
Menilik Sejarah di Balik Penetapan Hari Bhayangkara
oleh: galih History Wednesday, 1 July 2020 8:00 a.m.
Mancode – Tepat hari ini, 1 Juli 2020 Kepolisian Republik Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-74. Kata Bhayangkara sendiri diambil dari istilah kerajaan Majapahit yang kala itu membentuk sebuah pasukan khusus benama Prajurit Bhayangkara. Ini merupakan pasukan pelindung raja dan kerajaan yang memiliki tugas yang berat.
Hari Bhayangkara sendiri merupakan hari Kepolisian Nasional yang diambil dari momentum terbitnya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1946. Peraturan ini menyatukan kepolisian yang semula terpisah sebagai kepolisian daerah, menjadi satu kesatuan nasional dan bertanggung jawab secara langsung pada pimpinan tertinggi negara, yakni presiden.
Saat penjajahan Belanda, pasukan keamanan diambil dari warga pribumi dan ditugaskan untuk menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda. Pasukan keamanan ini terbagi menjadi beberapa bentuk, seperti Veld Politie (Polisi Lapangan), Stands Politia (Polisi Kota), Cultur Politie (Polisi Pertanian), dan Betuurs Politie (Polisi Pamong Praja).
Meski demikian, orang-orang pribumi yang direkrut sebagai keamanan tidak bisa menjadi posisi yang tertinggi seperti hood agent (bintara), inspekteur van politie, dan juga commisaris van politie. Mereka hanya diperkenankan sebagai mantri polisi, asisten wedana, dan wedana polisi.
Pada saat itu, Belanjda juga sempat membentuk kepolisian modern pada 1897-1920. Inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Polri hingga saat ini.
Sementara pada penjajahan Jepang, mereka membagi kepolisian Indonesia berdasarkan wilayah. Misalnya Kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta. Kemudian, kepolisian Sumatera berpusat di Bukittinggi, Kepolisian Indonesia Timur berpusat di Makassar dan Kepolisian Kalimantan berpusat di Banjarmasin.
Masa Kemerdekaan
Setelah Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kepolisian yang tersisa di masa penjajahan menjadi kepolisian Indonesia yang merdeka. Pada 19 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membentuk Badan Kepolisian Negara (BKN).
Setelah itu, pada 29 September 1945, Presiden Soekarno menetapkan dan melantik R.S Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN). Kala itu, kepolisian masih di bawah Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara untuk urusan administrasi. Sedangkan, masalah operasional tertanggung jawab kepada kepada Jaksa Agung.
Pada 1 Juli 1946, perubahan tanggung jawab terjadi ketika diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1946. Peraturan ini berbunyi bahwa kepolisian negara bertanggung jawab secara langsung kepada presiden.
Dari situ, setiap tanggal 1 Juli setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bhayangkara hingga saat ini. Selamat Hari Bhayangkara ke-74.
Share To

galih
July 1, 2020, 8 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Kisah Rudy Salim, Crazy Rich Asal Indonesia
23587 1 year, 7 months ago
Rudy Salim seorang pengusaha sukses Indonesia. Bahkan, dirinya mempunyai penghasilan miliaran per bulannya.

Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda
50248 1 year, 5 months ago
Sumpah Pemuda tercetus dari keputusan Kongres Pemuda II. Sumpah Pemuda menegaskan cita-cita akan Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia.

Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila
15315 10 months, 3 weeks ago
Hari Lahir Pancasila ditetapkan bertepatan pada saat Soekarno pertama kali menyampaikan 5 asas Pancasila pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI.

Mengenang Sejarah Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
10660 8 months, 2 weeks ago
Banyak kejadian sejarah jelang kemerdekaan Indonesia. Hingga akhirnya, pada 17 Agustus 1945 ditetapkan sebagai momen pembacaan teks proklamasi.
you may also like
Entertainment 22 April 2021 8:00 a.m.
Vakum 1 Dekade, Vote Comeback Luncurkan Single Religi
Travel 21 April 2021 18:00 p.m.
HSPB Hadirkan Paket Meeting Mulai dari Rp300 Ribu Selama Ramadan
Entertainment 21 April 2021 17:00 p.m.
Sajian Pop Modern ala Genta dalam “Yang Baru”
Life Style 21 April 2021 16:00 p.m.