
Di Balik Terjadinya Hari Peluk Nasional 21 Januari
oleh: inggil Life Style Thursday, 21 January 2021 11:00 a.m.
Mancode - Tahukah Mancoders kalau setiap tanggal 21 Januari diperingati sebagai Hari Peluk Nasional atau National Hugging Day. Ide terciptanya peringatan ini datang dari Kevin Zaborney pada 1986. Kala itu, dirinya masih berusia 24 tahun dan bekerja sebagai spesialis yang menangani kenakalan remaja di Boysville, Mount Morris, Michigan, Amerika Serikat.
Dilansir dari National Today, saat itu Zaborney merasa orang-orang cenderung murung. Dia juga berpendapat jika masyarakat Amerika terlalu malu untuk menunjukkan kasih sayang di depan umum. Sehingga ia memilih untuk menetapkan Hari Peluk Nasional yang diharapkan mampu mengubahnya. Dipilihnya tanggal 21 Januari itu sendiri karena waktu itu terjadi antara musim liburan, musim dingin, dan tak lama setelah tahun baru.
Pasca ditetapkannya Hari Peluk Nasional sebagai suatu peringatan di Amerika Serikat, Zaborney lantas mendapatkan ribuan surat. Dari anak-anak hingga orang dewasa mengirimkan kertas berbentuk hati kepadanya. Zaborney sendiri tak pernah mengira bahwa idenya bisa populer hingga saat ini.

Popularitas Hari Peluk Nasional pun menjalar ke belahan dunia lain. Sejumlah negara yang juga merayakan hari tersebut di antaranya Kanada, Jerman, Swedia, Bulgaria, Guam, Australia, Georgia, Inggris, dan Rusia.
Saat ini, berpelukan di depan umum sendiri sudah tidak dianggap sebagai Public Display Affection (PDA) atau kata lainnya pamer kemesraan di depan umum. Sebab, berpelukan dapat dilakukan oleh semua orang untuk menyapa teman, keluarga, atau pun kekasih.
Manfaat Berpelukan
Di sisi lain, banyak penelitian menunjukkan bahwa memeluk memiliki banyak manfaat. Di antaranya membantu membangun sistem kekebalan tubuh yang baik dalam mengurangi risiko penyakit jantung, dan tingkat penurunan hormon stres kortisol pada wanita.
Studi lain dari yang pernah diterbitkan oleh pLoS One menyebut jika berpelukan mampu meredakan emosi seseorang yang terkena masalah. Jenis kelamin tidaklah menjadi masalah karena konteks berpelukan di sini bukan kepada keromantisan melainkan kepedulian.
Hal ini disebabkan karena sentuhan menonaktifkan bagian otak yang merespons ancaman, sehingga sedikit hormon stres yang dilepaskan dan sistem kardiovaskular mengalami lebih sedikit tekanan.
Share To

inggil
Jan. 21, 2021, 11:22 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Usung Desain Future Tech, Begini Tampilan Mobil Listrik Wuling EV
53 3 weeks, 2 days ago
Mengaplikasikan bahasa desain future-tech, mobil listrik Wuling EV akan segera dipasarkan di Indonesia.

Menilik Para Seniman di Pameran Universal Iteration Komunitas Salihara
36 3 weeks, 3 days ago
Pemilihan seniman didasarkan pada penentuan tema tahun ini yang banyak menyentuh wilayah batas atau terluar dari perkembangan teknologi internet

PT Piaggio Indonesia Ramaikan Gelaran Indonesia Vespa Worlds Days 2022
31 1 week, 6 days ago
Selain gaungkan semangat solidaritas dan persaudaraan, PT Piaggio Indonesia juga membawa merchandise eksklusif berupa helm edisi khusus yang diproduksi terbatas.
YOU MAY ALSO LIKE
Entertainment 21 June 2022 14:00 p.m.
Manjakan Penggemar K-Pop, Spotify Luncurkan Situs ‘K-Pop ON! Track’
Entertainment 17 June 2022 14:00 p.m.
BCL Siap Gelar Konser Internasional di Singapura
Entertainment 15 June 2022 14:00 p.m.
Soundwave Hadirkan Nuansa Romansa dalam "Shadows"
Entertainment 3 June 2022 15:00 p.m.