Sneakers Salah Satu Penyumbang Sampah Plastik Terbesar

Beberapa orang menganggap sepatu adalah benda yang bisa menaikkan status sosial dan layak dikoleksi. Dengan demikian banyak dari mereka yang memiliki lebih dari satu sepasang sepatu. Sekalipun edisinya terbatas pasti banyak orang yang merebutkannya hanya untuk sekadar dikoleksi saja.

Saking banyaknya, para kolektor itu pula yang membuat para produsen sepatu berlomba-lomba menghadirkan seri terbaru. Mirisnya, para produsen tersebut masih belum sadar akan dampaknya pada lingkungan. National Geographic pun memberi penjelasan mengapa sepatu bisa berdampak buruk pada lingkungan.

Video yang diunggah pada akun Youtube National Geographic memberi penjelasan bahwa bahan dasar sepatulah yang menjadi penyebabnya. Dari beberapa sepatu NatGeo menyebut sneaker atau sepatu yang bersol karet tiap harinya makin berkembang membuat bahan plastik Polyurethane (PU).

Bahan tersebut menjadi pilihan pengembangan detail sepatu di bagian atas. Begitu pula bagian sol samping dan bantalan yang kebanyakan terbuat dari plastik EVA dan karet kasar. Seperti yang sudah sering dipublikasikan, plastik merupakan bahan yang paling sulit diurai oleh bumi. Ditambah, adanya bahan karet sintesis yang juga sulit diurai.

Video dari NatGeo juga melampirkan data akan konsesus The World Footwear dengan adanya laporan bahwa di 2030 nanti akan banyak para produsen sepatu yang memproduksi dengan fasilitas daur ulang.

Darurat akan lingkungan ini pun juga disadari oleh beberapa produsen sepatu dengan satu lembar bahan utama dari plastik daur ulang berbagai bentuk. Sebut saja, Adidas Futurecraft Loop. Begitu juga dengan Converse yang membuat seri Chuck Taylor dengan bahan kanvas daur ulang sampah sepatu. Bahkan, mereka juga membuat dengan bahan jins bekas dan sampah plastik.

Baca Juga: Adidas dan Marvel Luncurkan “Here Among Us”

Baca Juga: Cara Merawat Sneakers Berbahan Suede yang Benar

Baca Juga: Fila Hadirkan Sneakers Jadul untuk Nostalgia