Black-Lives-Matter.jpg

Black Lives Matters Bentuk Perlawanan Rasisme

oleh: inggil Life Style Friday, 5 June 2020 8:00 a.m.


Mancode - Kerusuhan yang tengah terjadi di Amerika Serikat yang dipicu oleh kasus meninggalnya George Floyd mengundang banyak perhatian masyarakat. Seperti diketahui, Floyd meninggal karena perlakuan polisi berkulit putih setempat. Kasus tersebut mulai memanas kembali dengan isu rasisme yang terjadi di negeri Paman Sam tersebut. Kematian Floyd menyalakan kembali kemarahan pada perlakuan jahat polisi kulit putih terhadap warga keturunan Afrika-Amerika.

Demonstrasi atas kematiannya telah berubah menjadi kerusuhan. Banyak para pedemo membawa poster bertuliskan Black Lives Matter. Tagar #BlackLivesMatter juga menjadi tren di Twitter. Lalu apa itu Black Lives Matter?

BLM-INC.jpg

Kilas balik pada 2013 seruan tersebut menanggapi kasus pembunuhan Trayvon Martin, pelajar kulit hitam berusia 17 tahun yang ditembak mati oleh George Zimmerman di Sanford, Florida. Kala itu, Martin sedang mengunjungi saudaranya di sebuah perumahan yang memiliki pintu gerbangnya sendiri. Ia dikonfrontir dan ditembak mati oleh George Zimmerman, seorang Hispanik sukarelawan ronda lingkungan.


Juru hakim menyatakan jika Zimmerman tidak bersalah dengan alasan menembak Trayvon sebagai membela diri. Namun, keluarga dan teman-teman Trayvon bersikeras jika kematian temannya itu adalah pembunuhan yang disengaja.

Hingga munculah organisasi global di AS bernama Black Lives Matter (BLM) Foundation Inc. Organisasi ini terdapat di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada yang bergerak untuk memberantas supremasi kulit putih dan membangun kekuatan lokal. Tujuannya untuk melakukan intervensi dalam kekerasan yang ditimbulkan pada komunitas kulit hitam oleh negara dan warga.

Organisasi BLM memerangi dan melawan tindakan kekerasan, menciptakan ruang imajinasi dan inovasi orang kulit hitam, dan memusatkan kebahagiaan pada orang kulit hitam.

Protes-Rasicm.jpg

“Kami ekspansif, Kami adalah sekelompok pembebas yang percaya pada gerakan yang inklusif dan luas. Kami juga percaya bahwa akan memenangkan dan membawa sebanyak mungkin orang untuk bergabung bersama kami, kami harus bergerak melampaui nasionalisme sempit yang terlalu lazim di komunitas kulit hitam,” tulis organisasi BLM di situsnya.

Tujuh tahun berselang atas kematian Trayvon, isu rasisme kembali mencuak atas meninggalnya George Floyd. Bahkan, seruan aksi tolak rasisme juga dilontarkan oleh beberapa artis ternama Hollywood, musisi, dan pemain sepak bola. Hingga munculah tagar #BlackoutTuesday di berbagai platform media sosial.

Tagar-Black-Out-Tuesday.jpg

#BlackoutTuesday adalah aksi yang digagas oleh Jamila Thomas dan Brianna Agyemang dari perusahaan rekaman @atlanticrecords. Sesuai namanya, gerakan ini dilangsungkan pada Selasa, 2 Juni 2020 sebagai gerakan serentak industri musik menentang aksi rasisme di seluruh dunia.

Berbagai pelaku industri musik di seluruh dunia ambil bagian menyuarakan aksi itu lewat media sosial, termasuk artis, layanan streaming, hingga perusahaan label musik ternama. Selama seharian penuh, seluruh kegiatan bisnis dalam industri musik dihentikan sebagai bentuk solidaritas ras kulit hitam yang merupakan bagian penting dari industri musik global.

Baca Juga: Riset: Orang Bodoh selalu Emosi

Baca Juga: Fanatisme akan Membunuh Kita Semua

Baca Juga: Jangan Buru-buru Menuduh Schizophrenia




Share To


inggil

inggil

June 5, 2020, 8 a.m.


tags : Isu Rasisme Sejarah Black Lives Matter George Floyd Amerika Serikat Black Lives BLM Black Lives Matter


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA