
Perjuangan Sosok ‘Kartini’ di Dunia Kesehatan
oleh: rachli History Wednesday, 22 April 2020 8:00 a.m.
Mancode - Pada 21 April setiap tahunnya, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini. Hari Kartini diperingati tidak lepas dari sepak terjang perjuangan Raden Ajeng (R.A.) Kartini yang menjadi sebuah simbol kebangkitan perempuan Indonesia.
Kini, menilik dari kisah hidup R.A Kartini yang saat itu mengidamkan persamaan derajat dengan laki-laki, kebangkitan kaum perempuan Indonesia sudah bisa dilihat di berbagai bidang, salah satunya di bidang kesehatan.
Merangkum dari berbagai sumber, nama-nama berikut ini bisa dibilang sosok wanita inspiratif yang bergerak di bidang kesehatan di Indonesia.
Mia Sutanto, Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
Tidak sedikit dari para ibu yang masih kurang mendapatkan edukasi soal manfaat air susu ibu (ASI) bagi kesehatan anak. Atas dasar itulah yang kemudian menginspirasi Mia Sutanto untuk menjadi seorang pejuang ASI.
Mia Sutanto adalah Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) sekaligus konselor laktasi yang masih sering mengampanyekan pentingya ASI bagi tumbuh kembang bayi. Mia pertama kali tertarik akan hal ini sejak kelahiran anak pertamanya.
Melly Budhiman, Ketua Yayasan Autisme Indonesia
Sebelumnya, dr Melly Budhiman SpKJ kerap menulis artikel tentang dunia kesehatan anak di beberapa media. Hingga pada 1994, dirinya diminta untuk menulis artikel tentang autisme dari salah satu kantor media. Melly pun menyetujui terhadap permintaan itu karena belum banyak informasi yang bisa diperoleh publik mengenai autisme. Melly biasa merujuk pada teori-teori lama untuk menjelaskan autisme, termasuk gejalanya.
Pada 1997, Melly bersama rekan-rekannya mendirikan Yayasan Autisme Indonesia (YAI). Tanpa tujuan komersial, yayasan ini melayani kebutuhan anak-anak dengan spektrum autis. Pada 2013, Melly mulai mendapat banyak kunjungan dari pasien autis.
Hasri Ainun Habibie, Pendiri Bank Mata Indoensia
Hasri Ainun Habibie atau yang lebih dikenal sebagai Ainun Habibie, memang sudah tutup usia pada tahun 2010. Namun jasa besarnya akan selalu dikenang, terutama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Ainun Habibie pernah menjadi Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) Pusat pada 2010. Kehadiran bank mata yang didirikan Ainun juga sempat menjadi kontroversi di Tanah Air.
Ainun kemudian memperjuangkan lahirnya regulasi untuk donor mata. Fatwa halal bagi donor mata merupakan buah perjuangan Ainun. Sebelum wafat, Ainun berpesan agar kelangsungan kegiatan bank mata dipertahankan. Ia berharap masyarakat menumbuhkan budaya mendonorkan kornea.
Share To

rachli
April 22, 2020, 8 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Rumah Hantu Jurnal Risa – Rumah Sandekala Kini Sambangi Jakarta
163 3 weeks ago
Mulai dari 11 Juni – 11 Juli 2022, wahana rumah hantu Jurnal Risa – Rumah Sandekala hadir di FX Sudirman Jakarta. Harga tiketnya mulai dari Rp40 ribu hingga Rp50 ribu.

Mola TV Tayangkan Secara Gratis Aksi 5 Petarung MMA Indonesia Rebut Kontrak UFC
143 3 weeks, 5 days ago
Dalam Road to UFC, Mola akan menayangkan pertandingan kualifikasi lima petarung MMA Indonesia secara gratis mulai mulai 9 - 10 Juni 2022.

Kolaborasi Seru Weird Genius dan Seagram’s Vodka dan Weird Genius
109 3 weeks ago
Seagram’s Vodka sukses hibur penikmat musik melalui pesta yang spesial bersama Weird Genius dan sejumlah artis ternama Tanah Air.
YOU MAY ALSO LIKE
Entertainment 23 June 2022 12:00 p.m.
Masuki Episode Terakhir, Begini Nasib Lima Tokoh dalam "Woori The Virgin"
Life Style 17 June 2022 11:00 a.m.
Pendiri Piaggio Fast Forward, Michele Colaninno Ditunjuk Jadi Presiden ACEM
Travel 13 June 2022 13:00 p.m.
Nikmati Perpaduan Kuliner Nusantara dan Western Food di HSPB
Travel 10 June 2022 13:00 p.m.