisa berinteraksi dengan baik. Meski begitu, bayang-bayang diskriminasi masa lalu masih terngiang di benak penderita.
Para penghuni Kompleks Jongaya pun berusaha menghilangkan stigma negatif yang melekat pada penderita kusta. Warga yang menghuni kompleks berbaur tanpa melihat adanya perbedaan. Tidak ada perasaan ragu atau risih mereka bakal tertular penyakit kusta ini.
Dilansir dari Kompas, Markomah (53 tahun) yang telah tinggal tiga puluh tahun di Kampung Jongaya, mengaku awalnya punya rasa takut jika tertular. Ia bersama sang suami kala itu yang bekerja di rumah sakit kusta mengharuskannya tinggal di sana. Hingga berlalunya waktu, perasaan takut itu bisa dia tepis dengan cara mengubur pikiran tentang kusta sebagai penyakit menular.
Sebagai informasi data dari WHO, Indonesia sendiri, menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan penderita kusta terbanyak. Wilayah yang memiliki persentase terbanyak atas penyakit ini sebagian dari daerah Indonesia Timur.

Pada 2017, melihat data terakhir Kementerian Kesehatan, terdapat 18.242 kasus kusta yang masuk. Kemenkes mengklaim telah mengeliminasi penyakit kusta di 22 provinsi, menyisakan 10 provinsi. Di antaranya Sulawesi, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Pihak Kemenkes sendiri telah mempunyai strategi dalam menghindari wabah penyakit kusta ialah dengan cara mendeteksi sedini mungkin untuk mencegahnya agar tidak semakin memburuk. Sebab, gejala awal kusta kadang dianggap remeh oleh penderitanya. Gejalanya, meliputi bercak putih atau kemerahan dan mati rasa di kulit yang disusul dengan demam atau nyeri sendi.
Share To

inggil
Dec. 2, 2019, 3 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Inspirasi Destinasi Liburan dan Budgetnya Versi Tiket.com
54 3 weeks ago
Tiket.com adakan promo OTW yang dijamin termurah berkat fitur JHT khusus produk domestik dan harga bersaing untuk produk internasional hingga 10 Maret 2023.

Pranaya Boutique Hotel Hadirkan Menu Buka Puasa Spesial
51 5 days, 15 hours ago
Pranaya Boutique Hotel menawarkan paket Ramadan Iftar Buffet yang tersedia dalam berbagai pilihan menu, mulai dari main course, appetizer, live stall, takjil, hingga aneka soup.

Cara Swiss-Belhotel Serpong Mempererat Silaturahmi dengan Para Mitra
39 3 weeks, 3 days ago
Swiss-Belhotel Serpong terus menjaga silaturahmi dengan mengadakan malam apresiasi sekaligus gathering dengan para mitra.
YOU MAY ALSO LIKE
Entertainment 22 March 2023 10:00 a.m.
Hammersonic 2023 Catatkan Prestasi Emas di Industri Musik Indonesia
Technology 14 March 2023 11:00 a.m.
Platform Telehealth Medigo Hadir Bantu Temukan Apotek Berlisensi
Life Style 9 March 2023 8:00 a.m.
Castrol Wujudkan Impian Pelanggan Menonton Liga Inggris secara Langsung
Technology 7 March 2023 10:00 a.m.