Quarter-of-Life-Crisis.jpg

Makna Kehidupan ketika Kamu Berusia 20-an

oleh: inggil Life Style Monday, 9 December 2019 17:00 p.m.


“Hei bro gimana kuliahnya? Sudah 10 semester masih aja belum kelar, inget umur tuh”

“Wah gila ya dia baru umur 23 tahun aja sudah punya rumah sama mobil sendiri. Gue kapan ya?”

“Kamu kapan nikah? Itu tetangga lulus kuliah langsung nikah, kamu udah hampir umur 30 kok belum sih”


Iya sering kali kalimat-kalimat di atas saya temui di usia 23 tahun ini. Memang sebagai manusia yang menyandang usia 20-an kita sedang mengalami masa-masa ‘Quarter Life Crisis’ sudah tidak muda namun belum pantas untuk dianggap tua. Di umur segini lah kita akan mengalami kebingungan atas diri kita sendiri.

Quarter-Life-Crisisi.jpg

Dilansir dari Bradlley makna Quarter Life Crisis, yakni periode dalam kehidupan kita yang mempunyai banyak ketidakpastian dan pertanyaaan. Selalu terbersit dalam pikiran kita semua ketakutan-ketakutan akan sebuah pertanyaan ‘mau jadi apa aku besok’. Pada periode ini pula membandingkan diri dengan orang lain bisa membuat jatuh atau justru menginspirasi mengubah diri.

Tak mudah memang jika hanya berucap atau menulis dalam sebuah note mimpi-mimpi apa yang harus dicapai. Jatuh bangun tiap harinya merasa mempunyai banyak beban entah karena diterpa banyak kerjaan, atau cicilan yang menumpuk, serta tidak terpenuhinya gaya hidup yang diinginkan.

Mengejar-Mimpi.jpg

Toh, biarpun begitu, kita semua mau tak mau harus melewati itu fase ini dengan lapang dada. Tidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi dan menatap hari esok dengan penuh semangat. Di usia 23-an kita semua bakal merasakan diangkat setinggi langit lalu dihempaskan dengan kenyataan pahit.

Banyak goncangan yang membuat hati tak tenang dan tersadar bahwa kenyataan tak selalu seperti yang diharapkan. Hingga membuat kita ingin menyerah, yang harus disadari ialah sayang jika itu semua harus berakhir tanpa usaha. Bertahanlah meski sakitnya hingga ke relung hati, dan yakinkan pada diri bahwa fase ini bisa kita lewati. Tidak dengan bantuan orang lain melainkan semangat dalam diri.

Quarter-of-Life.jpg

Boleh saja jika kita ingin mengeluh, tapi apa tidak bosan dan merasa kekanakan jika harus dilakukan tiap harinya. Saat lingkungan sekitar tidak lagi bersahabat dan selalu mencari celah untuk menghentikan langkah. Pikirkan lagi dalam diri sendiri apa hanya segitu saja usaha kita, apa kata menyerah menjadi penghalang kita untuk maju? Hanya ada dua cara untuk menjawab itu semua berhenti jika mau atau melaju hingga sampai.

23 tahun bukanlah waktu yang singkat tak bisa juga dianggap waktu yang lama. Cobaan akan terus menghampiri hingga membuat hampir kita jatuh dan sulit bangkit. Wajar jika pada fase ini kita nobatkan sebagai fase paling brengsek di kehidupan. Meski begitu sadarkan dalam diri bahwa semua hal yang telah dilalui ini perlu mendapatkan apresiasi. Sakit hati memang tak bisa dibendung, tapi ada sisi lain yang menegaskan dan berucap ‘Kamu hebat sebagai manusia, karena berhasil sampai titik ini’.

Menyendiri-Mengejar-Mimpi.jpg

Jadi, semangatlah untuk semua yang sedang melewati fase ini, memang tak mudah, namun menyerah bukanlah pilihan. Jika menyendiri menjadi obat terbaik maka lakukanlah dan renungkan ada hal-hal lain yang harus kita perjuangkan dan bahagiakan. Lapang dadalah atas segala kesakitan yang menerpa serta tegaskan dalam diri ada obat di depan sana yang setia menunggu.

Baca Juga: Memaknai Hidup Layaknya Tokoh Nobita

Baca Juga: Sisi Positif Thanos yang Bisa Diterapkan dalam Kehidupan

Baca Juga: Tidak Lulus SMA, Bang Jun-Hyuk Sukses Dirikan Netmarble




Share To


inggil

inggil

Dec. 9, 2019, 5 p.m.


tags : Usia 23 Quarter of Life Umur 23 Kehidupan Quarter Life Crisis


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

YOU MAY ALSO LIKE