
Kenali Sejarah Festival Pacu Jalur
oleh: rachli History Tuesday, 20 August 2019 16:00 p.m.
Bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Festival Pacu Jalur 2019 kembali diselenggarakan. Festival akan berlangsung pada 21-25 Agustus 2019 di Tepian Narosa Telukkuan, Kuansing, Riau.
Secara bahasa penduduk setempat, kata Jalur berarti Perahu. Dengan begitu, Pacu Jalur merupakan pelombaan mendayung di sungai dengan menggunakan perahu panjang terbuat dari kayu pohon. Panjang perahu bisa mencapai 25-40 meter dengan lebar bagian tengah sekitar 1,3-1,5 meter.
Namun, tahukan Mancoders bagaimana sejarah terselenggaranya Festival Pacu Jalur?
Sejarah Pacu Jalur berawal pada abad ke-17, di mana jalur merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan. Yakni daerah di sepanjang Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan dan Kecamatan Cirenti.
Saat itu belum berkembang transportasi darat. Akibatnya, jalur itu digunakan sebagai alat angkut bagi warga desa, terutama untuk mengangkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu. Untuk mengangkut orang, jalur bisa mengangkut sekitar 40 sampai 60 orang.
Selanjutnya, muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, baik di bagian lambung maupun selembayung (hiasan di atas atap). Ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah, serta lambai-lambai (tempat juru kemudi).
Perubahan dengan adanya ragam hiasan atau ukuran indah menandakan perkembangan fungsi jalur tidak sekadar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial. Sebab, hanya penguasa atau bangsawan saja yang mengendarai jalur berhias itu.
Bertahun-tahun kemudian, warga melihat sisi lain dari jalur yang menjadi semakin menarik, yakni dengan digelarnya acara lomba adu kecepatan antar jalur yang hingga saat ini dikenal dengan nama Pacu Jalur.
Pada awalnya, Pacu Jalur diselenggarakan di kampung-kampung sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam. Seiring perkembangan zaman, Pacu Jalur diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda, Pacu Jalur diadakan untuk memeriahkan perayaan adat, kenduri rakyat dan untuk memperingati hari kelahiran Ratu Belanda Wilhelmina yang jatuh pada 31 Agustus. Kegiatan Pacu Jalur saat itu di mulai pada 31 Agustus sampai 1 atau 2 September, yang berlangsung selama tiga hari.
Saat ini, festival Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang meriah. Menurut kepercayaan penduduk setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan dan segala upaya yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama satu tahun.
Share To

rachli
Aug. 20, 2019, 4 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Dream Theater Tutup Rangkaian Tur “Top of The World Tour” di Indonesia
282 3 weeks, 4 days ago
Grup musik Dream Theater kembali menggelar konsernya pada tanggal 12 Mei 2023 di Ecopark Ancol, Jakarta.

Festival Musik MyFest.ID Siap Hibur Warga Cimahi 1 Juli 2023
95 4 weeks, 1 day ago
Make Things selaku penyelenggara ingin memberikan alternatif pilihan hiburan dan meluangkan waktu melepas penat saat akhir pekan.

Startup F&B UENA Kembali Raih Pendanaan Pimpinan East Ventures
74 3 weeks, 6 days ago
Pendanaan digunakan untuk terus mengembangkan lokasi dan layanan guna menjangkau semakin banyak pengguna dan pelanggan.
YOU MAY ALSO LIKE
Life Style 22 May 2023 12:00 p.m.
Alasan Konsumen Pilih Mitsubishi Colt L300 untuk Dukung Usahanya
Life Style 13 May 2023 10:00 a.m.
Upaya Azerbaijan Bantu Visi Dunia Bebas Ranjau
Entertainment 12 May 2023 11:00 a.m.
Duo EDM HONNE Konser di Indonesia, Tiket.com Jadi Mitra Penjualan Tiket
Entertainment 10 May 2023 12:00 p.m.