
Mengenal Gejala dan Jenis Kanker Ria Irawan
oleh: rachli Life Style Monday, 6 January 2020 13:00 p.m.
Mancode - Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktris peran Ria Irawan meninggal dunia pada Senin (6/1/2020) di Jakarta. Ria Irawan meninggal karena penyakit yang dideritanya yakni kanker kelenjar getah bening.
Melihat penyakit yang diidap Ria, kanker kelanjar getah bening atau limfoma menyerang sel darah putih yang merupakan sistem kekebalan tubuh. Pengobatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan penyebab, lokasi pembengkakan kelenjar, dan kondisi pasien secara umum.
Kanker kelenjar getah bening merupakan limfoma jenis non-hoggkin (LHN). Gejala yang ditemukan di antaranya penurunan berat badan sebanyak kurang dari 10 persen dalam enam bulan, demam hingga 38 derajat celcius selama satu minggu tanpa sebab yang jelas.
Selain itu, banyak berkeringat pada malam hari, cepat lelah dan penurunan nafsu makan, pembesaran kelenjar getah bening yang terlihat, dan dapat pula ditemukan adanya benjolan yang tidak nyeri di leher, ketiak atau pangkal paha (terutama bila berukuran di atas dua sentimeter).
Jika gejala ditemukan, sebaiknya perlu berkonsultasi ke dokter. Dokter akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami serta melakukan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, dokter dapat meminta menjalani beberapa tes, seperti biopsi kelenjar getah bening, tes darah, dan pemindaian.
Sedangkan, untuk pengobatan limfoma akan disesuaikan berdasarkan kondisi kesehatan, usia, serta jenis dan stadium limfoma yang dialami. Dokter akan merekomendasikan berbagai macam jenis pengobatan, di antaranya:
Obat-obatan
Obat kemoterapi (misalnya vincristine) dan obat imunoterapi (misalnya rituximab) akan diberikan untuk membunuh sel limfoma
Radioterapi
Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan radiasi sinar khusus untuk membunuh sel kanker
Transplantasi Sumsum Tulang Belakang
Pengobatan ini dilakukan ketika limfoma berada di sumsum tulang. Sumsum tulang berfungsi menghasilkan sel darah yang normal. Transplantasi sumsum tulang dilakukan untuk menggantikan jaringan sumsum tulang yang sudah rusak akibat penyakit limfoma dengan jaringan sumsum tulang yang sehat.
Namun perlu diketahui, tidak semua penderita limfoma membutuhkan penanganan medis secepatnya. Jika kanker yang diderita termasuk jenis yang lambat berkembang dan tidak menimbulkan gejala, dokter dapat menyarankan untuk menunggu dan melihat perkembangannya.
Pada beberapa kasus, limfoma non-hoggkin stadium awal dengan ukuran yang kecil dapat diatasi dengan cara diangkat langsung pada saat dilakukan biopsi. Dengan demikian, penderita tidak membutuhkan penanganan lebih lanjut
Share To

rachli
Jan. 6, 2020, 1:19 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

East Ventures Bersama Kemenkes RI Luncurkan White Paper Soal Genomik
262 2 weeks, 6 days ago
White paper ini hadir untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana genomik dapat memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia.

Menilik Keunggulan Hyundai CRETA Dynamic Black Edition
54 2 weeks ago
Hyundai CRETA Dynamic Black Edition hadir menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia yang menginginkan mobil dengan karakter kuat.

East Ventures dan Temasek Foundation Luncurkan Climate Impact Innovations Challenge 2023
51 2 weeks, 3 days ago
Platform inovasi teknologi iklim ini memberikan peluang pada inovator teknologi untuk menampilkan inovasi berkelanjutan.
YOU MAY ALSO LIKE
Technology 16 March 2023 9:00 a.m.
Indosat Bersama Ericsson Tingkatkan Layanan Digital Pengguna DMP
Technology 1 March 2023 8:00 a.m.
Telkomsel, Ericsson dan Qualcomm Persiapkan Kapasitas 5G di Indonesia Lebih Optimal
Fashion Style 28 February 2023 8:00 a.m.
Casio Indonesia Gandeng Girlband ITZY Jadi Brand Ambassador G-SHOCK
Entertainment 27 February 2023 22:00 p.m.