Menerapkan Sumur Resapan untuk Mencegah Banjir

Mancode - Awal 2020 ini wilayah Jabodetabek dilanda banjir. Curah hujan yang tinggi selama berhari-hari membuat luapan air pun meninggi, tak ayal ada beberapa wilayah yang terkena dampaknya. Kerugian materil pun menjadi tanggungan bagi para warga yang terkena dampaknya. Bahkan, diberitakan beberapa media banyak pula korban jiwa yang meninggal karena bencana banjir ini.

Media asing pun menyebut jika bencana banjir Jakarta 2020 ini merupakan yang paling buruk sepanjang sejarah.

Baca Juga: Banjir Jakarta 2020: Salah Satu yang Terburuk!

Drama saling menyalahkan pun mulai bermunculan. Dari menyalahkan Presiden, Gubernur, warga pendatang, hingga karma karena banyak maksiat pada malam Tahun Baru. Semua kekesalan tersebut diluapkan oleh para netizen.

Mendengar berita ini pun sontak membuat saya ingin menyuarakan suatu hal. Alih-alih menyalahkan objek ataupun subjek ya mbok mikirin bagaiamana mengantisipasi ke depannya agar tidak terkena banjir lagi. Apalagi, Jakarta toh memang dikenal dengan banjirnya yang tidak hanya terjadi pada tahun ini saja.

Menanggapi masalah banjir sebetulnya bukan hanya tugas dari para pejabat yang mempunyai kursi saja, melainkan juga pekerjaan kita semua untuk merawat alam ini lebih baik. Salah satu cara sederhananya, yakni dengan membuang sampah pada tempatnya bukan malah di sungai.

Ada lagi salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir bencana banjir, yakni dengan membuat sumur resapan. Percayalah, cara ini lebih berfaedah daripada berbondong-bondong menyalahkan Gubernur, Anies Baswedan.

Praktek membuat sumur resapan ini sejatinya sudah terkenal sejak lama, sayangnya masih banyak orang yang tidak peduli. Caranya pun cukup mudah tapi manfaat yang dihasilkan sangat mewah. Salah satu warga yang membuat sumur resapan ini ialah Pak Baharuddin dalam unggahannya di Facebook.

Dalam unggahan status Facebooknya tersebut, Pak Baharuddin bercerita bahwa ia berhasil menyelamatkan sepuluh rumah tetangganya yang terkena banjir. Ia memberitahu di dalam sumur resapannya tersebut terisi air dengan kapasitas 24m.

Faktanya, sumur resapan dari Pak Baharuddin ini mempunyai banyak manfaat. Ketika musim hujan tiba bisa dipakai untuk keperluan rumah tangga serta meminimalisir banjir. Sedangkan, saat musim kemarau, tanah humusnya bisa dipanen untuk keperluan menanam.

Dari unggahan tersebut, maka bisa kita asumsikan jika satu sumur resapan bisa menyelamatkan sepuluh rumah, maka setidaknya membutuhkan dua juta sumur resapan agar Jakarta bebas banjir. Jumlah itu jauh lebih sedikit dari total keselurahan penduduk dan kepala keluarga di daerah ibu kota.

Bila ada yang menyanggah cara tersebut sulit dilakukan karena keterbatasan lahan, maka mari kita telaah bersama.

Secara sederhana sumur resapan cuma membutuhkan dua lubang berdiameter 10 cm dengan kedalaman 100 cm atau jangan sampai melebihi permukaan air tanah. Lanjutnya, lubang tersebut diberi jarak sekitar 100 cm satu sama lain. Fungsi sumur resapan ini juga bisa menjadi biopori dengan memberikannya sekam atau sampah organik.

Cara kerja sumur resapan ini sendiri yaitu lubang yang berisi sampah organik tersebut dapat menampung air hujan yang kemudian akan diserap tanah, lalu merembes sedikit demi sedikit mengalir ke permukaan tanah. Air tanah tersebut bisa digunakan untuk minum, makan, dan mandi dengan catatan jarak lubang sumur tidak terlalu dekat dengan permukaan air tanah.

Bila tidak ada hujan atau saat musim kemarau, tanah sekitar sumur resapan menjadi lebih subur dari tempat lainnya. Sehingga menjadi ideal untuk menanam dan bakal tumbuh dengan subur.

Jadi bagaimana tertarik untuk membuat sumur resapan wahai warga yang budiman?

Baca Juga: Sepatu Anti Air Ini Cocok untuk Musim Hujan