
Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia
oleh: fachrul Life Style Tuesday, 10 September 2019 16:00 p.m.
Hampir 800.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahun. Selanjutnya, untuk setiap bunuh diri, ada lebih dari 20 upaya percobaan bunuh diri. Bunuh diri dan upaya bunuh diri memiliki efek riak yang berdampak pada keluarga, teman, kolega, komunitas, dan masyarakat.
Bunuh diri sebenarnya bisa dicegah. Banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah bunuh diri di tingkat individu, komunitas dan nasional.
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia tahun ini jatuh pada Selasa 10/9/2019. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) meluncurkan kampanye berjudul aksi 40 detik.
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan bahwa kampanye aksi 40 detik dilakukan untuk mengajak seluruh negara di dunia memberikan perhatian pada meningkatnya kasus bunuh diri secara global.
"Di negara maju, faktor penyebab bunuh diri banyak disebabkan gangguan depresi dan ketergantungan alkohol. Tetapi di Asia, kebanyakan berhubungan dengan impulsif," ungkap Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, Eka Viora di Jakarta, terkait peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri.
Data WHO menyimpulkan bunuh diri telah menjadi masalah besar bagi kesehatan masyarakat di negara maju dan menjadi masalah yang terus meningkat jumlahnya di negara berpenghasilan rendah dan sedang. Hampir satu juta orang meninggal setiap tahunnya akibat bunuh diri. Ini berarti kurang lebih setiap 40 detik jatuh korban bunuh diri.
Beberapa gejala dini yang harus diperhatikan untuk mendeteksi secara dini percobaan bunuh diri pada individu seperti: kesedihan, kecemasan, perubahan suasana perasaan, keresahan (kebingungan), cepat marah, penurunan minat terhadap aktivitas sehari-hari seperti kebersihan, penampilan, makan, sulit tidur, sulit untuk mengambil keputusan, perilaku menyakiti diri sendiri seperti tidak mau makan, melukai diri dan mengisolasi diri.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2003 telah menganggap serius isu bunuh diri, hingga menggandeng International Association of Suicide Prevention (IASP) untuk memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia setiap tanggal 10 September.
"Asia Tenggara, termasuk Korea Utara, India, Indonesia dan Nepal menyumbang angka bunuh diri lebih dari sepertiga kasus bunuh diri tahunan di seluruh dunia," tambah Eka Viora yang pada kesempatan itu didampingi Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSPKJI), Darnadi.
Direktorat Bina Kesehatan Jiwa sebenarnya telah memiliki hotline atau saluran telepon khusus untuk curahan hati (curhat) bagi penderita depresi. Lewat ngobrol dengan konselor diharapkan pelaku tak lagi berpikir soal bunuh diri.
Bunuh diri dapat dicegah, semua anggota masyarakat dapat melakukan tindakan yang akan menyelamatkan kehidupan dan mencegah bunuh diri pada individu dan keluarga, sangat dibutuhkan kerjasama yang erat antara individu, keluarga, masyarakat, profesi dan pemerintah untuk bersama mengatasi masalahnya.
Share To

fachrul
Sept. 10, 2019, 4:04 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Peran Milenial Menangkal Hoaks di Era Digital
37 3 weeks, 4 days ago
Era transformasi digital menjadi momentum bagi para pemuda untuk terlibat dalam demi menciptakan ekosistem digital yang lebih baik. Terutama dalam menangkal hoaks.

Manfaat Internet sebagai Media Edukasi dan Bisnis
33 1 week, 6 days ago
Selain memudahkan mendapatkan berbagai informasi, ruang digital juga bisa dijadikan media pemasaran yang efektif bagi para pelaku usaha.

Selama Mei 2022, Mitsubishi Catatkan Penjualan Sebanyak 6.707 Unit
25 1 week, 2 days ago
Model Xpander dan Xpander Cross masih mendominasi penjualan Mitsubishi Indonesia. Kedua model tersebut terjual 2.730 unit.
YOU MAY ALSO LIKE
Shopping 1 July 2022 14:00 p.m.
Rayakan Hari Jadinya, Pluton Hadirkan Rangkaian Program Menarik
Mancave 20 June 2022 10:00 a.m.
Komunitas Salihara Kembali Adakan Kompetisi Debat Sastra Tingkat SMA
Technology 7 June 2022 13:00 p.m.
Infinix Rilis Laptop INBook X2, Harganya Rp5 Jutaan
Technology 3 June 2022 11:00 a.m.