
Keluar Zona Nyaman, The Panturas Rilis ‘Tafsir Mistik’
oleh: inggil Entertainment Saturday, 6 March 2021 6:00 a.m.
Mancode - Petualangan menunaikan misi multi kultural dalam rangka menyambut terbitnya album penuh kedua The Panturas kembali bergulir. Terbaru band asal Bandung, Jatinangor ini merilis single berjudul ‘Tafsir Mistik’. Sebuah lagu yang memperlihatkan corak musikal berbeda dari klab selancar rock kontemporer asal Jatinangor, Jawa Barat ini.
Lagu ‘Tafsir Mistik’ menyuguhkan simfoni yang baru dan segar, tidak saja bagi para pendengarnya, tapi juga terhadap The Panturas sendiri sebagai sang empunya lagu. Mereka menantang kebiasaan lama membawakan nomor-nomor surf rock bertempo cepat dengan menciptakan sesuatu yang relatif lebih lambat, bahkan tergolong mendayu, dalam usaha meneladani langgam pop Melayu yang identik dengan nama-nama legendaris seperti D’Lloyd atau The Mercy’s.
Inilah babak baru penulisan lirik bagi The Panturas. Kalau sebelumnya dramer Surya Fikri Asshidiq lebih banyak memegang peranan, mulai album kedua ini Acin turun tangan lewat sejumlah diksi yang menggelitik. Pengaruh literasi terbesar Acin datang dari kegemarannnya membaca karya sastra fiksi, yang dianggapnya medium terbaik untuk menyampaikan kenyataan.

Sementara dari segi aransemen musikal Tafsir Mistik’ merupakan lagu paling prima yang pernah diciptakan The Panturas. Keunggulan yang berasal dari keberanian untuk keluar dari zona nyaman lagu-lagu tipikalis surf rock yang kebut. Hal itu membuktikan jika mereka tidak stagnan, fokus melangkah maju dengan segala upaya pengaktualitasan karya.
Selain mencapai level baru dalam penulisan musik, rilisnya single ini juga menafsirkan misteri perihal album penuh kedua The Panturas yang digadang-gadang bakal terbit pada pertengahan 2021 nanti. Akan menyusul juga dalam waktu dekat sebuah music video yang bakal membuat keantikan lagu Tafsir Mistik terasa semakin hidup dalam pandangan visual.
“Kami akan merayakan keragaman budaya. Ibarat sebuah kapal yang tengah mengarungi archipelago Nusantara, musik yang tersaji nomadik jenisnya, mulai dari Broadway sampai ke Semenanjung Arab. Fusion dari surf rock, punk, garage, waltz, Mandarin, Balkan, hingga ritmik Melayu,” pungkas Bagus ‘Gogon’ Patria dari press rilis yang diterima Mancode.
Share To

inggil
March 6, 2021, 6 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Jakarta Concert Week 2023 Siap Digelar
99 2 weeks, 6 days ago
Jakarta Concert Week 2023 mengusung kolaborasi spektakuler yang dikonsepkan untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan gaya hidup yang sejalan dengan pecinta otomotif di Indonesia.

Grup Band Grindcore NOXA Bakal Kembali Gelar NOXA FEST V
46 2 weeks, 5 days ago
Festival yang direncanakan digelar pada 4 Juni 2023 ini akan menghadirkan tiga band death metal asal Polandia, yaitu Vader, Hate, dan Thy Disease.

Melihat Penampilan Perdana Elephant Kind di London
37 1 week, 1 day ago
Elephant Kind berdomisili di London ini berbagi panggung dengan The Pylons dan Temm dalam acara yang digelar di The Social pada 15 Maret lalu.
YOU MAY ALSO LIKE
Technology 12 March 2023 11:00 a.m.
MSI Luncurkan Laptop Gaming Terbaru dengan RTX 40 Series
Life Style 6 March 2023 16:00 p.m.
Mitsubishi Fuso Targetkan Raih Market Share 45 Persen di 2023, Begini Strateginya
Life Style 1 March 2023 7:00 a.m.
East Ventures Bersama Kemenkes RI Luncurkan White Paper Soal Genomik
Travel 1 March 2023 6:00 a.m.