
Sastrawan Senior Ajip Rosidi Tutup Usia
oleh: galih Entertainment Thursday, 30 July 2020 8:00 a.m.
Mancode – Kabar duka menyelimuti dunia sastra. Sastrawan senior Ajip Rosidi meninggal dunia di usia 82 tahun. Beliau tutup usia pada Rabu 29 Juli 2020 sekira pukul 22.30 WIB dalam perawatan pascaoperasi di RSUD Tidar Kota Magelang Jawa Tengah.
Perawatan tersebut berawal dari insiden yang dialami Ajip Rosidi di rumah anaknya. Dia dikabarkan jatuh dan mengalami pendarahan otak, sehingga harus mendapatkan penanganan intensif, bahkan menjalani operasi di rumah sakit.
Ajip Rosidi dikenal sebagai sastrawan yang berasal dari Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Dia menaruh minat besar terhadap perkembangan bahasa dan sasta Sunda. Bahkan, dia pernah menjadi dosen, redaktur beberapa penerbit, pendiri, serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage.
Melansir wikipedia, Ajip Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi pada 1950. Kemudian, dia melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta pada 1953.
Pada 1956, dia sekolah di Taman Madya, Taman Siswa Jakarta. Meski tak tamat sekolah menengah, tapi dia dipercaya mengajar sebagai dosen perguruan tinggi Indonesia dan pernah mengajar di Jepang sejak 1967.
Kaier menulis Ajip dimulai saat dia masuk duduk di bangku sekolah kelas VI. Tulisan Ajip dimuat dalam ruang anak-anak pada harian Indonesia Raya. Kemudian, semasa SMP Ajip makin menekuni dunia penulisan dan penerbitan. Ia menerbitkan dan menjadi editor serta pemimpin majalah Suluh Pelajar.
Pada 1965-1967, ia pernah menjadi pemimpin redaksi Mingguan Sunda dan pemimpin redaksi majalah Kebudayaan Budaya Jaya (1968-1979).
Kemudian, sejak 1981 diangkat menjadi guru besar tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa Asing Osaka). Sambil mengajar di sana, dia tetap terus aktif memperhatikan kehidupan sastra-budaya dan sosial-politik di Tanah Air dan terus menulis.
Setelah pensiun, ia menetap di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah. Meski begitu, ia masih aktif mengelola beberapa lembaga nonprofit seperti Yayasan Kebudayaan Rancagé dan Pusat Studi Sunda.
Sementara jika dilihat dari karyanya, peraih gelar dokter kehormatan, honoris causa, bidang ilmu budaya dari Universitas Padjajaran ini, bisa dibilang punya ratusan karya. Misalnya di era 1950-an, Ajip menulis kumpulan cerpen Tahun-tahun Kematian. Ada juga kumpulan sajak berjudul Pesta.
Sedangkan di era 2000-an, Ajip menulis kumpulan cerpen berjudul Mimpi Masasilam yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Kemudian, pada 2008, dia menulis otobiografi Hidup Tanpa Ijazah, Yang Terekam dalam Kenangan, dan masih banyak lagi karyanya.
Share To

galih
July 30, 2020, 8 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Jakarta Concert Week 2023 Siap Digelar
102 3 weeks ago
Jakarta Concert Week 2023 mengusung kolaborasi spektakuler yang dikonsepkan untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan gaya hidup yang sejalan dengan pecinta otomotif di Indonesia.

Melihat Penampilan Perdana Elephant Kind di London
40 1 week, 3 days ago
Elephant Kind berdomisili di London ini berbagi panggung dengan The Pylons dan Temm dalam acara yang digelar di The Social pada 15 Maret lalu.

Soundrenaline 2023 Siap Digelar, Catat Tanggal!
27 1 day, 18 hours ago
Ravel Entertainment sebagai penyelenggara Soundrenaline 2023 melakukan langkah progressive dengan mendatangkan kembali line-up artis luar negeri yang semakin berkualitas.
YOU MAY ALSO LIKE
Technology 14 March 2023 11:00 a.m.
Platform Telehealth Medigo Hadir Bantu Temukan Apotek Berlisensi
Life Style 12 March 2023 9:00 a.m.
Di GAIKINDO Jakarta Auto Week 2023, Blibli Tawarkan Penawaran Spesial Kendaraan Listrik
Technology 10 March 2023 10:00 a.m.
Sony Luncurkan Dua Model Headphone Terbaru, WH-CH720N dan WH-CH520
Life Style 4 March 2023 11:00 a.m.