
Mengenalkan Budaya Balapan Perahu Ketinting
oleh: inggil Travel Monday, 20 January 2020 13:00 p.m.
Mancode - Indonesia memiliki banyak sekali tradisi unik di tiap-tiap daerah. Salah satunya, di Provinsi Sulawesi Selatan ada sebuah ajang perlombaan yang diberi nama Katinting. Mungkin, bagi orang di luar daerah Sulawesi asing dengan nama perlombaan ini. Namun, siapa sangka jika tradisi ini ternyata merupakan acara tahunan biasanya untuk menyambut pergantian tahun.
Perahu ketinting sendiri ialah perahu yang menggunakan motor luar dengan poros panjang terpasang di sisinya dan dapat dibenamkan ke dalam air atau diangkat ke permukaan air. Sedangkan, mesinnya sendiri mempunyai beragam variasi, ada yang diisi oleh bensin ataupun solar sebagai bahan bakar. Soal ukuran, tidak terlalu besar melihat dari perahunya yang memang kecil.

Lomba balapan perahu ketinting sendiri tiap tahunnya diadakan di Danau Matano, Luwu Timur. Hampir tiap tahunnya lomba ini pasti diadakan dan menjadi kebanggaan masyarakat di sana. Digelarnya lomba ini juga untuk memeriahkan perayaan HUT Kemerdekaan RI dan diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi Danau Matano yang memang belum dikenal secara luas.
Layaknya perlombaan lainnya, ajang balapan perahu ketinting ini juga mempunya berbagai aturan. Di antaranya seperti para peserta wajib menggunakan bentuk perahu dan spesifikasi mesin yang sama, yakni mesin ketinting standar berkapasitas 24 PK, dan ukuran perahu sepanjang 10 meter yang bisa diisi 3 orang.

Sistem dari perlombaan ini menerapkan sistem gugur yang terbagi dalam beberapa babak, yakni penyisihan, semi final, dan final. Oleh sebab itu, para peserta bisa berulang kali turun untuk melaju ke babak selanjutnya hingga menjadi pemenang. Hal itulah yang membuat keseruan dari lomba ini para peserta bisa tercebur ke dalam air ataupun perahu yang bertabrakan.
Tidak hanya digunakan sebagai ajang perlombaan saja, banyak masyarakat Sulawesi memanfaatkan perahu ketinting sebagai sarana transportasi. Biasanya, perahu ini banyak dijumpai di Kabupaten Luwu Timur. Masyarakat memanfaatkan perahu ini untuk penyebrangan antar sungai ataupun danau.

Lanjutnya, pada musim liburan perahu ketinting juga banyak disewakan oleh para wisatawan untuk berkeliling sambil menikmati panorama Danau Matano.
Pada 2019 lalu, lomba balapan perahu ketinting ini diadakan di perairan Sungai Mahakam, Tenggarong dalam rangka menyemarakkan Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF) 2019. Lomba itu pun diikuti oleh 115 motoris pada 2 kelas yang dipertandingkan.
Nama Nasir dari MSA Muara Wis pun berhasil menjadi juara pertama untuk kelas 6 PK disusul oleh Ramadani dan Herdi. Sedangkan, untuk kelas bebas, juara pertama berhasil diraih oleh Anton yang bertarung di bawah bendera KBBKT KU Kukar.
Share To

inggil
Jan. 20, 2020, 1 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Makna Lagu “Dear God” Avenged Sevenfold
13729 1 year, 8 months ago
Lagu ‘Dear God’ ciptaan Avenged Sevenfold memang mempunyai banyak makna. Dibuat dengan gaya bahasa ringan yang mudah dimengerti.

Kisah Rudy Salim, Crazy Rich Asal Indonesia
19670 1 year, 4 months ago
Rudy Salim seorang pengusaha sukses Indonesia. Bahkan, dirinya mempunyai penghasilan miliaran per bulannya.

Denny Caknan Populerkan Ngawi dengan “Kartonyono Medot Janji”
12500 1 year, 4 months ago
Lagu ‘Kartonyono Medot Janji’ sendiri terinspirasi dari keberadaan Tugu Kartonyono yang baru selesai dibangun beberapa waktu lalu.
you may also like
Entertainment 19 January 2021 10:00 a.m.
Stephanie Poetri Curhat Hidup Merantau dalam “How We Use”
Life Style 19 January 2021 9:00 a.m.
DKI Jakarta Keluar dari 10 Kota Termacet di Dunia
Life Style 19 January 2021 8:00 a.m.
Bantu UMKM, Adira Finance Gelar Konser Amal
Life Style 19 January 2021 7:00 a.m.