Membaca Goenawan Mohamad Melalui Art Camp Komunitas Salihara dan Komunitas Utan Kayu.jpg

Membaca Goenawan Mohamad di Art Camp Komunitas Salihara dan Komunitas Utan Kayu

oleh: rachli Mancave Monday, 21 March 2022 14:00 p.m.


Mancode - Sebagai bentuk mendiskusikan kajian mengenai pemikiran para intelektual Indonesia, Komunitas Salihara bersama Komunitas Utan Kayu menggelar program Art Camp. Art Camp hendak memperdalam pemahaman dengan membaca kembali karya dari tokoh yang telah memberikan sumbangan pemikiran dan gagasan di Indonesia.

Memperingati usia Goenawan Muhamad ke-80 pada 2021 lalu, Art Camp tahun ini mengangkat pembacaan terhadap karya-karya Goenawan Muhamad serta sumbangsihnya kepada dunia seni, sastra, jurnalistrik, filsafat, dan demokrasi di Indonesia.

Pemilihan Goenawan Mohamad didasari atas relevansi karyanya di zaman sekarang, di mana kini kebebasan berekspresi dan sikap kritis mulai terkukung kembali karena sikap dogmatisme, fundamentalisme, dan ujaran-ujaran kebencian.


Penulis dan salah satu pemateri dalam Art Camp Ni Made Purnama Sari mengatakan, sosok Goenawan Mohamad merupakan tokoh yang mengedepankan kritik elaboratif sebagai upaya dialog dengan pemikiran-pemikiran seni budaya yang berbeda.

“Goenawan Muhamad adalah sosok yang memiliki dimensi kekaryaan luas. Dari sisi genre, dia menulis puisi, prosa, naskah drama, serta esai-esai budaya. Dari tematik, dia mengolah khazanah tradisi hingga penjelajahan ke pemikiran modern,” katanya, Sabtu (19/3/2022).

Eposter-ArtCamp-MembacaGoenawanMohamad.jpg

Ni Made menambahkan, tradisi intelektual seperti ini kian memudar akibat perkembangan teknologi, media sosial, dan perilaku manusia berinteraksi di dunia maya. Kritik elaboratif tidak hadir sebagai upaya membangun silang pendapat yang membangkitkan pengetahuan, bahkan kesadaran.

Dengan begitu, melalui karya Goenawan Muhamad, bisa belajar mengenai sejarah pemikiran di Indonesia dan polemiknya, serta pandangan dan sikat mengenai kemanusiaan, seni dan filsafat, beririsan dengan itu juga; politik dan agama.

Art Camp menampilkan beragam diskusi menarik bersama para penulis dan intelektual Indonesia dari pelbagai generasi. Mereka akan menanggapi pemikiran Goenawan Mohamad yang ditulis pada masa kemarin hingga sekarang ini.

Selain itu, Art Camp bisa menjadi jawaban akan kerinduan para pemikat sastra dan filsafat yang selama dua tahun ini tidak dapat berdiskusi secara langsung akibat pandemi. Kegiatan ini adalah langkah awal Komunitas Salihara untuk mempertemukan para penikmat sastra dan filsafat dari Jakarta dan sekitarnya secara langsung.

Direktur Program Komunitas Utan Kayu dan Perumus Art Camp Ayu Utami memaparkan, bahwa pemilihan tema dan pembicara dalam acara ini secara garis besar memiliki dua tema utama, yaitu filsafat dan pemikiran tentang seni, namun juga beririsan dengan dua tema utama adalah isu politik dan agama.

“Kita mengundang pembicara ahli untuk tema itu dan melihat bagaimana Goenawan Mohamad mengolah pemikiran tersebut. Untuk seni, juga agama, kita memilih orang-orang yang juga terlibat di dalam dunia kesenian yang memikirkan bagaimana seni, bahasa, dan agama berperan atau berhubungan dalam masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Komunitas Salihara Buka Kelas Filsafat Bertema Manusia dan Dunia Digital

Baca Juga: Drama Audio Salihara Tampilkan Cerita KARNA

Baca Juga: Melihat Karya Trimata Seniman Muda Salihara




Share To


rachli

rachli

March 21, 2022, 2 p.m.


tags : Goenawan Mohamad Art Camp Komunitas Utan Kayu Komunitas Salihara


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA