
Bosch Kembangkan Solusi AloT Bidang Kedokteran Anak
oleh: galih Technology Friday, 14 January 2022 12:00 p.m.
Mancode – Dalam ajang pameran teknologi internasional Consumer Electronic Show (CES) 2022 di Amerika Serikat beberapa waktu lalu, Bosch memperkenalkan ragam solusi AIoT, gabungan antara kecerdasan buatan (AI) dan konektivitas (IoT). Solusi AloT tersebut berlandas pada sistem sensor audio Bosch SoundSee dan sistem sensor gas Bosch, yakni sensor gas pertama di pasaran yang dilengkapi kecerdasan buatan.
Berkolaborasi dengan Highmark, perusahaan perawatan kesehatan nirlaba di Pittsburgh, Amerika Serikat, Bosch menciptakan aplikasi sederhana berbasis teknologi SoundSee untuk meneliti bagaimana kecerdasan buatan audio dapat digunakan sebagai alat diagnosis pada kedokteran anak.
Secara khusus, Bosch dan Highmark berusaha mengadaptasi sensor tersebut sedemikian rupa untuk dapat mendeteksi masalah paru-paru seperti asma sejak tahap awal, dengan hanya mendengarkan pola napas anak.
“Memanfaatkan teknologi inovatif untuk meningkatkan kesehatan anak, demikianlah Bosch memaknai high tech,” ujar Mike Mansuetti, Presiden Bosch di Amerika Utara.
Sebelumnya, sejak akhir 2019, sistem sensor SoundSee telah berlanglang buana hingga ke ruang angkasa untuk mengidentifikasi suara-suara yang tidak biasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
“Menggunakan algoritma kecerdasan buatan, sistem ini mampu menganalisis dan menunjukkan kapan pemeliharaan ISS perlu dilakukan,” kata Mansuetti.
Deteksi Kebakaran

Selain itu, Mansuetti melanjutkan, solusi AIoT Bosch juga difungsikan untuk melindungi manusia dan kelestarian alam. Sensor gas Bosch yang diperkuat kecerdasan buatan merupakan bagian penting dalam sistem Dryad’s Silvanet Wildfire Sensor yang mampu menjadi pengendus digital untuk mendeteksi kebakaran hutan sedini mungkin.
“Sensor Dryad yang dipasang di pohon-pohon mampu memantau iklim mikro setempat. Ketika sensor menangkap adanya parameter potensi kebakaran, sistem akan mengirimkan informasi tersebut secara nirkabel kepada pihak berwenang setempat, jauh sebelum kamera atau sistem berbasis satelit dapat melakukannya,” jelas Mansuetti.
Solusi ini tidak hanya dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran, tetapi juga mengurangi emisi karbon global dari kebakaran hutan. “Sensor-sensor ini akan terus menyelamatkan nyawa, rumah, dan mencegah berton-ton CO2 memasuki atmosfer semua berkat kecerdasan buatan dan konektivitas,” jelas Mansuetti.
Share To

galih
Jan. 14, 2022, noon
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Printer Canon Raih Penghargaan Indonesia WOW Brand 2023
73 3 weeks, 6 days ago
Penghargaan ini akan menjadi motivasi Canon dan PT Datascrip untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk printer sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

5 Cara Mengetahui Provider Internet Sudah Sesuai Kebutuhan
71 3 weeks, 2 days ago
Sekitar 77 persen populasi Indonesia atau 212,9 juta orang menggunakan internet dengan rata-rata menghabiskan waktu sebanyak 7 jam 42 menit per hari.

Infinix Bersama Free Fire Luncurkan Infinix Hot 30
35 2 weeks ago
Infinix dan Free Fire fokus mengusung spesifikasi yang meningkatkan pengalaman gaming maksimal di kelasnya.
YOU MAY ALSO LIKE
Life Style 7 June 2023 7:00 a.m.
Pameran Mitigasi Risiko Bencana EDRR Indonesia Siap Digelar pada Oktober 2023
Life Style 26 May 2023 11:00 a.m.
East Ventures Suntik Dana Rumah Desain Perhiasan MADLY
Life Style 24 May 2023 11:00 a.m.
Piaggio Indonesia Gelar Aprilia Experience, Tawarkan Sensasi Berkendara Produk Performa Tinggi Aprilia
Entertainment 10 May 2023 10:00 a.m.