
Gerakan Literasi Membaca Buku dari Komunitas Saku
oleh: inggil Mancave Monday, 2 March 2020 13:00 p.m.
Mancode - Ada pepatah bilang ‘Buku Adalah Jendela Dunia’ banyak membaca buku maka kita bisa memperoleh banyak ilmu pengetahuan yang tak terbatas. Sayangnya, minat baca masyarakat saat ini bisa dibilang rendah. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara dengan minat baca yang rendah. Dari survei yang dilakukan pada 2016 oleh studi Most Littered In The World 2016 Indonesia menjadi peringkat 60 dari 61 negara dengan minat baca rendah.
Atas keresahan itulah banyak komunitas sosial gerakan membaca buku Tanah Air untuk membuat gerakan literasi membaca. Salah satunya ialah Komunitas Saku yang bergerak di bidang peduli membaca buku.
Didirikan pad 2017 silam oleh Agis Pranoto, Komunitas Saku terletak di Kabupaten Yapen, Papua. Gerakan yang dilakukan Agis di komunitas ini ialah untuk mengumpulkan berbagai bahan bacaan mulai dari buku dongeng hingga pengetahuan. Bukan tanpa alasan bagi Agis mendirikan Komunitas Saku, saat itu dirinya tengah berkunjung ke Serui, Yapen dan melihat anak-anak kecil di sana kekurangan buku sehingga minat baca pun tidak ada.

“Kami memulainya bersama tiga orang kawan dan mulai mencari buku, mengimbau kepada pemilik buku di Serui yang sudah membaca buku-bukunya mengirimkan kepada kami langsung atau melalui pos juga lewat media sosial atau kontak secara langsung,” kata Agis dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Lanjutnya, Komunitas Saku ini setiap bulannya mengirimkan setidaknya 100 buku bacaan layak baca ke beberapa sekolah di berbagai pelosok kampung, Yapen. Hingga saat ini total sudah lebih 1000 buku yang tersebar.
Gerakan yang dilakukan komunitas ini pun mendapat perhatian dari beberapa teman baca yang ada di luar kota. Bahkan, berkat mereka banyak pula pejabat daerah, perpustakaan daerah, dan juga anggota dewan di Serui yang peduli terhadap pendidikan untuk bergerak.
Saat ini, sudah ada empat relawan yang membantu Komunitas Saku dan pengajar muda dari Yayasan Indonesia Mengajar bekerja sama membuat gerakan literasi membaca buku untuk masyarakat di Yapen, Papua. Alhasil, banyak anak-anak yang tertarik untuk belajar membaca, bahkan permintaan buku di beberapa sekolah pun meningkat terus.
Sang pendiri Komunitas Saku, Agis berharap semoga banyak semakin terlibat untuk gerakan sosial ini. Baik dari donatur maupun pegiatnya entah dari pemerintah maupun pribadi. Semakin banyak yang terlibat maka gerakan literasi bisa tersebar lebih luas lagi.
Agis sendiri dalam menunjang kegiatan ini juga membuat bisnis di rumahnya dengan membuat warung kopi bernama Kopi Yoi. Bagi yang ingin memberikan donasi atau bantuan lainnya bisa dialamatkan ke Komunitas Saku yang terletak di Jalan Maluku, lorong masuk depan kantor KPUD Yapen.
Share To

inggil
March 2, 2020, 1 p.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

East Ventures Bersama Kemenkes RI Luncurkan White Paper Soal Genomik
263 3 weeks, 2 days ago
White paper ini hadir untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana genomik dapat memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia.

Jakarta Concert Week 2023 Siap Digelar
94 2 weeks ago
Jakarta Concert Week 2023 mengusung kolaborasi spektakuler yang dikonsepkan untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan gaya hidup yang sejalan dengan pecinta otomotif di Indonesia.

Casio Indonesia Gandeng Girlband ITZY Jadi Brand Ambassador G-SHOCK
88 3 weeks, 3 days ago
G-SHOCK turut mengembangkan pasar untuk jam tangan wanita juga, dengan versi model popularnya yang diperkecil dan jajaran jam tangan lebih ringkas.
YOU MAY ALSO LIKE
Entertainment 20 March 2023 11:00 a.m.
Slipknot Sukses Guncang Gelaran Hammersonic 2023
Fashion Style 12 March 2023 10:00 a.m.
Marks & Spencer Luncurkan Kampanye Global ‘Hello New Prices’
Travel 6 March 2023 8:00 a.m.
Cara Swiss-Belhotel Serpong Mempererat Silaturahmi dengan Para Mitra
Technology 27 February 2023 20:00 p.m.