
DKI Jakarta Keluar dari 10 Kota Termacet di Dunia
oleh: galih Life Style Tuesday, 19 January 2021 9:00 a.m.
Mancode – Di tengah makin tingginya kasus Covid-19, DKI Jakarta ternyata tetap mampu mengukir berprestasi. Berdasarkan TomTom Traffic Index, Ibukota negara ini berhasil keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Kini, Jakarta berada di posisi ke-31 dari 416 kota termacet yang diukur dari lembaga tersebut.
Hasil penelitian dari TomTom Traffic Index ini diunggah oleh akun resmi Pemerintah Provinsi DKI di Instagram, @dkijakarta, Minggu (17/1/2021). “Menurut Tom Tom Traffic Index terbaru, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Kini, Jakarta berada di posisi ke 31 dari total 416 kota lain, yang berarti kemacetan semakin berkurang. Yuk, berkolaborasi bersama agar Jakarta semakin tidak macet!” tulis akun tersebut.

Jika dilihat dari postingan tersebut, sejak 2017 hingga 2020, posisi DKI Jakarta dalam daftar kota termacet di dunia terus membaik. Dimulai dari 2017, DKI Jakarta menduduki posisi keempat sebagai kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan 61 persen.
Selang satu tahun kemudian, posisi DKI Jakarta membaik dengan menduduki posisi ketujuh. Tingkat kemacetan yang diukur TomTom Traffic Index turun dari 61 persen (tahun 2017) menjadi 53 persen. Kemudian, masih dengan tingkat kemacetan yang sama (53 persen), peringkat DKI Jakarta kembali membaik tiga peringkat menjadi di posisi ke-10 pada 2019.
Posisi Jakarta di peringkat tersebut kian membaik pada 2020. Jakarta keluar dari posisi 10 besar dan menempati posisi ke-31 dengan tingkat kemacetan 36 persen, artinya tingkat kemacetan di Jakarta berkurang 17 persen di tahun tersebut.
Sepanjang 2020, tingkat kemacetan Jakarta terendah terjadi pada April 2020 sebesar 11 persen. Sementara tingkat kemacetan tertinggi terjadi pada Februari sebesar 61 persen.
Pengaruh PSBB?

Pada April 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sejumlah aktivitas dibatasi, salah satunya adalah soal berkendara. Di mana ada kebijakan mengenai muatan dan pemeriksaan ketat terhadap kendaraan yang akan memasuki DKI Jakarta.
Dalam kebijakan tersebut juga diterapkan bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH) dan pembatasan jam operasional tempat-tempat umum. Dengan kebijakan tersebut, jumlah kendaraan yang melintas di Jakarta menurun drastis.
Share To

galih
Jan. 19, 2021, 9 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Menilik Keunggulan Hyundai CRETA Dynamic Black Edition
61 3 weeks, 2 days ago
Hyundai CRETA Dynamic Black Edition hadir menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia yang menginginkan mobil dengan karakter kuat.

Mitsubishi Fuso Targetkan Raih Market Share 45 Persen di 2023, Begini Strateginya
49 3 weeks, 2 days ago
Sejumlah strategi dalam mencapai target tersebut pun telah disiapkan. Mitsubishi Fuso akan memberikan dukungan terbaiknya kepada konsumen di setiap fase kepepemilikan.

Hyundai Gelar Kompetisi CINTA Hyundai, Tingkatkan Pengalaman Konsumen
25 3 days, 12 hours ago
Hyundai mengajak masyarakat untuk berinteraksi dengan ekosistem layanan Hyundai dan merasakan langsung berbagai fasilitas terdepan Hyundai.
YOU MAY ALSO LIKE
Technology 29 March 2023 11:00 a.m.
Social Bread Hadir Bantu Pemanfaatan Media Sosial Bagi UKM
Entertainment 29 March 2023 10:00 a.m.
Soundrenaline 2023 Siap Digelar, Catat Tanggal!
Technology 12 March 2023 11:00 a.m.
MSI Luncurkan Laptop Gaming Terbaru dengan RTX 40 Series
Entertainment 10 March 2023 11:00 a.m.