Jakarta International Literary Festival 2022 Siap Digelar di TIM

Mancode - Jakarta International Literary Festival (JILF), yang digagas Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali digelar. Festival ini hadir dengan semangat mengetengahkan wacana literasi Selatan-Selatan untuk membuka mata sastra dunia akan pentingnya menyeimbangkan distribusi dan apresiasi sartra global.

Ketua DKJ periode 2020-2023, Danton Sihombing, saat jumpa media di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (20/10/2022) mengungkapkan, JILF menjadi salah satu cara untuk melihat secara kritis bagaimana kesusastraan di dunia beroperasi dan terbentuk.

Tujuan penting dari JILF adalah membuka sekat-sekat yang membatasi sastra antarnegara Selatan dan Sastra Selatan dengan dunia internasional dengan cara membaurkan kelompok-kelompok yang selama ini terabaikan dan selanjutnya bersama membangun dialog.

“Harapan DKJ, semoga Jakarta International Literary Festival menjadi ruang pertukaran gagasan dan diplomasi budaya sastra, serta sekaligus menjadikan Jakarta sebagai titik penting sastra dunia,” katanya

Tahun ini, JILF mengusung tema “Kota Kita di Dunia Mereka: Kewargaab, Urbanisme, Globalisme (Our City in Their World: Citizenship, Urbanism, Globalism)”. Di seluruh penjuru bumi, kota adalah sebuah tempat perubahan dan kecenderungan globalitas adalah niscaya.

Dalam catatan kuratorial yang disusun oleh Manneke Budiman, Grace Samboh dan Mario F Lawi, menyebutkan bahwa di kawasan khatulistiwa, baik dalam sudut pandang Selatan Global ataupun Dunia Ketiga, perubahan kota yang didominasi dengan meleburnya sistem kapital dunia dan sistem kenegaraan ini cenderung berakibat penyeragaman akan siapa yang berhak hidup di ruang kota dan siapa yang berkewajiban menghidupi ruang kota.

Dengan demikian, Jakarta International Literary Festival (JILF) 2022 yang akan berlangsung pada 22-26 Oktober 2022 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta ini negara-negara di belahan Selatan dapat saling lebih mengenal melalui sastra.

Nantinya, Pembukaan JILF 2022 diisi dengan tur keliling venue bersama Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Hilmar Farid, Pidato Kunci oleh Abidin Kusno, dan pertunjukan musik oleh Efek Rumah Kaca.

Sementara itu, Direktur Eksekutif JILF 2022, Avianti Armand mengutarakan, JILF 2022 melibatkan sebanyak mungkin warga, bukan hanya dengan mengundang kehadiran penulis-penulis dalam dan luar negeri, tapi juga melalui komunitas dan kolektif yang bergiat dan menggerakkan kehidupan Sastra dalam Kota untuk ikut serta dalam penyelenggaraannya.

“Dalam rentang 22-26 Oktober, akan ada 25 penulis, 11 komunitas, dan 41 program acara yang berlangsung dari pagi hingga malam di Taman Ismail Marzuki. Mulai dari diskusi, pasar buku, pembacaan karya, dongeng anak, gerai kopi, pameran, pertunjukan teater, dan musik,” jelasnya.

Baca Juga: Siniar Salihara: Melihat Polemik Kebudayaan dan Sastra 1950-1980

Baca Juga: Ajang PEVS 2022 Bisa Menjadi Wadah Edukasi dan Literasi Kendaraan Listrik

Baca Juga: Pembelajaran Daring, Tenaga Didik Dituntut Kuasai Literasi Digital