7.jpg

Menutup Akhir Tahun, FLØRE Rilis EP “Romaniac”

oleh: inggil Entertainment Thursday, 9 December 2021 13:00 p.m.


Mancode - Penyanyi Dark-Pop FLØRE merilis EP keduanya “ROMANIAC” yang berhubungan dengan dunia karakternya bernama ROMANIAC. EP ini mewakili sebagian dari FLØRE yang tak pernah ia biarkan bicara sebelumnya, sebagian darinya yang mencari pembalasan dan penuh amarah.

Seperti EP debutnya “SUPERBLOOM” (Okt 2020), ia mengajak Indie Pop Artist dari Berlin, NOVAA untuk memproduseri 5 track dari EP ini.

Mengenai “Another year like that and we’d be all dead”, FLØRE menjelaskan bahwa single ini menceritakan bagaimana hidupnya berarti untuknya, apa arti dari tumbuh besar, arti dari kehilangan cinta dan orang yang kamu cintai, apa rasanya hidup dengan depresi dan alasan untuk tetap hidup dan arti dari hidupnya.


“A beautiful tragedy of being every day a day closer to death, of being dust, of being forgotten and being nothing, just what you've been before. It's so tragic, that it's beautifully sweet, cause if it wasn’t sweet, we'd all be dead by now, cause sometimes losing all hope is freedom.”

Pandemi sendiri memengaruhi lirik-lirik dalam setiap lagu di EP ini, pandemi memberikan rasa 'the-world-is-ending”itu sendiri.

I wanted to capture the feeling of growing up in a, as it seems teenage tragedy, how everything is rushing in high speed with an apocalyptic taste, but it's a bit too dangerously quite in the chaos. Like the calm inside of a storm,” tutur FLØRE dari press rilis yang diterima Mancode.

“Another year like that and we’d be all dead” sendiri menjadi kelanjutan dari “Cigarette”: Cigarette’ terfokuskan pada sisi menyakiti diri sendiri dalam sebuah hubungan atau cinta.

Mengikuti single terakhirnya “Bad Medicine” yang menceritakan tentang orang yang kamu tahu tidak baik untukmu, tapi kamu tetap tidak bisa melepaskannya. Berada dekat dengannya membuatmu tidak merasa lebih baik tapi terkadang hal itulah yang kamu inginkan.

FLØRE sendiri mengatakan tidak ada yang lebih buruk daripada mati rasa. FLØRE menulis lagu untuk menyuarakan rasa aneh nya menjadi sebuah arti. Merasa seperti alien untuk sebagian besar hidupnya, ia menghabiskan masa kecilnya dengan bermain gitar, bernyanyi dan membayangkan tentang semesta.

6.jpg

Dia menyebut dirinya sebagai ‘moon lover’, yang mengekspresikan kesepian dalam lagu-lagunya, menceritakan kisah tentang kerapuhannya sendiri, pengabdian manusia untuk cinta yang tidak biasa dan cinta yang hancur.

25 tahun tidak hanya menulis tentang patah hati dan mimpi-mimpi tentang dunia, tapi juga tentang isu-isu kesehatan mental yang juga menjelaskan bahwa depresi adalah penyakit yang serius yang perlu dinormalisasikan dan dibicarakan, karena tidak ada yang lebih membunuh daripada pikiranmu sendiri.

Selain mendapatkan perhatian di blog-blog, FLØRE juga menjadi bagian dari program RADAR di Spotify, mendapat fitur di beberapa playlist seperti New Music Friday US, Indie Pop, EQUAL GSA, Indie Womxn, Easy, dan banyak lagi. Singlenya ‘Bad Medicine’ juga masuk dalam Germany’s Radio Top 200 charts.

Baca Juga: Nikmat Rasa Sakit Ala FLØRE dalam 'Bad Medicine'

Baca Juga: Toxic Love ala FLØRE dalam ‘Cigarette’

Baca Juga: Kolaborasi Eagle dan Anji Ciptakan Sepatu ‘DIA’




Share To


inggil

inggil

Dec. 9, 2021, 1 p.m.


tags : Mini Album FLØRE Romaniac FLØRE Mini Album FLØRE Superbloom Entertaiment Berita Musik Mancanegara


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA