
Mengulik Sejarah Lahirnya Hari Aksara Internasional
oleh: galih History Wednesday, 8 September 2021 9:00 a.m.
Mancode – Setiap 8 September, masyarakat di dunia merayakan Hari Aksara Internasional. Momen ini menjadi pengingat bagi semua orang akan pentingnya leterasi dalam kehidupan dunia. Lalu, bagaimana sejarah lahirnya Hari Aksara Internasional?
Merangkum berbagai sumber, sejarah awal tercetusnya peringatan Hari Aksara Internasional muncul sejak diadakannya konferensi tentang Pemberantasan Buta Huruf di Teheran Iran, tepatnya pada 8 -19 September 1965.
Konferensi tersebut menjadi titik awal gagasan Hari Aksara Internasional yang menghasilkan langkah bersama untuk mengurangi angka buta huruf yang mencapai 350 juta orang dalam jangka waktu 1965-1975.
Pada 26 Oktober 1966, The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) akhirnya menetapkan tanggal 8 September sebagai Hari Aksara Internasional yang pertama kali diperingati pada 1967.
Tujuan dari deklarasi ini untuk mengingatkan komunitas global tentang pentingnya literasi bagi individu, komunitas, dan masyarakat. Selain itu, sebagai upaya menuju masyarakat yang lebih melek huruf demi terciptanya kesejahteraan dunia.
Pemberantasan Buta Huruf di Indonesia
Gerakan akan pentingnya literasi juga digalakkan di Indonesia. Pada 1945, sekitar 90 persen penduduk Indonesia masih buta huruf. Kemudian catatan ini membaik pada 1959, di mana angkat buta huruf berkurang sekira 42 persen atau sebanyak 24 juta orang.
Sementara para periode 1961-1964, Indonesia mencatat ada sebanyak 37 juta aksarawan baru. Angka tersebut terus menurun pada 1967.
Sementara menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah masyarakat buta aksara di Tanah Air pada 2020 mencapai 2,96 juta orang dari total jumlah penduduk. Jumlah ini sedikit berkurang dari 2019 dengan angka 3,08 juta orang.
Upaya Indonesia dalam memberantas aksara juga diapresiasi oleh UNESCO. Pada 2019, UNESCO memberikan penghargaan kepada program dan individu yang berjasa terkait literasi di seluruh dunia dalam tema “Literasi dan Multingualisme”. Salah satu penerima pengghargaan literasi tingkat dunia adalah BASAbali.
Aplikasi digital kamus bahasa Bali tersebut diganjar pengharggaan The Unesco Confucius Prize for Literacy, karena dinilai mampu melestarikan bahasa Bali.
Tema Hari Aksara Internasional 2021
"Melek huruf untuk pemulihan yang berpusat pada manusia: Mempersempit kesenjangan digital” merupakan tema peringatan Hari Aksara Internasional tahun ini. Tema ini berangkat dari kondisi masyarakat dunia yang tengah dilanda pandemi Covid-19. Terutama dalam pembelajaran tatap muka, remaja, dan orang dewasa.
Share To

galih
Sept. 8, 2021, 9 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Kebiasaan yang Wajib Dilakukan Pengemudi Mobil Transmisi Manual
1368 3 weeks, 4 days ago
Mengemudikan mobil transmisi manual tak bisa dilakukan sembarang. Ada kebiasaan yang harus dilalukan agar performa mesin tetap terjaga.

Beelli, Aplikasi Karya Anak Bangsa yang Tawarkan Banyak Keuntungan
108 4 weeks, 1 day ago
Aplikasi live streaming dan pertemanan baru ini diklaim mampu bersaing dengam aplikasi luar negeri lainnya, dengan menawarkan berbagai keuntungam bagi streamer dengan angka gift yang fantastis.

Viu Siapkan 5 Film dan Drama Korea, Tayang di Januari 2023
92 3 weeks, 2 days ago
Film dan drama berikut ini juga diperankan oleh bintang-bintang papan atas Korea yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan beraktingnya.
YOU MAY ALSO LIKE
Life Style 25 January 2023 10:00 a.m.
BINTANG Crystal Chill Museuum, Tempat Chill Bareng Asyik di M Bloc Space
Technology 24 January 2023 17:00 p.m.
Hadir di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A14 5G
Travel 9 January 2023 22:00 p.m.
ASEAN Tourism Forum 2023 Siap Digelar di Yogyakarta
Life Style 4 January 2023 21:00 p.m.