
Konferensi Musik Indonesia Bahas Tata Kelola Industri Musik
oleh: rachli Entertainment Wednesday, 20 November 2019 3:00 a.m.
Tata kelola industri musik yang lebih adil dan berkelanjutan menjadi fokus dari Konferensi Musik Indonesia (KAMI) kedua akan yang diselenggarakan di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 23 November 2019 mendatang.
Sebagai bentuk menindaklanjuti konferensi yang telah digelar di Ambon pada Maret 2018, tahun ini KAMI mengusung tema Upaya Bersama untuk Industri Musik Lebih Adil dan Lestari. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh penggagas KAMI sekaligus musisi, Glenn Fredly.
“Acara ini menindaklanjuti dari acara pertama. Ada 12 poin yang akan menjadi pembahasan KAMI, di antaranya soal musik dalam pengelolaan, musik yang berkeadilan. Nanti juga menyertakan musik sebagai katalisator perdamaian,” katanya di M Block Space, Jakarta Selatan (19/11/2019).
Pada konferensi pertama, KAMI mempertemukan perwakilan aktor penting industri musik yang telah mengidentifikasi sejumlah tantangan. Antara lain, lemahnya mekanisme pengumpulan royalti karena belum ada basis data andal untuk mengklaim hak musisi.
Lalu, kontrak kerja antara para pegiat musik-label, musisi, manajemen musisi, dan music publishing yang belum didasari relasi kuasa berimbang, sehingga rentan merugikan pihak yang ada di posisi lemah. Selain itu, masih ada diskriminasi gender.
“KAMI berkomitmen untuk melakukan konferensi ini untuk bisa menjadi bahan evaluasi. Nantinya semoga bisa jadi referensi bagi perkembangan musik industri atau non-industri,” sambung pelantun lagu Terserah ini.
Lewat KAMI, para pemangku kepentingan sektor musik perlu kembali bertemu dan bekerja sama mengatasi sederet tantangan tersebut. Industri musik yang adil dan berkelanjutan akan memungkinkan pegiat musik menggali kreativitasnya dan menghasilkan karya segar.
Pada konferensi mendatang, akan ada tiga sesi diskusi, yakni Pekerja Musik Berserikat, Panen Royalti dan Sosialisasi Undang-Undang Ekonomi Kreatif, serta Membangun Kota Musik. Dalam sesi itu, para pegiat musik akan dipertemukan dengan pemerintah, pengusaha, dan penikmat musik.
“Bisa dikatakan M Block Space ini menjadi bukti nyata dari kerjasama bidang kreatif dengan pemerintah, dan swasta untuk mengakomodasi ekosisitem kreatif, terutama musik,” sambung Glenn.
Selain konferensi, beberapa musisi juga akan tampil dalam festival yang datang dari berbagai genre, seperti D’Cinnamons, JKS Project, Orkes Hamba Allah, Serdadu Bambu, Tuan Tiga Belas, Karinding Attack, dan Institut Musik Jalanan.
Share To

rachli
Nov. 20, 2019, 3:46 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Soundwave Rilis ‘Love Me You Do’, Sajikan Kisah Cinta Relateble
31 3 days, 22 hours ago
Mendekati waktu perilisan album comeback, Soundwave kembali merilis single terbarunya yang berjudul Love Me You Do.

Drakor Terbaru Sepanjang Mei di Viu, Ada Eve Hingga Backstreet Rookie
21 1 week, 2 days ago
Viu menghadirkan empat drakor terbaru sepanjang Mei 2022. Selain itu, ada juga drama Thailand, yakni Wannabe yang ditayangkan secara eksklusif.

Vision+ Hadirkan “Orkes Semesta” Berteknologi Audio Visual Dolby
8 8 hours ago
Orkes Semesta akan menampilkan Maliq & D’Essentials, dengan beberapa kolaborasi dari musisi Indonesia ternama lainnya seperti Iwa K, King Nassar, Hondo, Lyodra, dan lainnya.
YOU MAY ALSO LIKE
Fashion Style 13 May 2022 10:00 a.m.
Jelang Pertengahan Tahun, Intip Kembali Tren Busana 2022
Life Style 11 May 2022 9:00 a.m.
Hyundai IONIQ 5 Catatkan Total Pemesanan Hampir 1.700 SPK
Technology 25 April 2022 12:00 p.m.
Serangkai Films Raih Gelar Kategori Director’s Choice Galaxy Movie Studio 2022
Life Style 23 April 2022 14:00 p.m.