Nuansa Segar 'Jalan Enam Tiga' Efek Rumah Kaca

Mancode - Grup musik Indie asal Jakarta, Efek Rumah Kaca (ERK) telah merilis mini album bertajuk ‘Jalan Enam Tiga’ yang berisikan empat lagu. Band yang dibentuk sejak 2001 tersebut mengerjakan mini album tersebut di New York yang sempat menjadi tempat singgah sang vokalis, Cholil Mahmud selama lima tahun terakhir bersama sang istri.

Album mini ERK, Jalan Enam Tiga sendiri terinspirasi dari salah satu nama jalan di kota New York. Sebuah bentuk apresiasi atas New York yang mengubah nama jalan 63rd Street menjadi Sesame Street pada Mei 2019 lalu.

Bagi Cholil, Sesame Street merupakan salah satu penanda dari kota New York yang memiliki semangat serta nilai-nilai yang baik. Mini Album tersebut juga menjadi kenang-kenangan dari Cholil dan keluarganya meninggalkan New York untuk kembali menetap di Indonesia mulai Juli 2019 lalu.

"Jalan Enam Tiga yang kini diberi nama baru sebagai Sesame Street bagi kami merupakan salah satu penanda dari kota New York yang memiliki semangat dan nilai-nilai yang baik,” ungkap Cholil lewat keterangan tertulis yang diterima Tirto, Rabu, 29 Januari 2020.

Dalam proses pengerjannya sendiri Cholil menghubungi semua personel ERK untuk datang ke New York. Setelah berdiskusi melalui Skype mengenai konsep dan biayanya, mereka semua pun sepakat merekam album itu di New York.

Cholil pun menjelaskan faktor biaya menjadi sangat pengaruh dalam pembuatan karya album itu. Biaya mereka hanya cukup untuk produksi empat lagu dengan menyewa studio 4 shift untuk rekaman dan 2 shift untuk mixing.

Poppie (Bass) dan Akbar (Drumer) pun berangkat ke New York dengan membawa tiga lagu yang masih mentah, yakni Tiba-Tiba Batu, Normal Yang Baru, dan Palung Mariana. Setelah itu, mereka semua tinggal bersama selama tiga minggu untuk mengaransemen dan melatih lagu tersebut yang kemudian dilanjutkan sesi rekaman.

Mini album ERK ini juga menjadi debut bagi Poppie yang baru saja bergabung di tahun 2017. Dari empat lagu yang ada, Poppie turut menciptakan dua buah komposisi lagu, yakni Jalan Enam Tiga dan Palung Mariana

Proses rekaman pun dilakukan di Trout Studio dengan dibantu peramu rekam Bryce Goggin. Trek record Goggin sendiri pernah berkeja sama dengan band indie rock AS Pavement, The Bredders, Joan As Police Woman, dan Antony and The Johnson.

Dikerjakan saat musim panas di kota New York secara tidak langsung mempunyai pengaruh pada atmosfer lagu-lagu mini album Jalan Enam Tiga tersebut. Pola-pola aransemen yang terdengar begitu kompleks serta lebih riang dari karya-karya ERK sebelumnya. Liriknya pun juga lebih sederhana dan tidak terlalu rumit berbeda jauh dengan album Sinestesia.

“Kalau ada yang merasa kayak bukan Efek Rumah Kaca berarti berhasil karena kami coba jalani wilayah baru yang belum pernah. Kami enggak akan coba ikuti kemauan orang karena kami yakin apa yang kami eksperimentasikan orang bisa suka,” kata Cholil.

Lagu Normal Yang Baru pun menjadi titik fokus pada mini album Jalan Enam Tiga itu. Tema yang diusung pada makna lagu itu terasa relevan dalam konteks bermasyarakat saat ini.

“Kalau tidak ada upaya untuk mengubah sesuatu yang buruk menjadi lebih baik berarti artinya kita sepakat akan keadaan yang berakibat keadaan tersebut lalu dianggap menjadi sebuah hal normal yang baru di masyarakat,” jelas Cholil mengenai tema yang diangkatnya pada lagu “Normal Yang Baru”.

Mini album Jalan Enam Tiga saat ini sudah dapat dinikmati pada berbagai layanan streaming musik dan juga tersedia dalam bentuk CD dan kaset mulai 28 Januari 2020.

Ingin tau lebih lanjut tentang mini album Jalan Enam Tiga? Mancoders bisa tanya langsung dalam sesi Mancode Lounge bersama Efek Rumah Kaca pada 6 Februari 2020 pukul 13:00 disiarkan langsung di akun Instagram Mancode.

Baca Juga: Little Mischievous Jadi Single Baru Stars and Rabbit