
Lanjutan EP Manner House dalam 'Forgotten Sea'
oleh: inggil Entertainment Monday, 28 September 2020 8:00 a.m.
Mancode - Grup musik asal Bandung yang digawangi oleh Esa Prakasa (gitar) dan Zulfikar Azhar (vokal dan piano), Manner House merilis single barunya yang bertajuk ‘Forgotten Sea’. Lagu terbarunya tersebut menjadi rangkaian dalam perilisan EP mereka ‘A Reminder Not Just For Me, Maybe’.
Sebelumnya, pada 4 September 2020 lalu, nomor pertama telah mereka rilis pada seluruh layanan streaming music digital, disusul kemudian dengan perilisan Official Music Video pada kanal YouTube mereka pada 19 September 2020.
Lagu Forgotten Sea ini merupakan perasaan dari rasa resah, sesal, dan benci yang bermuara terhadap proses refleksi diri. Hal ini menjadi medium dari Zulfikar Azhar Mahmud sebagai proses penjejakan diri ke dalam dunia spiritualitas. Baginya, segala keresahan diri berasal dari ketidakseimbangan pikiran yang terus menerus menjauhi alam sukma.
Alhasil, pada akhirnya refleksi dari realitas yang dihadapi olehnya, merupakan hasil dari apa-apa yang dia pikirkan, yang menjadikan momen ini sebagai waktu yang tepat untuk membenahi diri dengan cara meleburkan alam dunia dan spiritual.

“Could you let me forget, all the bad time we had"
"If you let me forget, I'll be here all the night"
Sepenggal lirik yang merupakan sebuah cara bagi Zulfikar untuk melupakan tanpa menghilangkan segala rasa benci dan kecewa akan hal-hal yang dialaminya di masa lampau. Merasuk dan melebur kedalam dua dimensi yang berbeda dimana rasa dan akal bertaburan d idalamnya.
Lagu dengan durasi 4:03 ini disajikan dengan musik yang sederhana dengan balutan piano dan pemilihan sound yang membuat pendengar mengambang di dalamnya. Suasana yang tercipta di dalam lagu ini pun memiliki tingkat emosionalitas tinggi yang berbaur didalam setiap not yang bersenandung di lagu ini.
Seakan tidak memiliki pijakan, lagu ini dimulai dengan bunyi synthesizer halus dan piano sebagai jalan tengah untuk memberikan perasaan kontemplasi bagi para pendengarnya. Vokal merdu dari Nisa Haryanti pun menjadi bahan bakar utama pada klimaks lagu ini. Seakan memberikan jawaban atas segala keresahan.
Dibalas dengan vokal Zulfikar Azhar Mahmud yang tergambarkan sebagai sosok yang mencari jawaban. Dentuman drum dan overdrive gitar dari Esa Prakasa seakan menjadi sebuah proses pelepasan diri yang ciamik sebagai penutup dari klimaks lagu ini.
Share To

inggil
Sept. 28, 2020, 8 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Daftar Line Up Woke Up Fest 2023 yang Siap Digelar Akhir Februari 2023
50 4 days, 10 hours ago
Dari artis luar negeri, ada One Republic, Dean Lewis, Tinashe, Man With A Mission, dan Jessia. Sedangkan dalam negeri, ada Padi Reborn yang siap memeriahkan Woke Up Fest 2023.

Ranna Phasupaty Luncurkan Single Perdana "Senja Tanpa Jingga"
16 9 hours ago
Senja Tanpa Jingga merupakan single debut Ranna Phasupaty yang bercerita tentang kisah pasangan yang sepakat untuk berpisah.

Kygo Bakal Tampil di Jakarta, Catat Tanggalnya!
13 1 week ago
Produser musik dan DJ Kygo akan tampil mengguncang Jakarta Indonesia di Sunset Beach – Beach City International Stadium (Ancol). Tiket sudah bisa didapat sejak 21 Januari 2023.
YOU MAY ALSO LIKE
Life Style 1 February 2023 15:00 p.m.
Ketika Cognac Berpadu dengan Cokelat, Apa Rasanya?
Life Style 20 January 2023 12:00 p.m.
Jenius Properti Tawarkan Investasi Menjanjikan Hotel Bintang 5 di Bali
Technology 17 January 2023 6:00 a.m.
Platform EAP Mindtera Hadir Bantu Kelola Kesejahteraan Karyawan
Technology 10 January 2023 10:00 a.m.