
Sosok Gus Nadir yang Digadang Jadi Menteri Agama RI
oleh: rachli Entertainment Tuesday, 8 October 2019 16:00 p.m.
Tagar #GusNadirMenag sempat ramai diperbincangkan di lini masa media sosial Twitter pada 8 Oktober 2019. Tagar tersebut merupakan bentuk dukungan agar Presiden Joko Widodo mengangkat Gus Nadir sebagai Menteri Agara diperiode Kabinet Kerja 2.
Lalu, siapakah sosok Gus Nadir yang digadang-gadang meraup dukungan untuk menjadi Menteri Agama RI ini. Berikut ini Mancode mencoba mengulas profil Gus Nadir yang dinukil dari Wikipedia.
Pemilik nama lengkap Nadirsyah Hosen adalah seorang dosen tetap di Fakultas Hukum di Australia. Sejak pertengahan 2015, Gus Nadir mengajar di Monash University Faculty of Law setelah sebelumnya selama delapan tahun mengajar di Fakultas Hukum Universitas Wollongong, hingga meraih jabatan Associate Profesor.
Gus Nadir lulus strata satu dari Fakultas Syari’ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan meraih gelar Graduate Diploma in Islamic Studies serta Master of Arts with Honours dari Universitas New England. Kemudian, Gus Nadir meraih gelar Master of Laws dari Universitas Northern Territory.
Peraih dua gelar doktor ini telah melahirkan lebih dari 20 artikel di jurnal internasional seperti Nordic Journal of International Law (Lund University), Asia Pacific Law Review (City University of Hong Kong, Australian Journal of Asian Law (University of Melbourne), European Journal of Law Reform (Indiana University).
Gus Nadir juga diketahui sebagai kiai muda Nahdlatul Ulama (NU) yang sangat dikenal di media sosial. Gus Nadir saat ini tercatat sebagai guru besar ilmu hukum di Universitas Monash, Melbourne. Gus Nadir juga dipercaya sebagai Ra’is Syuriah, pengurus cabang istimewa NU di Australia dan Selandia Baru.
Di samping itu, Gus Nadir adalah pengarang buku Human Rights, Politics and Corruption in Indonesia: A Critical Reflection on the Post Soeharto Era dan masih banyak lagi. Selain pengarang, Gus Nadir bersama Joseph Liow juga mengedit empat jilid buku Islam yaitu in Southeast Asia, 4 volumes, (Routledge, London, 2010), dan bersama Richard Mohr mengedit Law and Religion in Public Life: The Contemporary Debate, (Routledge, London, 2011 dan 2013).
Untuk karya dalam bahasa Indonesia, Gus Nadir telah menulis buku Mari Bicara Iman dan menulis buku bersama Nurussyariah Hammado berjudul Ashabul Kahfi Melek 3 Abad: Ketika Neurosains dan Kalbu Menjelajah Al-Quran. Pada 2015, Gus Nadir meluncurkan buku terbarunya, Dari Hukum Makanan Tanpa Lebel Halal Hingga Memilih Mazhab yang Cocok.
Share To

rachli
Oct. 8, 2019, 4:21 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Kolaborasi Kqueency dan Garry Armando Suguhkan ‘Rasa Cinta’
39 3 weeks, 6 days ago
Single ini berkisah tentang kisah cintah Kevin Queency yang selanjutnya direfleksikan Garry Armando menjadi sebuah lirik yang dramatis.

The Jansen Rilis Album “Banal Semakin Binal” dalam Format Kaset
36 1 week, 6 days ago
Ada 12 lagu di dalam album The Jansen bertajuk Banal Semakin Binal. Lagu di dalamnya saling berkaitan dan semua berlirik bahasa Indonesia.

‘Alunan Tentangmu’, Persembahan Spesial Alya Zurayya untuk Kedua Orangtua
12 2 days, 9 hours ago
Single ini adalah sarana Alya Zurayya untuk menceritakan kedua orangtua, di mana dirinya sangat bersyukur diperkenalkan dan diajarkan banyak hal baik.
YOU MAY ALSO LIKE
Technology 21 May 2022 15:00 p.m.
DPR RI Minta Masyarakat Waspada Kejahatan Digital dan Rekayasa Sosial
Travel 19 May 2022 14:00 p.m.
Nikmati Aneka Sajian Nasi Goreng di Hotel Santika Premiere ICE-BSD City
Life Style 28 April 2022 13:00 p.m.
Kawal Pemudik, Hyundai Hadirkan Layanan “Hyundai Siaga Mudik 2022”
Life Style 25 April 2022 9:00 a.m.