
Microsoft Mulai Gantikan Peran Jurnalis dengan 'Robot' AI
oleh: galih Technology Wednesday, 3 June 2020 14:00 p.m.
Mancode – Perlahan tapi pasti, kemajuan teknologi telah menggantikan peran kinerja manusia. Ini nyata adanya. Seperti yang dilakukan Microsoft, baru-baru ini mereka tengah mengembangkan mesin pintar atau kecedasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bertugas menyeleksi berita di situs web MSN milik Microsoft dan browser Edge.
Artinya, peran jurnalis maupun tim editorial yang bekerja di Microsoft sudah tak dibutuhkan lagi. Pasalnya, ‘robot’ AI diklaim mampu melakukan tugas memilih, mengedit, dan menyusun artikel berita yang biasa dilakukan para jurnalis.
Selama ini, Microsoft mengambil konten dari perusahaan media terpercaya untuk ditampilkan di halaman MSN.com dan Microsoft News. Pemilihan berita yang sesuai dilakukan oleh tim editorial.
"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi bisnis kami secara teratur. Keputusan ini bukan hasil dari pandemi Covid-19 saat ini," kata juru bicara Microsoft, seperti dikutip The Guardian baru-baru ini.
Namun, banyak yang menilai bahwa keputusan mengganti manusia dengan mesin kecerdasan buatan dinilai berisiko. Sebab, para kurator punya pedoman editorial yang ketat untuk memastikan tidak ada konten kekerasan dan tak pantas yang tersaji untuk pengguna ketika buka situs MSN atau browser Edge.
Tim yang bertugas memang tidak melaporkan berita orisinalnya, namun mereka masih punya kontrol editorial, memilih artikel yang diproduksi oleh portal berita mitra, dan mengedit konten sesuai dengan format. Konten tersebut kemudian tayang di MSN, dengan perusahaan akan berbagi pendapatan iklan dengan portal berita original.
PHK Jurnalis
Dampak dari kebijakan tersebut, setidaknya ada sekitar 50 jurnalis yang akan kehilangan pekerjaan dari Microsoft. Keputusan ini juga turut memengaruhi tim Microsoft News yang ada di wilayah Britania Raya. Tercatat, ada 27 pekerja yang akan diberhentikan di sana.
Microsoft telah berkecimpung dalam bisnis berita selama lebih dari 25 tahun, setelah meluncurkan MSN pada 1995. Hampir dua tahun lalu, Microsoft menyampaikan bahwa perusahaan memiliki lebih dari 800 editor yang bekerja dari 50 lokasi di seluruh dunia.
Microsoft merupakan satu dari sekian perusahaan teknologi yang bereksperimen dengan jurnalisme robot dengan alasan untuk memangkas biaya.
Timbul pertanyaan, jika 'robot' AI benar-benar mampu menggantikan peran jurnalis, apakah semua perusahaan media termasuk di Indonesia akan melakukan hal yang sama seperti Microsoft?
Share To

galih
June 3, 2020, 2 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Fintech Komunal Kembali Raih Dana Segar dari East Ventures
51 1 week, 5 days ago
Pendanaan baru senilai US$ 8,5 juta ini akan digunakan untuk mengakselerasi misi perusahaan, yaitu untuk mendorong inklusi finansial dan memperkuat ekosistem neo-rural bank di Indonesia.

MSI Titan GT77 Jadi Laptop Gaming Pertama Layar 4K/144Hz Mini LED
50 3 weeks, 5 days ago
Layar 4K/144 Hz ini ditenagai oleh teknologi AmLED Mini LED keluaran AUO yang menjanjikan backlight super terang, performa HDR yang layak, dan color gamut yang luas.

Lima Konten Audio Spotify yang Bikin Terus Berkembang di Tahun 2023
31 1 week, 4 days ago
Spotify merekomendasikan lima konten audio yang dapat kamu dengarkan secara gratis dan dapat membantu dirimu tetap termotivasi sepanjang tahun. Apa saja?
YOU MAY ALSO LIKE
Life Style 27 January 2023 7:00 a.m.
Ini Faktor yang Bikin Harga Jual Mitsubishi Pajero Sport Stabil
Life Style 14 January 2023 22:00 p.m.
Hyundai Kembali Hadirkan Stargazer di Semarang
Life Style 13 January 2023 20:00 p.m.
Hyundai Hadirkan Kemudahan Perawatan Melalui Hyundai Service Hadir Untukmu
Life Style 6 January 2023 9:00 a.m.