
Komunitas Ini Jadi Wadah para Pecinta Video Games
oleh: emil Mancave Monday, 20 May 2019 11:00 a.m.
Video games memiliki fungsi yang beragam untuk para pemainnya. Dari mulai untuk melepas penat, untuk berprestasi dalam kompetisi e-sport, hingga hanya untuk sekadar menikmati jalan cerita dari video games tersebut layaknya menonton film. Namun, ada juga yang memandang video games sebagai bagian dari hobi mereka, bahkan menjadikan media ini menjadi gaya hidupnya. Mungkin inilah gambaran singkat dari Komunitas Abuget.
Sebelum mengulas lebih jauh mengenai komunitas ini, ada baiknya mancoders memahami nama dari perkumpulan para pecinta games tersebut. Dalam hal ini, jika mancoders termasuk sebagai gamer yang besar di era 90-an, pasti pernah mencoba atau setidaknya melihat video games Street Fighter II.
Video games yang dikembangkan oleh Capcom ini dirilis di mesin-mesin arcade atau dingdong, sebelum di-porting ke konsol Super Nintendo dan Sega Genesis/Mega Drive. Jadi di tahun 1991-1996, banyak anak-anak dan remaja di Indonesia yang sengaja datang ke tempat arcade untuk berkompetisi di Street Fighter II

Nah, di video games tersebut, karakter yang menjadi favorit digunakan adalah Ken dan Ryu. Keduanya memiliki jurus combo yang bernama “hadouken”. Karena kualitas audio di kala itu tidak terlalu jelas, banyak anak-anak dan remaja yang salah dengar dan menyangka apa yang diteriakan oleh Ryu serta Ken saat mengeluarkan jurus tersebut adalah kata “abuget”. Saking populernya kata tersebut, abuget pun menjadi nama komunitas video games di Ibu Kota.

Komunitas ini dimotori oleh Rindradana Rildo, Shani Budi Pandita, dan Rendy Yusuf Satrya. Sesuai dengan namanya, pendirian komunitas ini juga berdasarkan video games kesukaan para anggotanya yaitu Street Fighter II. Namun selain itu, mereka juga kerap berkumpul untuk saling bernostalgia dan mendiskusikan video games lainnya yang berasal dari era 80-90-an.
Selain game-game lawas, komunitas ini juga bermain dengan konsol dari generasi baru seperti Nintendo Switch, PlayStation 4, dan Xbox One. Para anggota Komunitas Abuget acap kali mengadakan gathering di rumah founder komunitas video games ini, atau sekadar ngopi di kafe. Untuk bergabung dengan komunitas yang sudah berdiri sejak 9 Juli 2012 ini, hanya ada satu syaratnya.
“Yang penting suka main game, suka ngobrol tentang game. Kalau cerita ya palingan beberapa kawan atau sadara yang sudah meninggalkan hobi game-nya, mulai menyempatkan diri untuk bermain game lagi. Kami hanya ingin menunjukka kalau bermain game itu adalah hobi yang tidak peduli umur,” jelas Rindra, sebagaimana dikutip dari hai.grid.id (11/1/2019).
Share To

emil
May 20, 2019, 11:49 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

East Ventures Gandeng Wesley Tay, Berdayakan Ekosistem Teknologi dan Digital di Asia Tenggara
55 3 weeks, 3 days ago
Sebagai principal, Wesley Tay akan mengawasi investasi yang berfokus pada tahap awal dan akan berbasis di Singapura.

Euisun Chung, Executive Chair Hyundai Motor Group Dinobatkan Sebagai MotorTrend Person of the Year
36 2 weeks, 4 days ago
Euisun Chung dianggap mampu dalam memimpin Hyundai Motor Group memasuki era baru.

Viu Siapkan 5 Film dan Drama Korea, Tayang di Januari 2023
645 1 month ago
Film dan drama berikut ini juga diperankan oleh bintang-bintang papan atas Korea yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan beraktingnya.
YOU MAY ALSO LIKE
Entertainment 2 February 2023 10:00 a.m.
Rayhan Noor Menerima Kenyataan di Lagu Baru ‘Mau Tak Mau’
Travel 20 January 2023 14:00 p.m.
Swiss-Belhotel Serpong Sajikan Kuliner Spesial di Malam Imlek 2023
Travel 12 January 2023 11:00 a.m.
Menikmati Sajian Spesial Awal 2023 dari Hotel Santika Premiere Bintaro
Life Style 4 January 2023 23:00 p.m.