Anak-Kecil-Perman-Natal.jpg

Kisah Darah Suci Yesus pada Permen Natal

oleh: inggil Life Style Friday, 25 December 2020 6:00 a.m.


Mancode - Pernah gak sih kalian lihat permen bersulur merah-putih berbentuk huruf J saat berkunjung ke rumah orang yang tengah merayakan Hari Natal? Ya, permen manis tersebut memang kerapa dijadikan hiasan menempel di pohon cemara saat perayaan Natal. Biasanya, permen tersebut jika terus diemuti akan berubah bentuknya menjadi belati tajam.

Pertanyaanya mengapa bentuknya harus ‘J’ begitu? Kenapa juga warnanya identik dengan merah-putih padahal? Seakan kudapan manis ini telah menjadi citraan Natal yang hingga kita luput mempertanyakan keberadaan dan relevansinya.

Dalam buku buatan Ace Collins seorang yang dinobatkan ahli dalam segala hal tentang Natal ini dia menerbitkan buku berjudul ‘The Stories Behind The Great Tradition of Christmas’ dan ‘The Behind The Best-Loved Song of Christmas’. Ace Collins sendiri telah memenangkan berbagai macam penghargaan, salah satunya Christy Awards.


Permen-Tongkat-Natal.jpg

Ace Collins menjelaskan, ketika Natal banyak kisah menarik di balik lagu-lagu Natal tua dan cerita pernak-pernik yang menghiasi pohon Natal. Pada dasarnya, perayaan Natal menghubungkan kembali orang-orang dengan masa lalu. Natal adalah perjalanan waktu selama sebulan penuh dan terjadi hanya setahun sekali.

Perihal permen berbentuk ‘J’ ini, Ace Collins menjelaskan jika makanan manis itu bermula di Jerman pada 1870.

“Salah seorang pemimpin paduan suara gereja Katolik besar di Kota Koln kerap dibuat pusing oleh paduan suara anak-anak. Sebab, mereka tampil pada awal misa dan seusainya mereka selalu ribut saling mengoper pesan dan meledek satu sama lain. Keusilan macam itu masih terlihat hingga sekarang,” ujar Ace Collins seperti yang dilansir dari lamannya Ace Collins

Berdasarkan tulisan Ace Collins, untuk menyiasati agar anak-anak paduan suara tidak ribut kembali, akhirnya sang pemimpin memberikan permen manis kepada mereka.

“Mereka mesti mengemut permen itu, alih-alih menggigit. Siasatnya berhasil, anak-anak menjadi tenang,” tulis Ace Collins.

Lantas bagaimana tentang bentuk ‘J’ pada permen manis itu? Nah, disinilah Ace Collins memberikan jawaban jika di situlah peran agama mulai ada.

Natal-Permen-Tongkat.jpg

Tadinya, sang pemimpin paduan suara memberikan permen manis dengan bentuk lingkaran. Menyadari jika bentuk seperti itu tidak akan disukai oleh Gereja, maka dia pun meminta produsen permen lokal membengkokan sedemikian rupa hingga berbentuk seperti huruf ‘J’. Lantas, sang pemimpin paduan suara itu berujar kepada setiap orang jika bentuk tersebut melambangkan tongkat gembala milik Yesus.

Sedangkan, warna putih permen melambangkan kemurnian dari Yesus. Saat itulah, permen tongkat pertama diasosiakan dengan Natal. Setelahnya, banyak produsen permen mulai membuat permen tongkat dan menggantungkannya pada pohon Natal.

Seiring berkembangnya zaman, permen tongkat tersebut pun menjadi sulur merah-putih. Menurut Ace Collins, sulur ikonik tersebut merupakan inovasi Amerika Serikat dampak peralihan keterampilan tangan ke mesin.

"Bob McCormick, pembuat permen di Albany, Georgia, menemukan cara lain membuat sulur itu. Kalau dilukis dengan tangan prosesnya memakan waktu sangat lama.”

Bergeser ke suatu daerah di Indiana, di sana orang-orang menggunakan sistem yang sama membuat tiga deret sulur sebagai lambang atas Trinitas. Mereka berpendapat jika warna merahnya sendiri melambangkan darah Kristus. Produsen permen asal Amerika tersebut juga mengartikan bentuk tongkat permen ini sebagai huruf ‘J’ yang berarti ‘Jesus’.

Alhasil kesimpulan dari permen berbentuk ‘J’ dengan warna merah-putih ini bukan sekadar tanpa arti. Bentuk ‘J’ yang berarti ‘Jesus’, warna merah melambangkan darah, warna putih berarti suci, dan tiga sulur berdempetan memaknai Trinitas Suci.

Tidak hanya urusan sejarah dan agama, permen ini juga mengungkapkan suatu hal yang lebih primitif. Merasakan bagaimana indahnya perayaan Natal sambil duduk-duduk bersama mengucap doa memakan permen tongkat. Mengingatkan akan kepolosan anak kecil saat merayakan Natal, masa yang lebih sederhana ketimbang masa dewasa nanti sambil mengemut permen tongkat dari darah Yesus.

Baca Juga: Cara Negara Timur Tengah Merayakan Hari Natal

Baca Juga: Ucapan Natal dan Nilai Toleransi di Indonesia

Baca Juga: Sambut Natal dan Tahun Baru, Tangcity Mall Hadirkan Drama Musikal




Share To


inggil

inggil

Dec. 25, 2020, 6 a.m.


tags : Natal Yesus Makna Permen Natal Jesus Hari Natal Permen Natal Perayaan Hari Natal


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

YOU MAY ALSO LIKE