
“Ombak Banyu Asmara”, Album Baru The Panturas yang Kaya Ragam Budaya
oleh: galih Entertainment Friday, 10 September 2021 9:00 a.m.
Mancode - Band bergenre musik surf-rock asal Jatinangor, Jawa Barat, Indonesia, The Panturas akhirnya merilis album terbaru bertajuk "Ombak Banyu Asmara". Ini menjadi album kedua mereka setelah sebelumnya merilis album "Mabuk Laut", yang berisikan tujuh lagu.
Dalam album keduanya, The Panturas keluar dari bentuk konvensional untuk menghasilkan sebuah album eksplosif yang kaya dan menantang. “Kami menyebutnya kelab rock selancar kontemporer yang berbasis pada garage rock dan percampuran unsur punk,” kata bassist Bagus ‘Gogon’ Patria menjelaskan visi musikal The Panturas.
Album yang diproduseri oleh Lafa Pratomo ini dibuka oleh komposisi instrumentalia berjudul “Area Lepas Pantai”, The Panturas memberi transisi sempurna dari polosnya debut “Mabuk Laut” menuju sepuluh lagu yang secara aransemen digubah dengan menghadirkan ragam budaya yang ada.
“Kami banyak mendengarkan referensi baru di luar wilayah surf music puritan, semisal Takeshi Terauchi atau Yanti Bersaudara. “Ombak Banyu Asmara” coba mendobrak kebiasaan yang sudah pernah Panturas lakukan sebelumnya. Kami tidak ingin tertebak,” kata sang drummer Surya ‘Kuya’ Fikri Asshidiq
The Panturas seperti menciptakan dunia kecil di atas kapalnya. Ketika menceritakan seorang bandit penipu di perantauan dalam lagu “Tipu Daya”, mereka melukiskannya lewat corak melodi calypso Karibia yang perkusif dengan harmonisasi koor vokal ala Wilmoth Houdini bergitar fusion Turki dan rock selancar Jepang.
Kemudian muncul kisah tragis tentang “Jim Labrador” seorang preman fiktif yang DNA karakter penokohannya diambil dari Hercules, Anwar Congo, dan Sugali.
Ada juga “Balada Semburan Naga” yang mengawinkan unsur oriental Mandarin dengan gambang kromong di mana Adipati, vokalis band hc/punk The Kuda diundang sebagai tamu duel bagi penyanyi Abyan ‘Acin’ Zaki Nabilio dan sukses mengimpersonifikasi selera humor cablak Benyamin S.
Jurus duet selanjutnya hadir pada nomor pamungkas berjudul “Masalembo”, menggamit Nesia Ardi dari NonaRia yang bernyanyi genit bak June Carter menaklukkan karnival broadway.
Kemudian, unsur Sunda di lagu “Menuju Palung Terdalam” dan keroncong gipsi di lagu “Tafsir Mistik”, serta sebundel tembang instrumental lain, seperti “Menuju Palung Terdalam”, “Intana”, dan “Ombak Banyu Asmara”.
Semua eksplorasi tersebut lantas dilengkapi sebuah lagu pop bergaya sengau yang nantinya akan dibuatkan film pendek, berjudul “All I Want”.
Share To

galih
Sept. 10, 2021, 9 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Soundwave Kembali Rilis Lagu Baru Antemik Berjudul “Come To Me”
48 3 weeks, 3 days ago
Dituangkan dalam sebuah track yang sangat antemik, Come To Me menjadi lanjutan dari kisah-kisah yang dihadirkan oleh Soundwave sebelumnya.

Head In The Clouds Jakarta 2022 Siap Digelar di PIK 2
44 1 week, 4 days ago
Festival Head In The Clouds Jakarta 2022 akan menghadirkan sejumlah artis ternama. Mulai dari Rich Brian, NIKI, Joji, Stephanie Poetri, dan lainnya.

Indonesia Kaya Jaring 29 Peserta Program Baru “Mentjari Bang Maing dan Djoewita”
21 1 week, 2 days ago
Program baru ini merupakan produksi serial musikal yang mengangkat kisah hidup komponis Ismail Marzuki atau juga kerap disebut Bang Maing.
YOU MAY ALSO LIKE
Life Style 3 August 2022 13:00 p.m.
Makko Group Umumkan akan Produksi Produk Detailing Kendaraan
Travel 1 August 2022 11:00 a.m.
Menparekraf Sandiaga Uno Tekankan Pentingnya SNI Prokes Pariwisata
Mancave 28 July 2022 10:00 a.m.
Langkah Inovatif McDonald’s Ajak Generasi Muda Mengenal Pahlawan Nasional
Life Style 21 July 2022 13:00 p.m.