Mengenal Startup Hijau dan Cara Mendapat Dana dari Investor.jpg

Mengenal Startup Hijau dan Cara Mendapat Dana dari Investor

oleh: rachli Technology Thursday, 17 February 2022 8:00 a.m.


Mancode - Pertumbuhan stratup hijau semakin berkembang, seiring dengan maraknya isu perubahan iklim yang memunculkan ide bisnis terkait pelestarian lingkungan. Pemerintah juga gencar mendukung program ekonomi hijau sehingga meningkatkan awarnes publik soal eksistensi perusahaan hijau.

Startup hijau itu sendiri merupakan usaha yang memiliki target di tiga are, yaitu people, profit, dan planet. Artinya, apapun yang dilakukan, baik dalam solusi atau produk yang ditawarkan, proses bisnis, maupun rantai nilai yang mencakup tiga aspek tersebut.

“Jadi, startup hijau perlu punya revenue generation tapi juga tidak merusak atau bahkan memberi dampak positif terhadap lingkungan dan manusia (komunitas, anggota tim, dan stakeholder),” kata Impact Investment Lead dari Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) Atika Benedikta.


Startup hijau tidak harus selalu menekankan pada teknologi, melainkan pada high-growth innovation. Usaha bisa dijalankan secara offline, tapi ada inovasi yang memungkinkan tumbuh cepat. Meski demikian, kerap kali teknologi menjadi bagian penting untuk bisa mempercepat peningkatan skala usaha.

Selain itu, startup hijau tidak harus sangat inovatif sehingga mahal dari sisi teknologi. Bisa jadi solusi yang dibutuhkan tidak harus rumit. Ketika startup sudah berkembang dan punya sumber daya lebih besar, nantinya bisa mengadopsi teknologi yang lebih sophisticated.

Biasanya, hal yang sering menjadi tantangan sebuah startup hijau adalah funding atau pembiayaan. Untuk mendapatkan investor bukan hal mudah dan cepat. Walaupun startup hijau relevan untuk saat ini karena awareness konsumen sudah terbangun.

Lalu, bagaimana cara agar bisa mendapatkan pembiayaan untuk menjadlankan startup hijau. Melansir dari keterangan resmi yang diterima, berikut ulasanya.

Pahami kebutuhan

Dunia bisnis terdapat berbagai macam tipe pendanaan, Atika mengatakan, ANGIN mengarahkan startup hijau untuk mendapatkan pembiayaan dari angel investor (investor individu) yang nantinya mengarah pada venture capital. Selain itu, terdapat tipe pendanaan lain seperti microfinance atau working capital loan (kredit modal kerja). Karena itu, tentunya perlu menyesuaikan kebutuhan usaha dan tipe pendanaan yang tersedia.

Salah satu faktor startup tidak mendapatkan pembiayaan adalah capital mismatched. Misal, membutuhkan modal besar karena perlu membeli mesin mahal. Tapi investor yang tersedia sekarang bukan investor untuk mesin, melainkan investor yang melihat pertumbuhan teknologi digital.

Cari tahu investor yang sesuai dengan bidang usaha

Jenis usaha yang termasuk dalam sektor hijau terbilang luas. Sejumlah perusahaan sudah jelas fokus pada solusi lingkungan, misalnya waste management, agrikultur berkelanjutan, dan energi terbarukan. Ada juga startup yang dikategorikan sebagai startup hijau, meskipun inti bisnisnya bukan pada penangan isu lingkungan. Misal, produk fashion yang proses pembuatannya menggunakan pewarna natural dan proses pengolahan limbahnya tidak merusak lingkungan.

Selain itu, pahami juga tipe investornya. Jika menawarkan solusi jangka panjang yang membutuhkan dana besar dalam jangka panjang juga, artinya tidak cocok dengan investor yang menginginkan pertumbuhan bisnis jangka pendek dan dalam waktu cepat.

Pastikan punya tim yang tepat

Investor akan melihat apakah anggotan tim di balik sebuah startup adalah orang-orang tepat, termasuk pendirinya. Atika menjelaskan, mereka akan menggali apakah pendiri startup merupakan orang tepat, apakah ada expert yang mengerti soal sektor hijau dan sebagainya.

Atika juga menyarankan, founder startup hijau sebaiknya tidak satu orang. Misalnya, berminat untuk bergerak di pengelolaan sampah, tapi bukan ahli di bidangnya. Diperlukan co-founder untuk mengisi skil yang tidak dimiliki. Jadi, untuk mendirikan startup hijau, tidak perlu ahli di sektor hijau, tapi bisa menjalin kemitraan dengan co-founder yang punya kesamaan visi.

Siapkan business model

Menurut Atika, startup memiliki sifat yang berbeda dari UKM konvensional. Jika bicara startup, artinya ada ekspetasi dalam hal high growth mindset. Sementara UKM cenderung lebih stabil, karena yang ditekankan adalah perputaran uang. Investor juga akan melihat seperti apa business model yang dirancang.

Sejumlah startup hijau masih mengandalkan hibah dalam menjalankan proyeknya. Karena, sektor waste dan energi punya tipe pembeli yang berbeda dibandingkan pembeli consumer product. Atika menegaskan, model bisnis startup hijau harus berkelanjutan dari dua sisi. Secara bisnis akan ada repeat buying. Sementara itu, secara lestari punya dampak positif terhadap manusia dan planet.

Validasi ide

Berdasarkan pengamatan Atika, ada startup hijau yang solusinya terlalu inovatif. Akibatnya, pasar belum siap untuk menggunakannya, karena harganya jadi terlalu mahal. Dirinya menyarankan, sebelum ke investor, pastikan sudah melakukan validari ide.

Apakah benar solusi yang dihipotesiskan memang dibutuhkan pasar. Bisa jadi, berpikir bahwa itu merupakan solusi paling tepat. Tapi, pada kenyataannya tidak tepat bagi pengguna. Saat melakukan proses validasi ke pasar, akan terbangun knowledge tentang pasar dan masukan tentang produk itu.

Untuk startup hijau, data memainkan peran penting. Misal, tujuan besar sebuah startup adalah mengurangi plastik. Namun, dalam prosesnya justru menambah emisi karbon. Itu tidak ideal. Hanya saja, paling tidak tujuan besarnya tercapai, kemudian dia perlu mencari cara untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Juga: TigerGraph Luncurkan Kompetisi Penggunaan Teknologi Graph Inovatif

Baca Juga: B20 Inception Meeting 2022 Fokus Permasalahan Kesenjangan Digital

Baca Juga: Melihat Prediksi Teknologi Terbaik Sektor Ekonomi Digital Di 2022




Share To


rachli

rachli

Feb. 17, 2022, 8 a.m.


tags : Angel Investment Network Indonesia Startup Hijau Pembiayaan ANGIN


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

YOU MAY ALSO LIKE

Entertainment 27 March 2023 15:00 p.m.

Tiket.com Jadi Exclusive Partner Tiket Konser SUGA

Entertainment 9 March 2023 9:00 a.m.

Jakarta Concert Week 2023 Siap Digelar