
Jepang Larang Pekerja Wanita Memakai Kacamata
oleh: fachrul Life Style Friday, 15 November 2019 17:00 p.m.
"Mata adalah jendela bagi jiwa," begitulah kata sebuah pepatah. Tetapi, sebagian dari kita berpendapat bahwa jendela-jendela itu memerlukan sedikit bantuan agar berfungsi sebagaimana mestinya. Karena itu, banyak orang yang memakai alat bantu melihat seperti kacamata. Hal itu biasa dilakukan orang-orang pada umumnya.
Awal pekan ini, pertikaian media sosial meletus setelah muncul pernyataan yang benar-benar absurd bahwa beberapa pimpinan perusahaan di Jepang telah melarang pegawai wanitanya mengenakan kacamata. Beberapa contoh yang dikutip termasuk seorang perawat di sebuah klinik kecantikan dan mereka yang bekerja di konter rias. Dalam kasus perawat, dia diperintahkan untuk memakai lensa kontak daripada kacamatanya. Masa pemakaian lensa kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan mata menjadi kering.
Jika seorang perawat mendatangi kamu dengan menggunakan jarum apa pun yang ia rencanakan untuk dimasukkan ke salah satu bagian tubuhmu, kamu ingin memastikan bahwa penglihatannya sempurna dan perawat itu pun dapat melakukannya, melihat posisi persis di mana dia membidiknya. Hal yang sama berlaku untuk wanita yang bekerja di meja rias.
Ada laporan bahwa seorang wanita lainnya yang bekerja sebagai resepsionis di Jepang diperintahkan untuk melepas kacamatanya dan memakai lensa kontak, sementara rekan prianya yang sama posisinya dibiarkan mengenakan kacamata tanpa ada yang melarang.
Pada Juni 2019, gerakan #KuToo dimulai sebagai reaksi terhadap wanita yang diperintahkan untuk memakai sepatu hak tinggi untuk bekerja. Aktor dan penulis Jepang, Yumi Ishikawa memulai petisi pada Juni lalu untuk mengakhiri praktik dan kebijakan yang mereka rasa sudah ketinggalan zaman. Dalam beberapa hari menteri tenaga kerja Jepang menanggapi dengan mengatakan bahwa sepatu hak tinggi di tempat kerja adalah "penting dan layak secara pekerjaan".
Dalam laporan World Economic Forum pada 2018, Jepang berada di peringkat ke-110 dari 149 negara dalam hal kesetaraan gender, lebih rendah dari Liberia, Azerbaijan dan Myanmar (jauh di bawah rata-rata global). Jepang juga menempati peringkat terbawah dari negara-negara G7 dalam kesetaraan di antara jenis kelamin.
Fakta bahwa negara maju seperti Jepang masih memperlakukan perempuan sebagai objek keinginan, hanya hal-hal cantik yang dilihat dan bukan masa depan mereka sendiri. Mereka masih terobsesi pada perempuan sebagai makhluk yang rapi, sempurna, benar-benar tanpa cacat, yang justru hanya akan menunjukkan batas sosial yang ekstrem di mana masyarakat Jepang mendikte orang yang masih hidup.
Jika seorang wanita memakai kacamata, itu adalah pilihannya, jika dia menjalani operasi mata dengan laser untuk menghilangkan kebutuhan akan kacamata, itu juga adalah pilihannya. Jika dia menyukai kacamata dan ingin memakai desain kacamata paling aneh di wajahnya untuk mengekspresikan dirinya, itu adalah pilihannya. Selama hal itu tidak mengganggu kinerja pekerjaannya, tentunya hal tersebut bukan urusan majikan/bosnya.
Semakin banyak wanita yang sadar dan terbuka pemikirannya, maka semakin mudah juga untuk melawan sekumpulan orang idiot yang doyan membuat peraturan konyol untuk mengatur penampilan orang lain.
Share To

fachrul
Nov. 15, 2019, 5:47 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Di 2022, East Ventures Salurkan US$ 211,59 Juta ke Perusahaan Portofolio
70 3 weeks, 5 days ago
Investasi disalurkan ke beberapa sektor, seperti E-commerce, Direct to Consumer dan Retail, Fintech, software dan layanan internet, B2B, Supply chain dan logistik, serta Agritech.

Bikin Replika Lonceng dari Botol Whisky, Bell's Cetak Rekor MURI
49 3 weeks, 4 days ago
Replika lonceng terbuat dari 645 botol whisky Bell's dan menjadi rekor instalasi seni yang dicatat MURI.

Mitsubishi Fuso Transformasi Euro4, Upaya Tekan Emisi Gas Buang Sekaligus Tingkat Produktivitas Para Pebisnis
23 16 hours ago
Mitsubishi Fuso kini telah memiliki 29 unit terbaru, yang terdiri dari Canter dan Fighter berstandar Euro. Line up tersebut telah diterima positif konsumen, dan telah mendukung produktivias bisnis mereka.
YOU MAY ALSO LIKE
Travel 20 January 2023 14:00 p.m.
Swiss-Belhotel Serpong Sajikan Kuliner Spesial di Malam Imlek 2023
Technology 19 January 2023 15:00 p.m.
Lima Konten Audio Spotify yang Bikin Terus Berkembang di Tahun 2023
Travel 18 January 2023 20:00 p.m.
4 Rekomendasi Liburan Imlek Terjangkau ala tiket.com
Technology 18 January 2023 6:00 a.m.