Indonesia Dukung Terbentuknya New Normal Sektor Pariwisata.jpg

Indonesia Dukung Terbentuknya New Normal Sektor Pariwisata

oleh: rachli Travel Thursday, 30 April 2020 8:00 a.m.


Mancode - Meskipun sektor pariwisata tengah mengalami masa sulit akibat pandemi virus Corona, Indonesia menegaskan untuk memberikan dukungan dalam pengembangan pariwisata digital dan memasukkannya ke dalam Rencana Strategis Pariwisata ASEAN 2016-2025.

Hal itu seperti yang disampaikan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanosoedibjo dalam Special Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) on Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), (29/4/2020).

Angela mengatakan, pertemuan yang dihadiri para menteri pariwisata dari negara ASEAN ini sangatlah penting sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap pariwisata yang merupakan sektor paling terdampak. Tidak hanya dapat bertahan dalam masa sulit, tapi juga diharapkan akan segera pulih.


“Saya menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung program dan kegiatan, dalam konteks Rencana Strategis Pariwisata ASEAN dan banyak lagi. Terutama di masa sulit ini untuk mendorong kegiatan yang dapat mempercepat pemulihan pariwisata ASEAN,” katanya.

Di sisi lain, Angela juga mengatakan, melihat bagaimana teknologi dan media digital memberi cara baru dalam rutinitas dan kehidupan yang akan menjadi New Normal. Untuk itu, dirinya kembali menegaskan dukungan Indonesia untuk memasukkan pariwisata digita ke Rencana Strategis Pariwisata ASEAN 2016-2025.

“Pandemi ini akan membawa kita pada kondisi New Normal. Kita ditunjukkan bagaimana teknologi dan media digital membawa kita pada rutinitas dan cara hidup yang baru. Ini yang akan segera kita alami dalam industri pariwisata kita,” katanya.

Selain itu, pertemuan ini juga menghasilkan dua ha penting, yakni Consolidated Paper dan Joint Statement. Consolidated Paper digunakan sebagai referensi mengenai penilaian dan langkah awal mengurangi dampak Covid-19 terhadap negara anggota ASEAN.

Sedangkan, Joint Statement memuat komitmen para negara, usulan pembentukan ASEAN Tourism Crisis Communication Team, dan eksplorasi kebijakan bersama untuk dibahas oleh para Head of National Tourism Organisations (NTOs) and Committee.

Sejak kasus Covid-19 terkonfirmasi pertama kali pada Maret 2020, khusus sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan tiga langkah utama, yakni program perlindungan sosial untuk para pekerja, stimulus ekonomi untuk bisnis sektor pariwisata, dan realokasi anggaran kementerian ke dalam berbagai program di antaranya padat karya.

Untuk mengimplementasikan instruksi tersebut, Kemenparekraf telah memformulasikan berbagai program dan aktivitas untuk mendukung lebih dari 13 juta tenaga kerja langsung dan 32,5 juta tenaga kerja tidak langsung di sektor pariwisata.

Baca Juga: Anggota G20 Diimbau Siapkan Standar Baru di Sektor Pariwisata

Baca Juga: Kemenparekraf Usung Thoughtful Indonesia di Masa Pandemi

Baca Juga: Persiapan Kemenparekraf Hadapi Lonjakan Industri Pariwisata 2021




Share To


rachli

rachli

April 30, 2020, 8 a.m.


tags : Sektor Pariwisata ASEAN Pariwisata Digital Rencana Strategis Pariwisata Corona Pandemi Presiden Joko Widodo virus Corona Angela Tanoesoedibjo


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA