
Bertentangan Agama, Halima Aden Berhenti jadi Model
oleh: fachrul Life Style Friday, 27 November 2020 10:00 a.m.
Mancode - Model Amerika Halima Aden mengatakan bahwa dia berhenti menjadi seorang model karena hal itu membahayakan dan bertentangan dengan keyakinan agamanya. Model cantik berusia 23 tahun ini telah muncul di sampul majalah Vogue Inggris, Vogue Arabia dan Allure.
Menulis di Instagram, Halima mengatakan pandemi virus korona telah memberinya waktu untuk berhenti dan memikirkan apa yang menjadi nilai-nilainya sebagai seorang wanita Muslim.
"Menjadi seorang 'hijabi' benar-benar sebuah perjalanan kehidupan dengan banyak pasang surutnya," ungkap Halima.
Berbicara tentang menerima pekerjaan modeling yang bertentangan dengan pandangan agamanya, Halima berkata, "Aku hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena lebih memperhatikan peluang daripada apa yang sebenarnya dipertaruhkan. Permasalahan berasal dari 'kurangnya penata wanita Muslim' dalam industri yang dapat memahami mengapa mengenakan jilbab itu sangatlah penting".
Halima mendapat dukungan online dari saudari sesama model yaitu Bella dan Gigi Hadid dan juga dari Rihanna.
Halima lahir di kamp pengungsi Kenya dari orang tua yang berdarah Somalia, sebelum akhirnya pindah ke Amerika pada usia enam tahun. Dia ditemukan oleh agen model internasional IMG Models pada usia 18 tahun saat tampil di kontes Miss Minnesota USA sebagai semifinalis.
Halima adalah wanita pertama yang mengenakan jilbab di kontes dan segera dikenal karena membawa kode berpakaian sederhana ke acara pekan mode paling terkenal di dunia. Dia kemudian membintangi kampanye untuk Rihanna's Fenty Beauty dan Kanye West's Yeezy brand.
Dalam Instagram Stories-nya, Halima memuji Rihanna karena membiarkannya memakai hijab yang dia kenakan. Halima mengatakan bahwa dia berkali-kali mengkompromikan agamanya sebagai bagian dari pekerjaannya, termasuk melewatkan waktu sholat yang ditetapkan dalam keyakinan Islam atau setuju untuk menjadi model tanpa hijab, menggunakan item pakaian lain untuk menutupi kepalanya.
Halima menambahkan bahwa dia sempat 'menangis terisak-isak' di kamar hotelnya setelah melakukan beberapa kampanye karena tidak mengungkapkan apa yang menurutnya benar.
"Sebenarnya aku sangat tidak nyaman. Ini bukan aku," tulisnya di Instagram.
Pada Februari lalu, Halima mengatakan kepada BBC, "Kesopanan bukan hanya untuk satu budaya saja, kesopanan bukan hanya untuk satu kelompok wanita saja. Kesopanan adalah pokok mode tertua. Sudah ada sejak permulaan waktu. Hal ini akan ada selama 100 tahun lagi. Itu adalah pilihan, hanya pilihan lain bagi orang untuk berpartisipasi".
Share To

fachrul
Nov. 27, 2020, 10 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

East Ventures dan Temasek Foundation Luncurkan Climate Impact Innovations Challenge 2023
61 3 weeks, 6 days ago
Platform inovasi teknologi iklim ini memberikan peluang pada inovator teknologi untuk menampilkan inovasi berkelanjutan.

Rapor Penjualan Mitsubishi Fuso Selama 2022, Raih Market Share 41,1 Persen
43 3 weeks, 3 days ago
Tahun lalu Mitsubishi Fuso berhasil meraih market share sebesar 41,1 persen dan kembali menduduki posisi teratas sebagai pemimpin pasar kendaraan niaga di Indonesia.

Weddingku dan Dyandra Promosindo Kembali Helat IDWF 2023
42 1 week, 2 days ago
IDWF 2023 mengambil konsep pernikahan elegan dan juga penggabungan warna yang hangat dan terang dan menghasilkan hasil yang elegan.
YOU MAY ALSO LIKE
Technology 14 March 2023 7:00 a.m.
Para Tokoh Hadiri Soft Launching Nexus Ecosys Asia
Entertainment 10 March 2023 11:00 a.m.
Grup Band Grindcore NOXA Bakal Kembali Gelar NOXA FEST V
Technology 10 March 2023 9:00 a.m.
Layanan Manajemen Digital AOneSchools Bantu Percepat Proses Adminitrasi Pendidikan
Travel 9 March 2023 10:00 a.m.