FKM UI Seminar Online.jpg

FKM UI Seminar Online: Menakar Peran AI dalam Dunia Kesehatan

oleh: galih Life Style Tuesday, 12 April 2022 15:00 p.m.


Mancode – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia kembali menggelar seminar online seri 8, Selasa (12/4/2022). Kali ini, mereka mengangkat tema "Artificial Intelligence (AI) Sebagai Pendukung Sumber Daya Kesehatan".

Hadir sebagai pembicara di antaranya Ketua IKPRS PERSI dr. Nico A. Lumenta, K. Nefro, M.M., MH.Kes, FISQua, perwakilan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Agus Mutamakin, M.Sc, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Pelni dr. Ditia Gilang Shah Putra Rahim, SpA, Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Kepulauan Seribu dr. Johan Salim dan Direktur Komersil RS MMC Awaludin ST.

Dalam pembukaan seminar, Dr Zakianis, SKM, M.Kes, Manajer Pendidikan FKM UI mengatakan, AI dalam pelayanan kesehatan terutama di rumah sakit menjadi inovasi yang sangat penting dan sudah diterapkan dalam penyediaan dukungan medis di Eropa serta sebagian besar wilayah di dunia.


“Pemanfaatan teknologi ini meningkatkan keberhasilan dari berbagai metode pengobatan dalam 10 tahun terakhir dan angka harapan hidup,” ungkap Zakianis.

Untuk itu, kata Zakianis, AI menjadi salah satu solusi untuk mengurangi peningkatan beban kerja dan dapat digunakan sebagai instrumen untuk menghasilkan layanan kesehatan yang efisien, efektif, dan berkualitas. “Aplikasi AI dapat berkontribusi untuk melawan pandemi seperti Covid-19 sehingga mampu membantu rumah sakit lebih fokus terhadap sumber daya dalam pengobatan pasien dalam situasi pandemi,” jelas Zakianis.

Di kesempatan yang sama, dr. Nico A. Lumenta, K. Nefro, M.M., MH.Kes, FISQua mengatakan, peran AI sangat membantu berbagai aspek dalam memaksimalkan pelayanan pada pasien di rumah sakit. "Terlebih pelayanan di RS itu sangat kompleks dan penuhketidakpastian. Nah, kehadiran AI ini akan sangat membantu menghilangkan aspek negatit atau masalah tersebut,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, dengan teknologi AI, dapat membantu meningkatkan keselamatan pasien dengan mendeteksi kesalahan, stratifikasi pasien, dan manajemen obat. “Ke depannya, masih diperlukan upaya untuk validasi yang kuat dari sistem ini di lingkungan klinis yang prospektif dan dalam dunia nyata untuk memehami seberapa baik AI dapat memprediksi hasil keselamatan dalam pengaturan pelayanan keseahatan,” kata dr Nico.

Sementara Awaludin ST, CHRM mengatakan, penerapan AI di RS di Indonesia, saat ini kondisinya masih dalam proses pengembagan digitalisasi ke arah AI sesungguhnya. Meski demikian, progress penerapan AI sudah mulai terlihat di beberapa RS Indonesia. “Sudah ada progressnya, beberapa RS sudah memanfaatkan AI,” ujarnya.

Dia mencontohnya, ada RS yang sudah menerapkan percepatan Service Level Agreement (SLA). Di mana saat ini, tuntutan pasien menginginkan proses SLA yang cepat tanpa antre. “Dengan penerapan AI yang lebih cepat, bisa menjadi efesien dan efektif. Mulai dari pendaftaran hingga pembayaran,” ungkapnya.

Di sisi diagnosa, lanjut Awal, AI juga sangat membantu mendiagnosa pasien. Ada RS yang telah menerapkan PACS (Picture Archiving & Communication System). Teknologi tersebut berfungsi penyimpanan image pasien, view image pasien, teleradiology untuk menunjang klinik radiologi dan lainnya.

"Bahkan, sekitar 8 bulan lalu, ada RS yang menggunaan AI dalam tindakan operasi, yakni Robotic Surgery. Yang telah mampu melayani 120 pasien dengan tingkat keberhasilan 99.9 persen,” tutur Awaludin.

Baca Juga: Generasi Milenial Wajib Kuasai Literasi Digital




Share To


galih

galih

April 12, 2022, 3 p.m.


tags : UI teknologi AI Fakultas Kesehatan Masyarakat AI dunia kesehatan Life Style


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

YOU MAY ALSO LIKE