mUSISI-Denisa.jpg

Cerita Perilisan Album Perdana "Bloodbuzz" Denisa

oleh: inggil Entertainment Friday, 15 October 2021 14:00 p.m.


Mancode - Solois muda asal Jakarta, Denisa semakin memantapkan pilihannya untuk berkiprah di dunia musik. Setelah sempat merilis sebuah mini album dan beberapa single dengan gaya musik indie rock yang relatif gelap, kini ia hadir dengan paket baru yang lebih segar dengan album penuh perdana bertitel Bloodbuzz.

Album yang menampilkan sembilan trek beraliran pop ini akan hadir di pasaran pada 15 Oktober 2021 dalam format compact disc (CD) dan juga digital melalui demajors, sebuah label rekaman asal ibu kota. Bloodbuzz merupakan artefak dari sebuah musim baru dalam kehidupan seorang Denisa.

Ekspresinya berporos pada proses paska kandasnya sebuah hubungan, masa transisional, yang secara kebetulan juga berbarengan dengan usaha adaptasi terhadap realita pandemi.


“Bloodbuzz pada dasarnya tentang perjalanan kehidupan cinta seseorang. Melalui yang buruk dan yang baik, dan bagaimana dia memandang orang-orang yang datang dan pergi,” ujar Denisa dari press rilis yang diterima Mancode.

Menjadi hal yang menarik ketika pengalaman yang kurang berkenan justru membawa perubahan paket musik Denisa dari indie-rock yang muram ke pop masa kini yang lebih segar. Dimulai dari single pertama album, “You Are Not My Savior”, yang dirilis di bulan Desember silam, yang mampu menjaring penggemar baru.

“Musik utamanya dikerjakan bareng dengan Rayhan Noor, seorang teman lama. Entah kenapa setelah melalui workshop selama kurang lebih dua bulan, musik yang keluar terasa begitu pop. Kami mendengarkan Bleachers, Phoebe Bridgers, Taylor Swift, dan juga mendapatkan inspirasi lirik dari Bombay Bicycle Club,” kata Denisa menjelaskan.

Rayhan Noor, yang menjadi produser utama album, dikenal denisa saat keduanya belajar audio engineering di SAE, Jakarta. Mereka biasa bekerja bersama, seperti halnya Denisa kerap membantu pertunjukan grup musik Rayhan, Glaskaca, dengan menjadi soundman.

Musisi-Denisa-2.jpg

“Awalnya tentu nggak serius, iseng aja. Rayhan kebetulan menjadi orang pertama yang gue curhatin setelah gue putus hubungan. Ternyata dia sedang dalam proses yang mirip juga,” cerita denisa menjelaskan titik awal proses kreasi album. Sesi workshop yang mereka jalankan setiap minggunya selama dua bulan dipenuhi dengan momen kreatif yang seluruhnya dikerjakan on the spot.

“Di sesi kedua workshop gue dateng dengan stok lirik yang udah gue bikin sebelumnya, ternyata nggak dapet-dapet. Akhirnya diputuskan bikin lirik baru di tempat. Saling merespon dengan Rayhan, menemukan nada, kemudian cari referensi musik yang pas, lalu kosakata yang berikutnya jadi lirik lagu,” jelas Denisa.

Dalam penggarapan utama album ini, denisa dan Rayhan Noor juga dibantu oleh Johanes Abiyoso, sahabat sekolah mereka. Bertambah seru dengan hadirnya beberapa teman yang turut berkontribusi dalam produksi, sebut saja Baskara Putra (.feast, Hindia) dan juga Kevin Valeryan dari Emicetic Studio. Sementara untuk artwork album hadir kontribusi dari Dhiwangkara Seta, seorang seniman muda berbakat.

Perilisan album Bloodbuzz juga dibarengi dengan perkenalan lagu “J-Street” kepada publik. Lagu ini dipilih menjadi fokus track pertama dalam album Bloodbuzz. “J Street” mewakili fase awal dari sebuah proses penyembuhan.

Album Bloodbuzz, serta single terbaru berjudul “J Street”, sudah bisa didapatkan dalam format compact disc melalui www.demajors.com dan seluruh jaringan edar (at)demajors, serta bisa dinikmati di berbagai platform digital.

Baca Juga: Playlist Terbaru dari Album Moonchild, Niki 'Selene'

Baca Juga: KnowKnow Rilis Solo Album Mr. Enjoy Da Money

Baca Juga: Lamb of God Lelang Album dan Lirik Tulisan Tangan




Share To


inggil

inggil

Oct. 15, 2021, 2 p.m.


tags : Demajors Berita Musik Indonesia Album Perdana Denisa Rayhan Noor Denisa


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA