
Mengapa Pohon Cemara Identik dengan Hari Natal?
oleh: inggil Life Style Friday, 25 December 2020 7:00 a.m.
Mancode - Seperti yang kita ketahui seluruh umat Kristiani di seluruh dunia akan merayakan Hari Natal yang jatuh pada 25 Desember untuk memperingati kelahiran Yesus. Dalam perayaannya, Natal selalu identik dengan berbagai pernak-pernik dan simbol seperti sinterklas, lampu hiasan, dan pohon natal.
Satu hal yang membuat saya penasaran mengapa pohon cemara selalu dijadikan simbol Hari Natal? Apakah pohon ini ada kaitannya dengan sosok Yesus?
Dilansir dari laman Michigan State University, pohon cemara yang hijau selalu digunakan untuk merayakan festival musim dingin selama ribuan tahun jauh sebelum kedatangan agama Kristen. Mereka, orang Eropa menggunakan ranting-ranting untuk menghiasi rumah mereka selama titik balik matahari musim dingin.

Di sisi lain, orang Romawi juga mendekorasi rumah mereka dengan pohon cemara untuk tahun baru. Bagi mereka, pohon cemara merupakan tanda kehidupan abadi dengan Tuhan.
Jauh melihat ke belakang sekitar 1.000 tahun yang lalu, pohon cemara sendiri telah digunakan sebagai pohon Natal di daerah Eropa Utara. Bahkan, orang-orang di sana juga menanam pepohonan dalam kotak di dalam rumah mereka saat musim dingin. Pada abad ke-16, pengkhotbah Martin Luther menjadi orang pertama yang membawa pohon cemara Natal di rumah.
Adat istiadat Pohon Cemara di Agama Kristen
Ada beberapa teori dan legenda mengapa pohon cemara hijau dijadikan sebagai simbol agama Kristen. Salah satu legenda merujuk ke biarawan Benediktion Inggris, Bonifarce yang terkenal dengan karya misionarisnya di Jerman pada abad ke-8.
“Kisah umum berlanjut bahwa Bonifarce bertemu dengan beberapa orang Jerman asli yang melakukan pengorbanan di depan pohon ek besar yang disucikan kepada dewa,” ujar Dr Dominiqiu Wilson dari University of Sydney.

“Bonifarce mengambil kapaknya dan menebang pohon itu untuk menghentikan para penyembah berhala yang menyembah berhala palsu. Para penyembah berhala pun menunggu Bonifarce untuk disambar petir, tetapi itu tidak terjadi. Lalu, Bonifarce pun mempertobatkan mereka,” lanjut Dr Wilson.
Selanjutnya, banyak orang mengatakan jika pohon cemara tumbuh dari pohon ek yang tumbang. Bentuk segitiga dan lancip sebagai tanda kehidupan baru yang penuh dengan keberkahan. Hijau melambangkan simbol kristus dan bentuk segitiga sebagai trinitas. Dari situlah muncul gagasan bahwa pohon itu harus menjadi simbol Kristus dan kehidupan baru.
Share To

inggil
Dec. 25, 2020, 7 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

East Ventures dan Temasek Foundation Luncurkan Climate Impact Innovations Challenge 2023
55 3 weeks ago
Platform inovasi teknologi iklim ini memberikan peluang pada inovator teknologi untuk menampilkan inovasi berkelanjutan.

Di GAIKINDO Jakarta Auto Week 2023, Blibli Tawarkan Penawaran Spesial Kendaraan Listrik
47 1 week, 6 days ago
Hal ini melihat kendaraan listrik menjadi opsi yang semakin terjangkau bagi masyarakat berkat kebijakan proaktif pemerintah.

Weddingku dan Dyandra Promosindo Kembali Helat IDWF 2023
26 3 days, 18 hours ago
IDWF 2023 mengambil konsep pernikahan elegan dan juga penggabungan warna yang hangat dan terang dan menghasilkan hasil yang elegan.
YOU MAY ALSO LIKE
Entertainment 22 March 2023 10:00 a.m.
Hammersonic 2023 Catatkan Prestasi Emas di Industri Musik Indonesia
Technology 16 March 2023 9:00 a.m.
Indosat Bersama Ericsson Tingkatkan Layanan Digital Pengguna DMP
Fashion Style 12 March 2023 10:00 a.m.
Marks & Spencer Luncurkan Kampanye Global ‘Hello New Prices’
Entertainment 7 March 2023 8:00 a.m.