
Polka Wars Jawab Isu Bubar dengan Mata Batin Tien Shinhan
oleh: inggil Entertainment Tuesday, 11 August 2020 8:00 a.m.
Mancode - Setelah sukses melepas album penuh Bani Bumi di 2019, Polka Wars kembali hadir membawa materi baru untuk pendengarnya. Meski terjegal oleh pandemi COVID-19, Polka Wars tak berhenti untuk produktif. Tien Shinhan menjadi bukti bahan bakar Polka Wars menghasilkan karya tak pernah ada habisnya.
Band yang digawangi oleh Karaeng Adjie (Vokal), Giovanni Rahmadeva (drummer), Billy Saleh (gitar) dan Xandega Tahajuansya (bass) sebelumnya santer terdengar akan bubar. Namun, Polka Wars yang hampir berusia sepuluh tahun ini alih-alih menjawab dan menglarifikasi isu liar tersebut, mereka lebih memilih mengeluarkan single terbaru.
Mengenai Tien Shinhan, tampaknya ini menjadi rutinitas baru Polka Wars di mana mereka selalu mengeluarkan materi EP setelah mengeluarkan album. Pasalnya, Tien Shinhan pun merupakan trek pembuka dari materi EP mereka yang akan segera rilis, seperti EPNY yang menyusul lahir selang dua tahun usai album Axis Mundi dirilis.
Tien Shinhan diciptakan oleh Karaeng Adjie kemudian berkembang melalui lirik yang ditulis oleh Xandega Tahajuansya. Tien Shinhan sendiri bercerita mengenai kemelut seorang manusia yang memiliki bola mata ketiga. Bola mata ketiga yang dimaksud dalam lagu ini merupakan analogi dari mata batin.
Ketika manusia diharapkan mampu melihat kehidupan secara lebih jauh tanpa meninggalkan apa yang Ia yakini.
“Inti lagunya, persepsi dan validasi eksternal ngga penting. Yang penting mata batin kita ke diri kita sendiri,” ujar Xandega dari pers rilis yang diterima Mancode.
Mengenai proses rekaman Tien Shinhan, Xandega menjawab single baru nya Polka Wars ini hampir seperti EPNY yang direkam usai mereka merampungkan rekaman album Axis Mundi. Tien Shinhan seperti kata Xandega, merupakan materi Polka Wars yang terbilang playful, bebas dan fun. Dipandu oleh Lafa Pratomo sebagai produser, Tien Shinhan dikerjakan dengan suasana santai dan hangat.
“Rekamannya fun banget. Sebuah lagu yang direkam untuk melepas penat, melepas resah, murni ekspresi tak terikat. Direkam di studionya Lafa (Ruang Waktu Music) sebenernya tapi rekamannya setelah persis Bani Bumi selesai,” tutup Xandega.
Share To

inggil
Aug. 11, 2020, 8 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

5 Tayangan Baru di Viu Sepanjang Juni 2022
65 4 weeks ago
Selama Juni 2022, Viu hadirkan tayangan baru. Mulai dari drama Why Her, Eve, hingga Anybody Can Dance.

Lepas Debut ‘Layang Layang’, Deborah Hanna Ramaikan Industri Musik Tanah Air
47 4 weeks ago
Aries Noor Iskandar selaku A&R Aquarius Musikindo berharap lagu Layang Layang bisa menjadi titik awal yang baik untuk karier Deborah Hanna di masa depan.

Kolaborasi Apik Pee Wee Gaskins dan Hindia di “Vaya Con Dios”
41 1 week, 3 days ago
Lagu Vaya Con Dios mengambil tema perpisahan, yang menceritakan sebuah perasaan untuk menerima kepergian seorang yang telah lama bersama.
YOU MAY ALSO LIKE
Technology 30 June 2022 13:00 p.m.
Riset Nielsen Mengungkapkan Influencer Bantu Brand Bangun Koneksi
Life Style 26 June 2022 15:00 p.m.
Pesona Remboelan Mungil, Hunian Industrial Seharga Rp200 Jutaan di Gunung Sindur
Life Style 18 June 2022 19:00 p.m.
Peran Media Sosial dalam Memajukan Pariwisata Tanah Air
Technology 11 June 2022 9:00 a.m.