Virus Corona Jangkiti Sejumlah Negara Asia.jpg

Faktanya Banyak Pasien COVID-19 yang Sembuh

oleh: inggil Life Style Wednesday, 4 March 2020 12:00 p.m.


Mancode - Masyarakat Indonesia baru saja dibuat geger setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua warganya yang positif terkena virus corona. Kedua pasien itu sendiri bertempat tinggal di Jakarta, secara tidak langsung selepas pengumuman itu diberitakan di berbagai media banyak masyarakat yang panik.

Kepanikan dari masyarakat membuatnya berbondong-bondong membeli kebutuhan makan, obat-obatan, dan produk pembersih. Dampaknya pun terasa pada kenaikan harga, di media sosial banyak beredar sejumlah orang yang menjual masker dengan harga mahal. Jika biasanya harga sekotak masker kurang dari Rp50.000 akibat dampak virus corona harganya naik menjadi lebih Rp300.000 bahkan di situs jual beli online ada pula yang menjual jutaan rupiah.

Baca Juga: Kenali Virus Corona dan Cara Penularannya


Tentu kenaikan harga masker ini membuat kita semua geleng-geleng kepala. Bagaimana bisa para oknum tersebut hanya memikirkan keuntungan di saat seperti ini. Di sisi lain, negara-negara memberikan secara gratis masker untuk perlindungan. Sementara, di sini ada oknum yang memanfaatkan keadaan hanya untuk kesenangan.

Masker.jpg

Rasa panik di masyarakat memang terasa wajar terlebih belum ada vaksin pasti untuk COVID-19. Jaka Pradipta, selaku dokter ahli paru dari RS Dharmais menyatakan, bahwa ada regimen yang direkomendasikan untuk pasien positif mengidap virus corona. Dirinya merekomendasikan kombinasi obat malaria, dan obat antritreoviral HIV, atau oseltamivir, dan atazanvir. Meski belum secara resmi dipatenkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), Jaka berujar jika regimen tersebut telah berhasil menangani pasien COVID-19 di seluruh dunia.

Baca Juga: Jackie Chan Janjikan Imbalan Rp1 M Bagi Penemu Vaksin Corona

Di sisi lain, kenapa kita tidak perlu panik berlebihan karena secara total jumlah pasien COVID-19 yang sembuh lebih banyak dibanding yang meninggal. Dilansir dari Worldometer, pada 1 Maret 2020, total ada 91.307 kasus di 76 negara yang terkena virus. China menempati peringkat pertama dengan 80.152 pasien, 47.328 diantaranya dinyatakan sembuh dan 2.945 meninggal. Korea Selatan sendiri dari 5.186 kasus, 28 orang meninggal dan sisanya sembuh total.

Melihat data di atas membuktikan jika angka kematian akibat virus corona sebesar 10-20% sedangkan 90-80% sisanya bisa sembuh.

Tidak hanya di Asia, sejumlah negara barat terinfeksi virus corona.jpg

Menanggapi kepanikan rakyatnya, Presiden Jokowi meminta untuk tenang jangan panik. Semua bisa beraktivitas seperti biasa, namun tetap menjaga kondisi badan.

“Saya juga berharap masyarakat tetap waspada, tetap tenang, beraktivitas seperti biasa. Gejala virus COVID-19 ini mirip flu. Faktanya, sebagian pasien baik di RRT, Wuhan, kemudian di Jepang, Iran, dan Italia sudah hampir semuanya pasien dapat sembuh dan pulih,” ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (03/03).

Lanjutnya, Jokowi terus berusaha meyakinkan bahwa pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah agar jangan sampai titik awal penularan meluas menjadi sebuah wabah.

“Kita sudah tahu siapa-siapa dan sudah dilakukan pengawasan terhadap yang berhubungan dengan kasus satu dan kasus dua. Saya mengajak marilah kita berdoa, agar saudara kita bisa pulih kembali,” tambah Jokowi.

Baca Juga: Aplikasi Virus Corona bisa Deteksi Lokasi Wabah di Korea Selatan




Share To


inggil

inggil

March 4, 2020, noon


tags : China Covid-19 Virus Corona penyebaran virus corona Jokowi Pengobatan virus corona


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA