Komunitas Salihara Hadirkan Drama Audio ‘Tuhan, Tolong Bunuh Emak!’

Mancode - Komunitas Salihara kembali menghadirkan Drama Audio Salihara. Kali ini, hadir dengan sebuah drama tragedi. Berbeda dengan drama audio sebelumnya, drama audio menampilkan karya Yessy Natalia, peserta Kelas Menulis Lakon Salihara 2021, yang berjudul “Tuhan, Tolong Bunuh Emak!”.

Drama ini menceritakan kisah Bekti, seorang petugas kebersihan yang terlilit berbagai masalah di dalam hidupnya. Gaji ke-13 dan bonus yang diterima Bekti tetap kurang untuk memnuhi biaya hidup dan pengobatan untuk ibunya yang mengalami sakit keras.

Masalah seolah tidak kunjung berhenti. Bekti kedatangan Jaul, seorang penagih hutang yang semakin memperpanjang keadaan.

Drama ini akan membawa penonton untuk mendengarkan pergulatan hati sang tokoh utama akan nasib yang menimpanya dan bagaimana itu semua memengaruhi keputusan akhir Bekti sebagai kepala keluarga.

“Tuhan, Tolong Bunuh Emak!” merupakan naskah pertama yang diporduksi oleh Komunitas Salihara berdasarkan program Kelas Menulis Lakon Salihara 2021. Naskah ini disutradarai oleh Hanindawan dan menampilkan Meong Purwanto (Bekti), Yohana Eva (Minah), Yudha Rena Mahanani (Emak), Titus (Jaul), dan Akbar Siregar (Wendi).

Drama audio ini akan dibagi ke dalam dua episode dan dapat disaksikan di akun Drama Audio Salihara di Spotify, Apple Podcast, dan YouTube Salihara Arts Center sejak 21 April 2022.

Sekadar informasi, Drama Audio Salihara adalah sebuah pertunjukkan alih wahana dari teks atau naskah lakon ke dalam pembacaan audio. Di edisi-edisi sebelumnya, Komunitas Salihara telah menampilkan berbagai teks naskah mulai dari karya-karya klasik Eropa.

Karya tersebut seperti Heinrich von Kleist (Jerman), dan Anton Chekhov (Rusia) yang beradaptasi ke dalam konteks Indonesia, hingga naskah Indonesia, “Karna”, karya Goenawan Mohamad dan “Teman Kami” karya Dias Novita Wuri yang bergenre horror.

Baca Juga: Komunitas Salihara Kembali Gelar Salihara Jazz Buzz 2022: Next Sound

Baca Juga: Membaca Goenawan Mohamad di Art Camp Komunitas Salihara dan Komunitas Utan Kayu

Baca Juga: Komunitas Salihara Buka Kelas Filsafat Bertema Manusia dan Dunia Digital