Menilik Makna Tembang Hits Didi Kempot

Mancode - Kabar duka kembali menyelimuti dunia musik Tanah Air. Penyanyi campursari legendaris yang dikenal dengan sebutan The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot meninggal dunia pada 5 Mei 2020 di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.

Lord Didi, begitu panggilan yang diberikan oleh para Sobat Ambyar ini meninggal di usia 53 tahun pada pagi hari sekitar pukul 07.45 WIB. Untuk penyebab meninggalnya sendiri dikabarkan Didi Kempot mengalami kelelahan akibat banyak kegiatan.

Kabar meninggalnya pria dengan nama asli Dionisius Prasetyo ini tentu mengejutkan sejumlah pihak. Tidak sedikit kenangan yang membekas di hati para penggemarnya, terlebih lewat lagu-lagu campursarinya yang akrab terdengar.

Didi Kempot memiliki lagu-lagu khas dengan tembang berbahasa Jawa yang komunikatif, menyayat hati, dan menghibur. Selain itu, lagu-lagunya tersebut tidak hanya populer pada orang tertentu saja, namun juga hampir disetiap kalangan.

Selain lagu Stasiun Balapan, berikut ini adalah sejumlah lagu hits dari Lord Didi:

Cidro

Lagu Cidro berkisah tentang seorang yang dicintai dengan tega mengingkari janji sehingga berakibat patah hati. Hal tersebut sesuai dengan yang tertuang dalam liriknya.

Banyu Langit

Banyu Langit berkisah tentang keteguhan seseorang yang ditinggal pergi oleh pasangannya. Dirinya harus rela menahan rindu, kangen, dan jarak. Namun sayangnya, seseorang yang ditunggu-tunggu itu tidak pernah kembali dan meninggalkannya.

Pamer Bojo

Lagu selanjutnya berkisah tentang seseorang yang rindu terhadap pasangannya. Namun ketika bertemu, ternyata kekasihnya telah memiliki pasangan lain sehingga membuat dirinya patah hati dan merasa dikhianati.

Sewu Kuto

Lagu Sewu Kuto menjelaskan tentang pencarian seseorang terhadap kekasihnya yang pergi namun tidak ada kabar. Hingga timbul rasa rindu untuk bertemu untuk bertemu, kemudian ia memutuskan untuk mencarinya. Secara berlebihan, ia sudah mencari hingga melewati sewu kuto (seribu kota) untuk bisa bertemu.

Pantai Klayar

Pantai Klayar sendiri adalah pantai yang terletak di Pacitan, Jawa Timur. Pantai ini menyuguhkan pemandangan yang sangat indah. Namun, makna dibalik lagu ini berbanding terbalik dengan keindahan Pantai Klayar. Lagu ini berkisah tentang seseorang yang ditinggal pergi kekasihnya tanpa suatu alasan yang jelas.

Ojo Mudik

Selain lagu di atas, belum lama ini Didi Kempot juga sempat merilis lagu berjudul Ojo Mudik yang melibatkan Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo dan segenap Muspida Kota Solo. Boleh dikatakan, lagu Ojo Mudik merupakan lagu imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan mudik di tengah pandemi Covid-19.

Semoga semua amal dan ibadah Almarhum Didi Kempot diterima di sisi-Nya.

Baca Juga: Glenn Fredly Tutup Usia

Baca Juga: Gus Sholah Meninggal Dunia, Ini Profil Singkatnya

Baca Juga: Berita Duka: Ria Irawan Meninggal Dunia