Efek Covid-19, Microsoft Store Tutup Permanen di Seluruh Dunia

Mancode – Microsoft telah mengumumkan akan menutup secara permanen hampir semua toko fisiknya di seluruh dunia. Perusahaan teknologi tersebut akan fokus pada penjualan digital ritel melalui Microsoft.com dan Windows, serta Xbox, yang memiliki jangkauan pelanggan hingga 1,2 miliar orang secara global.

Melansir venturebeat, keputusan Microsoft untuk menutup tokonya tersebut dikarenakan dampak dari pandemi Covid-19. Mereka mengalami kerugian selama tiga bulan, karena tak ada pelanggan yang berani datang ke toko.

Mereka juga menilai, dalam waktu dekat ini kemungkinan untuk mendatangkan pelanggan ke toko sangat kecil. Namun, pandemi Covid-19 akan mengubah prilaku pelanggan untuk lebih memilih berbelanja secara online demi kenyamanan dan keselamatan mereka.

Mengenai nasib karyawannya, pihak Microsoft sama sekali tidak melakukan PHK bagi karyawan hingga detik ini. Bahkan, Wakil Presiden Microsoft Store Porter David mengatakan, "Komitmen kami untuk menumbuhkan dan mengembangkan karir lebih besar daripada sebelumnya," kata Porter seperti dikutip the verge.

Sedianya, Microsoft akan menjalankan rencana penutupan ritel offline ini tahun depan. Tapi, karena pandemi Covid-19, perusahaan teknologi ini mempercepat keputusan.

Microsoft memang tidak akan menutup semua toko ritelnya. Ada sejumlah toko ritel di beberapa negara yang masih membuka layanannya di toko. Di antaranya di London (Oxford Plaza), New York City (Fifth Avenue), Sydney (Westfield), dan Washington (Redmond Park)

Microsoft pertama kali membuka Microsoft Store pada 2009. Sebagian besar lokasi Microsoft Store adalah pusat perbelanjaan yang juga belum buka sepenuhnya akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Microsoft Mulai Gantikan Peran Jurnalis dengan 'Robot' AI

Baca Juga: Microsoft Gabungkan Layanan Office untuk Pengguna

Baca Juga: 5 Petinggi Teknologi Ini Batasi Gadget pada Anak