Penyanyi Senior Koes Hendratmo Tutup Usia

Mancode - Kabar duka menyelimuti industri musik Tanah Air. Penyanyi senior Koes Hendratmo dikabarkan meninggal dunia di usia ke-79 pada Selasa (7/9/2021). Kabar tersebut dibenarkan oleh manajer Bonita, anak Koes Hendratmo yang juga mengikuti karier almarhum.

"Betul, ayahnya mba Bonita (Koes Hendratmo) meninggal," ujar Nia, manajer Bonita seperti dinukil CNNIndonesia.com, Selasa (7/9/2021).

Almarhum Koes Hendratmo dikabarkan meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya. "Kemungkinan meninggal karena jantung. Beliau memang punya riwayat penyakit jantung" lanjut Nia.

Sejumlah musisi Tanah Air juga ikut mengucapkan bela sungkawa atas kepergian sang seniman legendaris tersebut. Seperti yang diucapkan David Bayu, eks vokalis Naif dalam akun media sosial Instagram @davidbayudj.

Dalam postingannya, David terlihat tengah foto bersama dengan Koes Hendratmo dan video singkat ketika bertemu dengan almarhum di sebuah acara. “Selamat jalan om Koes Hendratmo semoga damai disisi Allah,” tulis David dalam postingan tersebut.

Perjalanan Karier Koes Hendratmo

Sejak 1960-an, Koes Hendratmo telah memulai kariernya sebagai penyanyi Tanah Air. Album yang telah dia rilis sepanjang karier di antaranya adalah Lambaian Bunga (1959), Sansaro (1968), Wanita Wanita (1970), Pop Batak Legendaris (2000), dan My Love for You (2011).

Selain karier musik, Koes juga dikenal sebagai pembawa acara. Sejumlah acara, baik di televisi maupun off-air pernah ia perankan. Salah satu acara televisi yang melambungkan namanya adalah kuis Berpacu Dalam Melodi. Kuis tersebut cukup booming, di mana para pesertanya dituntut untuk menebak judul lagu yang dilantunkan dalam acara.

Pria kelahiran 9 Februari 1942 meninggalkan tiga orang anak, yakni Bonita, Anda Perdana, dan Candisa. Namun, hanya Bonita dan Anda Perdana yang mengikuti jejak sang ayah di industri musik.

Baca Juga: Kabar Duka, Eben Gitaris Burgerkill Meninggal Dunia

Baca Juga: Sosok Gitaris Legendaris Gideon Tengker, Mertua Raffi Ahmad

Baca Juga: Mengenang Tino Sidin, Guru Gambar Legendaris Indonesia